Vous êtes sur la page 1sur 69

Tes Weschler

Materi ini disusun ulang oleh Idei K. Swasti, M.Psi


2015
David Wechsler
• 1869 – 1981
• Murid dari Pearson &
Spearman
• Rumah Sakit Bellevue
di New York
• Inteligensi cenderung
sebagai efek dari
pada sebagai sebab
Definisi inteligensi
(Wechsler)
• Inteligensi adalah keseluruhan
kemampuan dari individu untuk
berperilaku dengan tujuan tertentu,
berpikir secara rasional, dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan
secara efektif
Perkembangan Tes Wechsler
• Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS) : 16
tahun atau lebih
• Wechsler Intelligence Scale for Children
(WISC) : 5 tahun sampai 15 tahun
• Wechsler Preschool and Primary Scale of
Intelligence (WPPSI) : 4 tahun sampai 7 tahun
6 bulan
Perkembangan WAIS
• 1939 Wechsler Bellevue Intelligence
Scale (W-B) Form I dan Form II
• 1955 W-B I direvisi menjadi WAIS
• 1981 direvisi menjadi WAIS-R
• 1997 direvisi menjadi WAIS III
• 2008 direvisi menjadi WAIS IV
Perkembangan WISC
• 1950 W-B II direvisi menjadi WISC
• 1974 direvisi menjadi WISC-R
• 1991 direvisi menjadi WISC III
• 2003 direvisi menjadi WISC IV
Perkembangan WPPSI

• 1963 disusun WPPSI


• 1989 direvisi menjadi
WPPSI-R
• 2002 direvisi menjadi
WPPSI-III
DESKRIPSI Tes Wechsler
• Terdiri dari Verbal dan Performance
• Dari setiap subtes diperoleh Raw Score
• Raw Score diubah menjadi scaled score
dengan tabel
• Dari jumlah scaled score masing-masing dapat
dicari IQ yang terdiri dari Verbal IQ,
Performance IQ dan Full IQ
WAIS
VERBAL TEST PERFORMANCE TEST
• Information • Digit Symbol
• Comprehension • Picture Completion
• Arithmetic • Block Design
• Similarities • Picture Arrangement
• Digit Span • Object Assembly
• Vocabulary
Kelebihan WAIS
• Mengungkap IQ sekaligus yaitu verbal IQ,
performance IQ , dan full IQ.
• Dapat digunakan untuk diagnosis klinis,
misalnya: luka/kerusakan otak, neurosis,
psikopat, skizofrenia, fobia, dlsb
Kelemahan WAIS
• Bersifat overestimate pada individu yang
didiganosis mengalami gangguan klinis, jika
digunakan untuk mengungkap inteligensi
orang dewasa dengan retardasi mental (hasil
IQ lebih tinggi daripada IQ yang sebenarnya)
• Bersifat underestimate pada orang dewasa
dalam kelompok jenius (IQ lebih rendah
daripada IQ yang sebenarnya)
Kelemahan WAIS
• Hasil dipegaruhi pula oleh faktor non-
intelektual di luar inteligensi yang turut
berperan
– Misalnya: IQ verbal dapat dipengaruhi oleh
apakah testee orang yang pendiam atau banyak
bicara, dipengaruhi oleh faktor budaya (apakah
pernah melihat salju, mobil, dll)
• Hanya mengukur sampling of behavior –
sebagian sampel inteligensi saja, tidak utuh
Kelemahan WAIS
• Hasil tes merupakan hasil penjumlahan
mekanistis, dimana full IQ merupakan
penjumlahan dari masing-masing skor skala.
Orang dengan hasil akhir IQ yang sama
dianggap memiliki kemampuan yang sama,
padahal belum tentu demikian.
Persiapan Tes WAIS
1. Tester
– Sudah menguasai cara penyajian tes
(administrasi, skoring, interpretasi tes)
– Menguasai pelaporan hasil tes
– Memiliki waktu yang cukup untuk melakukan tes;
tidak sedang terburu-buru
– Mampu membangun rapport dengan testee
– Mampu mengendalikan emosi
– Memberikan tes secara objektif dan sesuai
standar
Persiapan Tes WAIS
2. Testee
– Sehat; tidak sedang lapar, mengantuk, atau
bermasalah secara emosi
– Memiliki waktu yang cukup untuk dites
– Sukarela, tidak merasa terpaksa untuk dites
3. Alat dan bahan
– Telah dipersiapkan sebelum tes; termasuk buku soal,
lembar jawab, alat tulis –sudah lengkap dan tersusun
rapi agar tidak membingungkan testee saat tes
berlangsung
– Bahan sudah dicek kelengkapannya
Persiapan Tes WAIS
4. Tempat pelaksanaan
– Penerangan cukup, meja dan kursi nyaman untuk
testee maupun tester
– Ruangan tenang; lebih baik jika satu ruang tes
digunakan untuk satu testee
Subtes WAIS: 1. Informasi
• Subtes ini mengukur informasi yang diperoleh
dari lingkungan serta verbal comprehension.
• Informasi meliputi:
– Hal umum
– Hal baru
– Lintas budaya
– Ilmu pengetahuan
– Orientasi peran
Subtes WAIS: 1. Informasi
• Petunjuk penyajian:
– Tes dimulai dari soal no 5 dan 6, siapapun testee-nya
– Jika kedua no.tsb (No. 5 dan 6) gagal, sajikan no.1 – 4 sebelum
melanjutkan pada nomor berikutnya  no.5 dan 6 digunakan
sebagai penguji
– Jika salah satu dari soal no.5 dan 6 gagal, lanjutkan ke soal no.7
dst. Soal no. 1 – 4 tidak perlu disajikan
– Jika no. 2, 3, 4 gagal, maka hentikan subtes Informasi ini.
– Jika salah satu dari no.2, 3, 4 benar, maka lanjutkan ke soal no.7
• Skoring
– Nilai 1 untuk jawaban benar sesuai kunci
– Nilai 0 untuk jawaban salah
– Nilai tertinggi adalah 29 (sesuai jumlah soal)
Subtes WAIS: 1. Informasi
• Hentikan
– Hentikan subtes ini bila sudah gagal lima (5) soal
berturut-turut
– Tidak boleh ada jeda antarkegagalan
• Catatan
– Bila jawaban testee tidak lengkap, tester boleh
meminta testee untuk menjelaskan, terutama
untuk soal no. 6, 11, 20, 21
– Bila testee diam saja, tester dapat membacakan
soal kembali
Subtes WAIS: 1. Informasi
– Bila testee ingin mendapatkan penjelasan lebih
lanjut tentang soal, sampaikan “Soalnya seperti
itu”
– Bila jawaban testee lebih dari empat (4) untuk
soal no.6, testee diminta untuk menentukan
empat jawaban mana yang akan digunakan
– Bila soal no 1 – 4 tidak disajikan, langsung berikan
skor +4
– Batas waktu lebih kurang 10-15 detik untuk
masing-masing soal; tanpa stopwatch
Subtes WAIS: 2. Pengertian
• Subtes ini mengukur kemampuan analisis dan
mengambil keputusan berdasarkan adat
istiadat atau kebiasaan yang berlaku di
masyarakat; mengukur kemampuan untuk
melakukan konformitas; mengukur verbal
comprehension
Subtes WAIS: 2. Pengertian
• Petunjuk penyajian
– Subtes ini dimulai dari soal no. 3 untuk semua subjek (soal
tentang amplop).
– Bila ada salah satu dari soal no. 3, 4, atau 5 gagal, maka
sajikan soal no. 1 dan 2 sebelum melanjutkan pada soal
berikutnya.
• Skoring
– Nilai 2 dan 0 untuk soal no.1 dan 2
– Nilai 2, 1, dan 0 untuk soal no. 3 – 14.
• Hentikan
– Hentikan subtes ini bila sudah gagal empat (4) soal
berurutan.
Subtes WAIS: 2. Pengertian
• Catatan
– Bila jawaban testee tidak lengkap atau tester ragu memberi nilai
(apakah 0, 1, atau 2), maka tester boleh meminta penjelasan
lebih lanjut dari testee
– Instruksi atau soal tidak boleh diganti dengan kalimat/kata-kata
sendiri
– Jawaban testee yang cukup panjang dapat dicatat di lembar
terpisah terlebih dahulu, lalu disalin dalam lembar jawaban
– Bila testee tidak menjawab setelah10-15 detik, ulangi
pembacaan soal sekali lagi. Jika testee tetap diam, maka berikan
skor 0 pada soal tersebut dan lanjutan menyajikan soal
berikutnya dengan pemberitahuan terlebih dahulu kepada
testee.
– Jika soal no. 1 dan 2 tidak disajikan, berikan skor +4 dengan
memberikan tanda kurung kurawal pada no.tersebut di lembar
jawaban
Subtes WAIS: 3. Hitungan
• Subtes ini mengukur kesiapan kemampuan
aritmatika (penjumlahan, pengurangan,
pembagian, dan perkalian); mengukur
konsentrasi dan freedom distract ability
• Pemusatan perhatian dan persiapan mental
berperan penting dalam subtes ini. Hasil jelek
dapat dipengaruhi oleh kecemasan atau gugup.
• Subtes ini dapat dipengaruhi oleh jenis pekerjaan
dan jenis kelamin, misalnya: pedagang
perempuan
Subtes WAIS: 3. Hitungan
• Petunjuk penyajian
– Mulailah dengan mengatakan “Mari kita coba ini”
– Bacakan soal no.3
– Bila soal no. 3 dan 4 keduanya gagal, sajikan soal no. 1 dan 2
sebelum soal berikutnya
– Bila soal no 1 dan 2 juga gagal, maka hentikan subtes ini.
• Skoring
– Untuk soal no. 1 – 10, jawaban testee benar dan tidak melebihi
batas waktu diberi skor 1
– Untuk soal no. 11 – 14, jawaban testee benar dan dijawab
dalam waktu singkat maka diberi bonus nilai
• Hentikan
– Hentikan subtes ini bila sudah gagal empat (4) soal berurutan.
Subtes WAIS: 3. Hitungan
• Catatan:
– Jangan mengatakan kepada testee bahwa subtes ini
adalah soal berhitung, matematika, dsb
– Segera hidupkan stopwatch setelah selesai
membacakan soal. Begitu testee selesai menjawab,
lihatlah stopwatch dan catat waktunya.
– Bila testee minta diulang, ulangi dengan persis sesuai
soal (stopwatch tetap dihidupkan). Waktu yang
dipakai adalah waktu setelah selesai membacakan
soal untuk pertama kalinya
– Jika setelah waktu habis, testee menjawab biarkan
saja, namun diberi skor 0 (dinilai salah)
Subtes WAIS: 3. Hitungan
– Bila ada pembetulan/ralat spontan dan belum
melebihi batas waktu, maka dianggap benar /
diperbolehkan.
– Testee tidak diperbolehkan menghitung menggunakan
kertas atau alat hitung apapun kecuali jari tangan dan
kaki.
– Tester perlu mengontrol ekspresi emosi; tidak perlu
mengomentari jawaban testee
– Jawaban yang tidak diikuti satuannya, dianggap benar,
misalnya: Rp. 5; + Rp. 4; = 9  hanya disebutkan
sembilan, tanpa kata rupiah, dianggap benar
Subtes WAIS: 4. Persamaan
• Subtes ini mengukur kemampuan untuk
memahami hubungan objek, ide, konsep,
berdasarkan persamaan dan perbedaan.
• Menurut Saunders, ada 3 aspek dalam subtes ini,
yaitu:
1. Ketepatan membuat keputusan
2. Kontrol emosi
3. Psychological mindness
• Hasil analisis klinis Wechsler, penderita gangguan
otak organik memiliki skor 1,5
Subtes WAIS: 4. Persamaan
• Petunjuk penyajian
– Mulailah dari no. 1 dengan mengatakan, “Apa persamaan antara
jeruk dengan pisang?”
– Bila testee menjawab, “Semuanya buah-buahan” atau “Keduanya
dapat dimakan”, katakan “Baik” kemudian lanjutkan pada soal no.2
yaitu “Apa persamaan antara jas dan kemeja?”
– Bila testee gagal menjawab soal no. 1, misalnya menyebutkan
perbedaannya, maka tester perlu menjelaskan jawaban yang benar
kepada testee dengan menjelaskan persamaan antara jeruk dan
pisang. Setelah itu, tester dapat menyajikan soal berikutnya.
• Skoring
– Untuk masing-masing soal, skornya adalah 2, 1, 0
• Hentikan
– Hentikan subtes ini bila sudah gagal empat (4) soal berurutan.
– Kegagalan adalah ketika testee mendapatkan nilai 0.
Subtes WAIS: 4. Persamaan
• Catatan:
– Tester menjelaskan jawaban benar hanya untuk
soal no. 1 saja.
– Batas waktu pengulangan soal berkisar 10 – 15
detik.
– Jawaban ditulis pada kertas lain terlebih dahulu
baru kemudian disalin pada lembar jawaban
– Jika testee menyampaikan jawaban lebih dari satu,
pilihlah jawaban yang memiliki nilai tertinggi
Subtes WAIS: 5. Rentangan Angka
• Subtes ini mengukur atensi dan kemampuan
konsentrasi.
• Skor tinggi merupakan ciri fleksibilitas adaptasi super.
• Perbedaan skor cukup tinggi antara rentang angka ke
muka dan ke belakang menunjukkan buruknya memori,
adanya kecemasan, atau hilangnya kapasitas mental.
• Skor tinggi pada rentang angka ke belakang
menunjukkan kemampuan mengatasi stress atau
kecenderungan oposisi
• Subtes ini terdiri dari 2 kelompok:
1. Rentang angka ke muka
2. Rentang angka ke belakang
1. Rentangan Angka ke Muka
• Petunjuk penyajian
– Mulailah dengan percobaan 1 dari 3 rangkaian
dengan mengatakan “Saya akan mengatakan
beberapa angka. Dengarkan baik-baik, dan kalau
saya sudah selesai, segera tirukan. 5 – 8 – 2”
– Bila testee berhasil, lanjutkan dengan percobaan 1
dari 4 rangkaian.
– Jika testee gagal, bacakan percobaan 2 dari
rangkaian yang sama (3 rangkaian), namun berilah
tanda silang pada skor 3 di lembar jawaban untuk
percobaan 1.
1. Rentangan Angka ke Muka
– Jika testee gagal pada percobaan 1, selalu berikan
percobaan 2 pada rangkaian yang sama.
– Jika berhasil di percobaan 2, maka lanjutkan pada
percobaan 1 rangkaian berikutnya.
1. Rentangan Angka ke Muka
• Skoring
– Skor yang diberikan sesuai dengan skor rentangan
terpanjang yang berhasil dijawab oleh testee;
bukan penjumlahan untuk tiap percobaan yang
berhasil.
• Hentikan
– Hentikan subtes ini bila gagal pada kedua
percobaan pada rangkaian yang sama
1. Rentangan Angka ke Muka
• Catatan:
– Tester tidak boleh mengulangi soal
– Pembetulan jawaban spontan diperbolehkan sebelum
tester membacakan soal berikutnya
– Lembar soal/jawaban jangan sampai terlihat oleh testee
– Jeda pengucapan angka harus sama (sekitar ½ detik), dan
diakhiri dengan nada “titik” (berupa penurunan intonasi)
ketika mengakhiri pengucapan rentangan angka
– Jika testee hendak ke kamar kecil atau meminta jeda, lebih
tepat saat jeda antarsub tes
– Stopwatch selalu dikalungkan di leher tester
2. Rentangan Angka ke Belakang
• Petunjuk penyajian
– Tester menyampaikan, “Seakarang saya akan mengatakan beberapa
angka lagi, tetapi sekarang bilamana saya selesai, saya ingin Saudara
menirukan dari belakang. Misalnya, kalau saya mengatakan 7 – 1 – 9,
bagaimana Saudara harus menirukannya?”
– Bila testee berhasil untuk contoh ini, berikan percobaan 1 dari 3
rangkaian angka dengan mengatakan, “Ini lainnya.” kemudian bacakan,
“6 – 2 – 9”
– Bila berhasil lagi, berikan percobaan 1 dari 4 rangkaian, berhasil lagi
lanjutkan ke rangkaian berikutnya.
– Jika testee gagal pada contoh, berikan jawaban yang benar, “Anda
seharusnya mengatakan 9 – 1 – 7” lalu berikan contoh kedua dengan
mengatakan, “Ingat, Saudara harus mengatakannya dari belakang. 3 –
4 – 8”
– Kalau contoh 2 betul, beri percobaan 1 untuk 3 rangkaian
– Kalau contoh 1 dan 2 gagal, beri percobaan 1 dari 2 rangkaian
– Kalau gagal lagi, beri skor 0
2. Rentangan Angka ke Belakang
• Skoring
– Skor yang diberikan sesuai dengan skor rentangan
terpanjang yang berhasil dijawab oleh testee;
bukan penjumlahan untuk tiap percobaan yang
berhasil.
– Skor Total: skor M (muka) dan skor B (belakang)
dijumlahkan
• Hentikan
– Hentikan subtes ini bila gagal pada kedua
percobaan pada rangkaian yang sama
2. Rentangan Angka ke Belakang
• Catatan:
– Jika tester salah membacakan soal pada percobaan 1,
karena tidak ada soal pengganti, maka sajikan percobaan 2
dengan harapan testee dapat menjawab dengan benar
– Jawaban testee harus langsung diskor
– Testee tidak boleh mencorat-coret atau menggunakan alat
tulis. Ingatkan untuk konsentrasi penuh saja pada ucapan
tester
– Testee boleh menjawab dengan intonasi yang berbeda dari
tester
– Tester perlu mengendalikan ekspresi wajah dan komentar
2. Rentangan Angka ke Belakang
– Testee boleh meralat jawaban; yang diambil adalah
jawaban terakhir
– Kalau testee diam saja, tunggu sesaat lalu berikan
percobaan 2 untuk rangkaian yang sama
– Soal yang sama tidak boleh dibacakan 2 kali. Jika
testee minta diulang, sampaikan “Baiklah, kita coba
yang lain saja”
– Kalau tester salah baca soal pada percobaan kedua,
lanjutkan pada rangkaian berikutnya. Tester harap
berhati-hati dan cermat dalam membaca soal. Tidak
boleh menghafalkan.
Subtes WAIS: 6. Perbendaharaan Kata
• Subtes ini merupakan pengukuran terbaik
untuk mengukur inteligensi umum (the best
single measure)
• Mempunyai aspek kualitatif yang sama
dengan subtes informasi, pengertian,
similaritas.
• Menunjukkan tingkat kekayaan atau
kemiskinan proses berpikir
Subtes WAIS: 6. Perbendaharaan Kata
• Petunjuk penyajian
– Tempatkan daftar kata di depan testee (tester mengetik ulang)
– Tes dimulai dari soal no.4
– Katakan “Saya ingin Saudara menyebutkan arti-arti beberapa kata.
Mari kita mulai dengan apa arti kemarau?” Tester menunjuk soal
no.4
– Bila salah satu dari soal no.4 – 8 ada yang mendapatkan skor 0, maka
segera berikan soal no. 1, 2, 3 sebelum melanjutkan pada soal
berikutnya.
• Skoring
– Untuk soal no 1 – 3, skor 2 atau 0
– Untuk soal no 4 – 40, skor 2, 1, atau 0
• Hentikan
– Hentikan subtes ini bila gagal pada lima (5) soal berurutan
– Gagal adalah mendapatkan skor 0
Subtes WAIS: 6. Perbendaharaan Kata
• Catatan
– Bila menurut tester, kemampuan verbal testee di bawah rata-rata
(dengan mempertimbangkan pengalaman saat mengerjakan subtes
Informasi), maka subtes dimulai dari no. 1
– Bila jawaban testee kurang jelas sehingga membuat tester ragu dalam
memberikan skor, tester dapat meminta penjelasan lebih lanjut
kepada testee
– Bila testee diam (lebih kurang 10-15 detik), ulangi pembacaan soal
sekali lagi
– Tulis jawaban testee pada kertas lain terlebih dahulu, tulislah apa
adanya lalu pilih jawaban paling bagus dan salinlah ke lembar jawaban
– Jawaban harus disebutkan dalam bahasa Indonesia, tidak boleh dalam
bahasa lain karena ini adalah tes perbendaharaan kata
– Tambahkan skor 6 jika soal no 1 – 3 tidak disajikan. Tuliskan
menggunakan tanda kurung kurawal pada lembar jawaban.
Subtes WAIS: 7. Simbol Angka
• Subtes ini mengukur kemampuan mempelajari
tugas-tugas yang kurang familiar dan cara
mengingat yang efisien.
• Gangguan penglihatan dan koordinasi visual
motorik dapat menyebabkan rendahnya skor
pada subtes ini.
• Korelasi dengan faktor G sangat rendah
sehingga tidak dapat digunakan untuk
mengukur IQ
Subtes WAIS: 7. Simbol Angka
• Petunjuk penyajian
– Lembar jawaban diletakkan di hadapan testee,
kemudian bacakan petunjuknya
– Kotak 1 – 10 adalah contoh (ada garis pembatas
antara contoh dan soal). Kotak 1 – 3 dikerjakan
oleh tester sebagai contoh kepada testee
– Testes menuliskannya secara terbaik, artinya posisi
kertas/lembar jawaban tetap menghadap ke
testee
– Setelah tester memberikan contoh pengerjaan,
testee diminta
Subtes WAIS: 7. Simbol Angka
– untuk mengerjakan no 4 – 10
– Setelah selesai, contoh yang dikerjakan oleh
testee segera dikoreksi oleh tester. Jika ada yang
salah, tester menunjukkan jawaban benarnya.
– Setelah testee memahami contoh dan cara
pengerjaan, testee diminta untuk mengerjakan
sambil tester menyalakan stopwatch.
– Waktu pengerjaan 90 detik. Jika waktu habis,
testee diminta berhenti mengerjakan meskipun
belum semua soal terjawab.
Subtes WAIS: 7. Simbol Angka
• Skoring
– Skor 1 untuk setiap kotak yang diisi dengan benar
– Skor ½ untuk penulisan simbol yang terbalik;
simbol yang mungkin ditulis terbalik adalah: 2, 3,
4, 5, 6, 7
– Skor 0 jika salah total
– Nilai keseluruhan bila benar adalah 90
Subtes WAIS: 7. Simbol Angka
• Hentikan
– Hentikan subtes ini setelah waktu 90 detik habis.
• Catatan
– Testee tidak boleh menggunakan alat bantu, misalnya
penggaris
– Simbol tidak perlu diingat/dihapalkan, karena dapat dilihat
langsung
– Urutan pengerjaan adalah per baris, bukan per kolom
– Jika testee menggambar melebih ukuran kotak, tester
dapat mengingatkan
– Penilaian jangan terlalu kaku, misalnya: sudut tidak perlu
persis diukur 90 derajat
Subtes WAIS: 8. Melengkapi Gambar
• Subtes ini mengukur kemampuan persepsi
terhadap komponen utama dari benda yang
familiar
• Skor tinggi pada subtes ini menunjukkan
integrasi kepribadian
• Skor rendah pada subtes ini menunjukkan
ketidakmampuan melakukan identifikasi yang
menunjukkan ciri kelambatan –mungkin ada
gangguan otak
Subtes WAIS: 8. Melengkapi Gambar
• Petunjuk penyajian
– Mulai dari kartu 1. sebelum kartu 1 disajikan, katakan, “Saya akan
menunjukkan kepada Saudara beberapa gambar yang ada bagian
penting yang hilang. Periksalah tiap-tiap gambar dan katakan kepada
saya, apa yang hilang.”
– Jika testee, menjawab dengan benar, lanjutkan ke gambar berikutnya
– Stopwatch dihidupkan dengan batas waktu 20 detik untuk masing-
masing soal.
– Jika kartu 1 gagal, berilah penjelasan mengenai kunci jawaban kepada
testee. Lanjutkan dengan kartu 2.
– Jika kartu 2 gagal, betulkan kembali. Setelah itu, lanjutkan tes dan
tidak boleh ada penjelasan lagi meskipun jawaban testee salah.
– Selesai satu kartu, stopwatch dimatikan.
Subtes WAIS: 8. Melengkapi Gambar
• Skoring
– Skor 1 untuk jawaban benar, tidak melebihi batas
waktu
– Skor 0 untuk jawaban salah atau jawaban benar
namun melebihi batasan waktu
• Hentikan
– Setelah 20 detik untuk tiap soal
– Semua soal disajikan
Subtes WAIS: 8. Melengkapi Gambar
• Catatan
– Kartu/buku soal boleh diletakkan di atas meja dan
dibuka sendiri oleh testee, asalkan harus tetap
urut
– Jika testee mendebat jawaban yg salah, biarkan
saja. Lanjutkan ke kartu berikutnya. Selain kartu 1
dan 2 jangan beritahukan kuncinya, meskipun
testee menanyakannya.
– Ralat jawaban diperbolehkan asalkan belum lanjut
pada soal/kartu berikutnya
– Tidak boleh kembali lagi ke kartu yang sudah
disajikan
Subtes WAIS: 8. Melengkapi Gambar
– Jika testee malas-malasan, sampaikan jika tes ini
membutuhkan kecepatan waktu untuk menjawab soal
– Testee tidak harus menyebutkan nama bagian yang
hilang, boleh memperagakan atau menunjukkan
bagian tsb.
– Jawaban “sanggurdi” perlu dicek, dapat dengan
menanyakan “Pada bagian mananya?”
– Jika testee diam saja selama 20 detik atau tidak
memberikan jawaban, lanjutkan pada kartu
berikutnya
Subtes WAIS: 9. Rancangan Balok
• Subtes ini mengukur orientasi tentang ruang,
analisis dan sintesis, rancangan geometrik.
• Subtes ini mengukur integrasi visual motorik
dan kecepatan motorik.
• Bersama object assembly dan picture
completion, subtes ini mengukur kemampuan
berpikir analitik
Subtes WAIS: 9. Rancangan Balok
• Petunjuk penyajian
– Ambil 4 buah balok dari keseluruhan 9 balok yang ada, lalu
letakkan di hadapan testee
– Katakan, “Periksalah balok-balok ini..” balok boleh
dipegang oleh testee
– Testee menyusun keempat balok tersebut sesuai pola di
kartu 1 (tanpa menunjukkan kartu tersebut kepada testee),
kemudian biarkan contoh balok yang telah tersusun tadi
– Ambil 4 buah balok yang lain, berikan kepada testee,
katakan, “Buatlah lainnya seperti ini (menunjuk pada
contoh). Mulai.” Hitung waktunya. “Bila sudah selesai,
segera beritahu saya.”
Subtes WAIS: 9. Rancangan Balok
• Lanjutan...
– Setelah testee mengatakan selesai, lihat waktunya tapi
jangan mematikan stopwatch dulu. Cek hasil pekerjaan
testee, jika sudah benar, lanjutkan ke rancangan 2 dengan
kartu yang diperlihatkan dan tester membuat contoh lagi.
– Susunan sebelumnya dikacaukan/dirusak terlebih dahulu,
lalu minta testee mulai.
– Jika rancangan 1 salah, demonstrasikan yang benar dengan
balok contoh yang tetap ada
– Untuk rancangan 3 dan seterusnya, tester tidak perlu
memberikan contoh. Biarkan testee mengerjakan sesuai
dengan contoh gambar yang ada di dalam kartu
Subtes WAIS: 9. Rancangan Balok
• Skoring
– Skor 4 untuk jawaban benar tanpa demonstrasi (untuk
no 1 dan 2), di bawah 60 detik
– Skor 2 untuk jawaban benar dengan demonstrasi
(untuk no 1 dan 2, jika testee salah)
– Untuk nomor-nomor berikutnya, skor ada di lembar
jawaban sesuai dengan waktu yang digunakan testee
– Untuk rancangan 7 – 10 ada bonus nilai
• Hentikan
– Hentikan subtes ini jika testee gagal pada tiga (3)
rancangan berturut-turut
Subtes WAIS: 9. Rancangan Balok
• Catatan
– Jangan lupa untuk mengambil kembali balok
contoh dan simpan dalam kotak/koper
– Berikan demo untuk rancangan 2 (jika testee
salah) dengan balok yang ada pada testee
– Begitu masuk ke rancangan 7, 8, 9, 10, berikan 9
balok dengan waktu 120 detik
– Khusus untuk rancangan ke-10, kemiringan
gambar yang direproduksi, asalkan tidak melebihi
45 derajat, dianggap betul
Subtes WAIS: 9. Rancangan Balok
– Pembetulan spontan diperbolehkan asalkan tidak
melebihi batas waktu. Stopwatch dimatikan
setelah testee bilang selesai dan dinyalakan
kembali ketika testee memulai racangan baru
– Kalau testee mengatakan “selesai” tetapi
jawabannya salah, tetap mendapat skor 0,
meskipun masih dalam batas waktu
– Untuk rancangan ke-10, tester perlu belajar
menyusun dengan cara terbalik (balok menghadap
testee) untuk berjaga-jaga jika testee penasaran
dan meminta demo
Subtes WAIS: 10. Mengatur Gambar
• Subtes ini mengukur kemampuan membuat
sintesis, perencanaan yang utuh, kemampuan
melihat kausalitas, kemampuan hubungan
interpersonal
Subtes WAIS: 10. Mengatur Gambar
• Petunjuk penyajian
– Perhatikan no urut di belakang kartu, urutkan terlebih
dahulu
– Kartu diletakkan di depan testee dari sisi kiri ke kanan
(dari sisi kanan tester)
– Beri kesempatan testee untuk sejenak mengamati
sebelum dimulai dan stopwatch dihidupkan. Testee
diminta untuk memberitahu tester jika sudah selesai
– Jika sudah selesai, kartu diambil dari posisi paling
kanan, susun ke bawah dan baca jawaban testee
(dilihat dari huruf yang ada di belakang kartu)
Subtes WAIS: 10. Mengatur Gambar
– Jika no 1 salah, berikan jawaban yang benar
– Testee diminta mengurutkan lagi –percobaan
kedua. Jika tetap salah, beri skor 0.
– Berikan gambar kedua dengan cara yang sama.
Jika testee menjawab benar, berikan skor 4. Jika
salah, tunjukkan jawaban yang benar kemudian
minta testee mengerjakan kembali. Jika pada
percobaan kedua ini jawaban testee benar,
berikan skor 2, jika salah berikan skor 0
Subtes WAIS: 10. Mengatur Gambar
• skoring
– Skoring sesuai dengan yang tertulis di lembar
jawaban
– Jika testee menjawab sebelum batas waktu,
berikan nilai
– Jika gambar 1 dan 2 gagal semua, meski sudah
diberi demo, maka hentikan tes. Jika betul, semua
soal disajikan
Subtes WAIS: 10. Mengatur Gambar
• Catatan:
– Begitu waktu habis, harus distop untuk diberi
demo (soal 1 dan 2)
– Jika testee menolak mengerjakan, dapat istirahat
sebentar
– Jika hendak ke kamar kecil, diperbolehkan yaitu
saat jeda antar soal
– No. 6, 7, 8 ada 3 kemungkinan jawaban
Subtes WAIS: 11. Merakit Objek
• Subtes ini mengukur efisiensi menyusun
bagian-bagian menjadi benda yang berarti.
• Individu yang mengalami penyimpangan
(delinquent) kemungkinan akan mendapatkan
skor rendah
Subtes WAIS: 11. Merakit Objek
• Petunjuk penyajian:
– Pedoman dijadikan penutup saat tester menyusun
potongan objek sesuai pedoman. Setelah selesai pedoman
diangkat/dibuka.
– Testee diminta untuk menyusun potongan-potongan tadi
menjadi suatu objek
• Skoring
– Sesuai dengan jumlah sambungan yang benar
– Tiap sambungan benar diberi skor 1
– Ada bonus untuk waktu yang cepat dan jawaban benar
– Pembetulan spontan diperbolehkan sebelum waktu habis
Observasi
• Observasi wajib diisi
• Yang dituliskan: bagaimana kondisi testee
selama tes berlangsung atau kondisi ruang tes,
misalnya jika testee bosan, overexcited, tdk
paham instruksi, dll
WISC
VERBAL TEST PERFORMANCE TEST
• General Information • Picture Completion
• G. Comprehension • Picture Arrangement
• Arithmetic • Block Design
• Similarities • Object Assembly
• Vocabulary • Coding
• (Digit Span) • (Mazes)
WPPSI
VERBAL TEST PERFORMANCE TEST
• Information • Animal House
• Vocabulary • Picture Completion
• Arithmetic • Mazes
• Similarities • Geometric Design
• Comprehension • Block Design
• (Sentences) • (Animal House–Re)
Administrasi tes WPPSI
• Urutan penyajian Subtes verbal dan
performance bergantian
• Sentences dan Animal House retest tidak
harus disajikan
• Apabila disajikan, untuk melihat ke tabel IQ,
total skor skala diprorasi lebih dahulu dengan
mengalikan 5/6

Vous aimerez peut-être aussi