Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
LK 1.2 Eksplorasi Masalah
LK 1.2 Eksplorasi Masalah
No. Masalah Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah Analisis Eksplorasi Penyebab masalah
yang telah
diidentifikasi
1. Kurangnya Kajian Literatur Berdasarkan hasil literasi dan diskusi yang
pembelajaran Jurnal Ilmiah dilakukan, ada beberapa penyebab peserta
yang Rizki Amaliah. Analisis Kesulitan Peserta DidikDalam Penyelesaian Soal didik kurang mampu menyelesaikan soal
berorientasi HOTS Tentang Dinamika Rotasi Pada Kelas XI. FKIP Untan Pontianak. pembelajaran yang berorientasi HOTS:
HOTS 2022 1. Peserta didik tidak terbiasa
Faktor yang menyebabkan kesulitan peserta didik dalam menyelesaikan menyelesaikan soal yang bersifat
soal HOTS antara lain HOTS.
1. Kesulitan memvisualisasikan masalah disebabkan karena peserta didik 2. Kurangnya pelatihan tentang
tidak tahu menggambarkan sketsa pada tiap soal. pembuatan dan pemecahan soal
2. Kesulitan deskripsi fisika disebabkan karena kurang memahami HOTS terhadap tenaga pendidik.
masalah yang diberikan pada soal. Dari permasalahan tersebut ada beberapa
3. Kesulitan rencana solusi disebabkan karena kurang memahami konsep solusi yang mungkin dapat dilakukan:
yang digunakan pada soal. 1. Melakukan pemantapan terhadap
4. Kesulitan memeriksa dan mengevaluasi disebabkan karena kurang guru bagaimana cara merancang
teliti dalam memeriksa jawaban dan tergesa-gesa dalam dan memmecahkan soal HOTS.
menyelesaikan jawaban soal. 2. Melakukan pemantapan materi
https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFKIP/article/download/27748/26738 untuk peserta didik terhadap soal
HOTS, agar mereka terbiasa dan
Jurnal Ilmiah mampu memecahkan masalah yang
Nasha Nauvalika Permana, Ana Setiani, Novi Andri Nurcahyono. berorientasi HOTS.
Analisis Kemampuan Penalaran Adaptif Siswa dalam Menyelesaikan
Soal Higher Order Thinking Skills (HOTS). 2020
Analisis Kemampuan Penalaran Adaptif Siswa dalam Menyelesaikan Soal Higher
Order Thinking Skills (HOTS) | Jurnal Pengembangan Pembelajaran Matematika
(uin-suka.ac.id)
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa :
1. Pada soal HOTS dengan indikator mengajukan dugaan,
subjek dengan kemampuan penalaran adaptif matematis tinggi dan
rendah mampu mengajukan dugaan. Berbeda dengan subjek yang
memiliki kemampuan penalaran adaptif rendah tidak mampu
mengajukan dugaan,
2. Pada soal HOTS dengan indikator memberikan alasan terhadap suatu
kebenaran, subjek dengan kemampuan tinggi dan sedang mampu
memberikan alasan terhadap suatu pernyataan dengan benar. Berbeda
dengan subjek berkemampuan rendah yang tidak dapat memberikan
alasan terhadap sebuah pernyataan,
3. Pada soal HOTS dengan indikator menarik kesimpulan pada sebuah
pernyataan, subjek berkemampuan tinggi dan sedang mampu
menunjukkan penyelesaian dengan memberikan kesimpulan yang
benar dan lengkap. Berbeda dengan subjek berkemampuan rendah
yang belum mampu mengerjakan soal tersebut dengan benar,
4. Pada soal HOTS dengan indikator memeriksa kesahihan suatu
argumen, subjek dengan kemampuan tinggi dan sedang mampu
mengecek kesahihan suatu argument dengan menunjukkan letak
kebenaran atau kesalahan secara lengkap. Berbeda dengan subjek
dengan kemampuan rendah yang tidak mampu mengecek kesahihan
suatu argument,
5. Pada soal HOTS dengan indikator menemukan pola pada suatu gejala
matematis, subjek berkemampuan tinggi, sedang dan rendah belum
mampu menemukan pola dari suatu gejala matematis
Wawancara
Narasumber : Mulia Ashoffa, S.Pd.
Waktu : Sabtu, 23 September 2023
Guru : Matematika
Beberapa factor yang menyebabkan siswa tidak bisa memecahkan soal
HOTS
1. Rendahnya pemahaman dasar yang dimiliki oleh peserta didik?
2. Peserta didik tidak terbiasa menghadapi dan menyelesaikan soal
HOTS.
3. Peserta didik sudah memiliki pandangan bahwa soal HOTS adalah
soal yang sulit dipecahkan.
Wawancara Ahli
Nama : Finda Hapsari, M.Pd.
Waktu : Jum’at, 22 September 2022
Jabatan : Ketua MGMP Fisika Kota Tangerang
Faktor yang menyebabkan siswa tidak dapat memecahkan soal HOTS
adalah :
1. Peserta titik tidak mampu melakukan gambaran yangbterdapat pada
soal.
2. Kurangnya pemahaman terhadap soal yang berbentuk cerita atau
grafik dan menuangkannya kedalam bentuk persamaan.
3. Peserta didik belum terbiasa menyelesaikan soal HOTS
Wawancara
Nama : Dea Sulistya Putri, S.Pd.
Waktu : Sabtu, 23 September 2023
Guru : KIMIA
1. Ketika menggunakan metode konvensional, banyak peserta didik tidak
memperhatikan pembelajaran.
2. Pada pembelajaran kimia, siswa menjadi semangat ketika diberi games
dalam kegiatan pembelajaran.
3. Peserta didik senang ketika guru menggunakan model pembelajaran
yang bervariatif.
Wawancara
Nama : Evi Ismayati, S.Pd.
Waktu : Jum’at, 22 September 2023
Guru : Bahasa Inggris
Wawancara Ahli
Nama : Finda Hapsari, M.Pd.
Waktu : Jum’at, 22 September 2022
Jabatan : Ketua MGMP Fisika Kota Tangerang
1. Pembelajaran fisika yang sering dilakukan ketika mengajar adalah
pembelajaran berbasis proyek.
2. Siswa merasa senang dan termotivasi ketika guru melakukan
metode pembelajaran yang bervariasi.
3. Guru harus beradaptasi dengan metode-metode mengajar yang
terbaru.