Vous êtes sur la page 1sur 6

EKPLORASI IDENTIFIKASI MASALAH

No. Masalah Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah Analisis Eksplorasi Penyebab masalah
yang telah
diidentifikasi
1. Kurangnya Kajian Literatur Berdasarkan hasil literasi dan diskusi yang
pembelajaran Jurnal Ilmiah dilakukan, ada beberapa penyebab peserta
yang Rizki Amaliah. Analisis Kesulitan Peserta DidikDalam Penyelesaian Soal didik kurang mampu menyelesaikan soal
berorientasi HOTS Tentang Dinamika Rotasi Pada Kelas XI. FKIP Untan Pontianak. pembelajaran yang berorientasi HOTS:
HOTS 2022 1. Peserta didik tidak terbiasa
Faktor yang menyebabkan kesulitan peserta didik dalam menyelesaikan menyelesaikan soal yang bersifat
soal HOTS antara lain HOTS.
1. Kesulitan memvisualisasikan masalah disebabkan karena peserta didik 2. Kurangnya pelatihan tentang
tidak tahu menggambarkan sketsa pada tiap soal. pembuatan dan pemecahan soal
2. Kesulitan deskripsi fisika disebabkan karena kurang memahami HOTS terhadap tenaga pendidik.
masalah yang diberikan pada soal. Dari permasalahan tersebut ada beberapa
3. Kesulitan rencana solusi disebabkan karena kurang memahami konsep solusi yang mungkin dapat dilakukan:
yang digunakan pada soal. 1. Melakukan pemantapan terhadap
4. Kesulitan memeriksa dan mengevaluasi disebabkan karena kurang guru bagaimana cara merancang
teliti dalam memeriksa jawaban dan tergesa-gesa dalam dan memmecahkan soal HOTS.
menyelesaikan jawaban soal. 2. Melakukan pemantapan materi
https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFKIP/article/download/27748/26738 untuk peserta didik terhadap soal
HOTS, agar mereka terbiasa dan
Jurnal Ilmiah mampu memecahkan masalah yang
Nasha Nauvalika Permana, Ana Setiani, Novi Andri Nurcahyono. berorientasi HOTS.
Analisis Kemampuan Penalaran Adaptif Siswa dalam Menyelesaikan
Soal Higher Order Thinking Skills (HOTS). 2020
Analisis Kemampuan Penalaran Adaptif Siswa dalam Menyelesaikan Soal Higher
Order Thinking Skills (HOTS) | Jurnal Pengembangan Pembelajaran Matematika
(uin-suka.ac.id)
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa :
1. Pada soal HOTS dengan indikator mengajukan dugaan,
subjek dengan kemampuan penalaran adaptif matematis tinggi dan
rendah mampu mengajukan dugaan. Berbeda dengan subjek yang
memiliki kemampuan penalaran adaptif rendah tidak mampu
mengajukan dugaan,
2. Pada soal HOTS dengan indikator memberikan alasan terhadap suatu
kebenaran, subjek dengan kemampuan tinggi dan sedang mampu
memberikan alasan terhadap suatu pernyataan dengan benar. Berbeda
dengan subjek berkemampuan rendah yang tidak dapat memberikan
alasan terhadap sebuah pernyataan,
3. Pada soal HOTS dengan indikator menarik kesimpulan pada sebuah
pernyataan, subjek berkemampuan tinggi dan sedang mampu
menunjukkan penyelesaian dengan memberikan kesimpulan yang
benar dan lengkap. Berbeda dengan subjek berkemampuan rendah
yang belum mampu mengerjakan soal tersebut dengan benar,
4. Pada soal HOTS dengan indikator memeriksa kesahihan suatu
argumen, subjek dengan kemampuan tinggi dan sedang mampu
mengecek kesahihan suatu argument dengan menunjukkan letak
kebenaran atau kesalahan secara lengkap. Berbeda dengan subjek
dengan kemampuan rendah yang tidak mampu mengecek kesahihan
suatu argument,
5. Pada soal HOTS dengan indikator menemukan pola pada suatu gejala
matematis, subjek berkemampuan tinggi, sedang dan rendah belum
mampu menemukan pola dari suatu gejala matematis

Wawancara
Narasumber : Mulia Ashoffa, S.Pd.
Waktu : Sabtu, 23 September 2023
Guru : Matematika
Beberapa factor yang menyebabkan siswa tidak bisa memecahkan soal
HOTS
1. Rendahnya pemahaman dasar yang dimiliki oleh peserta didik?
2. Peserta didik tidak terbiasa menghadapi dan menyelesaikan soal
HOTS.
3. Peserta didik sudah memiliki pandangan bahwa soal HOTS adalah
soal yang sulit dipecahkan.

Narasumber : Rihlahtul Jannah, S.Pd.


Waktu : Sabtu, 23 September 2023
Guru : Matematika Tigkat Lanjut
Beberapa faktor yang menyebabkan siswa tidak bisa memecahkan soal
HOTS:
1. Pola pikir peserta didik yang sudah terbentuk sejak awal bahwa soal
HOTS adalah soal yang sulit.
2. Kurangnya pelatihan pembuatan soal dan pemecahan soal HOTS
terhadap guru.
3. Peserta didik tidak dapat mentranslate suatu data, gambar atau grafik
kedalam bentuk soal.

Wawancara Ahli
Nama : Finda Hapsari, M.Pd.
Waktu : Jum’at, 22 September 2022
Jabatan : Ketua MGMP Fisika Kota Tangerang
Faktor yang menyebabkan siswa tidak dapat memecahkan soal HOTS
adalah :
1. Peserta titik tidak mampu melakukan gambaran yangbterdapat pada
soal.
2. Kurangnya pemahaman terhadap soal yang berbentuk cerita atau
grafik dan menuangkannya kedalam bentuk persamaan.
3. Peserta didik belum terbiasa menyelesaikan soal HOTS

2. Metode Jurnal Ilmiah Berdasarkan hasil literasi dan diskusi yang


pembelajaran Sukma, Laili Komariyah, Muliati Syam. Pengaruh Model Pembelajaran dilakukan, ada beberapa hal yang
yang Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) Dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar menyebabkan pembelajaran yang dilakukan
dilakukan Fisika Siswa. Universitas Mulawarman, Samarinda. 2016. tidak beragam sehinggga membuat siswa
tidak PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) tidak termotivasi untuk mengikuti kegiatan
beragam. DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA | saintifika pembelajaran:
“Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara model 1. Guru kurang menguasai metode
pembelajaran inkuiri terbimbing ( guided inquiry ) dan motivasi belajar mengajar yang terbaru.
siswa secara Bersama-sama terhadap hasil belajar siswa. Hasil ini 2. Siswa lebih senang dan termotivasi jika
disebabkan karena pada pembelajaran inkuiri terbimbing ( guided inquiry) guru menggunakan metode mengajar
siswa dapat mengembangkan cara berpikir ilmiah yang menempatkan yang bervariatif.
siswa sebagai pembelajar dalam memecahkan permasalahan dan 3. Siswa akan merasa bosan dengan metode
memperoleh pengetahuan yang bersifat penyelidikan sehingga dapat pembelajaran konvensional.
memahami konsep - konesp sains. Dengan kata lain, pembelajaran inku 4. Metode pembelajaran yang digunakan
iri terbimbing (guided inquiry) mampu mengembangkan keinginan dan guru juga berdampak terhadap hasil
motivasi siswa untuk mempelajari prinsip dan konsep fisika. Dengan belajar siswa.
adanya motivasi belajar siswa, siswa akan terdorong untuk belajar lebih
giat lagi karena merasa bahwa sesuatu yang dipelajari bermakna bagi Dari permasalahan tersebuat ada beberapa
dirinya.” hal yang dapat dilakukan:
1. Meningkatkan kualitas guru terhadap
Jurnal Ilmiah metode pembelajaran terbaru.
P. A. Arimbawa, I W. Santyasa, N. K. Rapi.STRATEGI PEMBELAJARAN GURU FISIKA: 2. Guru hendaknya menggunakkan model
RELEVANSINYA DALAM PENGEMBANGAN MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI pembelajaran yang dapat memicu
BELAJAR SISWA. Jurusan Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu motivasi belajar siswa.
Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja. 2017 3.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPM/article/view/11846

“Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka


dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.
1. Guru model menggunakan strategi pembelajaran ekspositori dan strategi
pembelajaran inkuiri.
2. Siswa memiliki motivasi belajar yang tergolong tinggi teramati dalam bentuk.
Pertama, tekun menghadapi tugas. Kedua, ulet menghadapi kesulitan.
Ketiga, menunjukan minat terhadap bermacammacam masalah. Keempat,
senang bekerja mandiri. Kelima, tertarik terhadap hal-hal baru.
3. Prestasi belajar yang diperoleh siswa berkualitas baik.
4. Strategi pembelajaran yang diterapkan guru mampu mengembangkan
motivasi belajar dan prestasi belajar siswa.

Wawancara
Nama : Dea Sulistya Putri, S.Pd.
Waktu : Sabtu, 23 September 2023
Guru : KIMIA
1. Ketika menggunakan metode konvensional, banyak peserta didik tidak
memperhatikan pembelajaran.
2. Pada pembelajaran kimia, siswa menjadi semangat ketika diberi games
dalam kegiatan pembelajaran.
3. Peserta didik senang ketika guru menggunakan model pembelajaran
yang bervariatif.

Wawancara
Nama : Evi Ismayati, S.Pd.
Waktu : Jum’at, 22 September 2023
Guru : Bahasa Inggris

1. Ketika pembelajaran Bahasa Inggris peserta didik senang ketika guru


menggunakan metode yang variatif, seperti mendengarkan dan
memahami lagu berbahasa inggris.
2. Peserta didik banyak yang mengantuk dan merasa bosan jka hanya
diminta mengerjakan soal atau mengartikan suatu bacaan.

Wawancara Ahli
Nama : Finda Hapsari, M.Pd.
Waktu : Jum’at, 22 September 2022
Jabatan : Ketua MGMP Fisika Kota Tangerang
1. Pembelajaran fisika yang sering dilakukan ketika mengajar adalah
pembelajaran berbasis proyek.
2. Siswa merasa senang dan termotivasi ketika guru melakukan
metode pembelajaran yang bervariasi.
3. Guru harus beradaptasi dengan metode-metode mengajar yang
terbaru.

3. Integrasi Kajian Literatur


Literasi dan Muhammad Syaifudin. EFEKTIVITAS E-LKPD BERBASIS STEM
numerasi. UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN LITERASI NUMERASI
DAN SAINS DALAM PEMBELAJARAN LISTRIK DINAMIS DI SMA
NEGERI 1 PURBALINGGA. 2022
https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/jrpi/article/view/2580/1589
Penelitian ini menggunakkan 3 tindakan:
1. Tindakan I adalah guru harus lebih mampu membangkitkan rasa
ingin tahu peserta didik dan merangsang peserta didik untuk lebih aktif
bertanya. Guru memberikan saran kepada peserta didik agar peserta
didik lebih serius dalam mengikuti pembelajaran fisika.
2. Tindakan II, diperoleh data penelitian bahwa persentase efektivitas
e-LKPD berbasis STEM untuk menumbuhkan keterampilan literasi
numerasi meningkat menjadi 85% dengan tingkat keefektifan sudah
sangat efektif.
3.

Vous aimerez peut-être aussi