Vous êtes sur la page 1sur 5

 Pengertian kognitif

Kognitif sendiri berasal dari bahasa latih Cogitare yang berarti berfikir. Dan berarti
pengetahuan untuk mengorganisasikan, peroleh, dan menggunakan pengetahuan. Serta
memiliki kesamaan dengan knowing. Dan kognitif sendiri dapat diartikan sebagai
kemampuan berpikir yang dimiliki suatu individu untuk memahami konsep dan
keterampilan baru, ataupun untuk menyelesaikan masalah yang ada di sekitarnya. Dan
menurut pandangan teori ini tingkah laku seseorang sangat ditentukan oleh
pemahamannya terhadap situasi yang ada kaitannya dengan tujuan.
Dalam istilah pendidikan, kognitif merupakan satu teori belajar yang memahami
bahwasanya belajar adalah pengorgaisasian aspek-aspek kognitif dan persepsi untuk
memperoleh pemahaman.
Adapula pengertian teori pembelajaran kognitif merupakan teori pembelajaran yang
menekankan kemampuan seseorang dalam berpikir lebih kompleks serta melakukan
pemecahan masalah dari permasalahan tersebut dibandingkan dengan menguasai
pengetahuan umum lewat latihan atau hafalan saja.
Teori kognitif menurut Jerome Brunner, pembelajaran hendaknya dapat menciptakan
situasi agar mahasiswa dapat belajar dari diri sendiri melalui pengalaman dan eksperimen
untuk menemukan pengetahuan dan kemampuan baru yang khas baginya. Dan dari sudut
pandang psikologi kognitif, bahwasanya cara yang dipandang efektif untuk meningkatkan
kualitas pendidikan adalah pengembangan program-program pembelajaran yang dapat
mengoptimalkan keterlibatan mental intelektual pembelajarann pada setiap jenjang
belajar.
 Prnsip teori kognitif
Menurut Hartley dan Davies prinsip-prinsip kognotivisme adalah:
1) Peserta didik lebih mampu memahami dan mengingat sesuatu apabila suatu
pembelajaran tersusu berdasarkan pola dan logika.
2) Penyusunan materi bahan pembelajaran biasanya dari yang sifatnya sederhana ke
materi yang lebih rumit.
3) Belajar dengan memahami akan lebih baik dibandingkan menghapal tanpa
pengertian.
4) Selalu memperhatikan perbedaan individu karena sangat mempengaruhi proses
belajar.
 Ciri-ciri belajar dengan kognitif
1) Adanya perbedaan individual dalam kemajuan perkembangan adalah hal yang sangat
dimaklumi. Dalam hal ini di dalam teori Piaget yang mengasumsikan bahwasanya
seluruh siswa tumbuh melalui urutan perkembangan yang sama, teteapi pertumbuhan
akan berlangsung di kecepatan yang berbeda.
2) Memusatkan perhatian pada berpikir atau proses mental pada anak, tidak hanya
sekedar hasilnya saja. Guru harus bida memahami proses belajar yang digunakan
anak didiknya sehingga guru dapat mengerti kebenaran jawaban pada anak didiknya
3) Keterlibatan aktif dalam kegiatan belajar dan mengutamakan peran siswa dalam
berinisiatif. Di dalam kelas guru akan dituntut mempersiapkan berbagai kegiatan
secara langsung dengan dunia fisik.
 Kelabihan teori kognitif
- Siswa dapat memaksimalkan daya ingatnya.
Dalam hal ini guru dapat memaksimalkan daya ingat peserta didik dalam materi yang
sudah di sampaikan, karena perkembangan persepsi motorik siswa dalam pembelajaran
ini salah satunya menekankan daya ingat untuk selalu mengingat materi yang
disampaikan gurunya.
- Dapat memberikan landasan teori
Dalam teori kognitif guru cukup menyampaikan materi dasar bahan ajar untuk
pengembangan siswanya, dan untuk selanjutnya dapat dimengerti atau tidak tergantung
pada siswa dan guru hanya perlu menjelaskan kemajuan perkembangan siswa dan
mengamati pemahaman siswa terhadap materi dasar yang disampaikan.
- Lebih berpikir kritis
Teori kognitif akan terus mendorong siswa untuk berpikir kritis, menganalisis informasi
yang dikumpulkan, dan memecahkan masalah tersebut. Hal ini membantu siswa untuk
mengembangkan keterampilan berpikir yang dapat diterapkan di berbagai konteks.
- Membantu siswa memahami materi pembelajaran lebih mudah
Pembelajaran menggunakan teori kognitif dapat membantu siswa membangun
pemahaman yang berkelanjutkan dan kokoh tentang konsep tertentu. Mereka akan
selalu mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah ada, tidak hanya
diingat saat akan ujian.
- Membuat kita lebih kreatif dan mandiri
Dalam teori kognitif, siswa akan lebih kreatif sebab mereka tidak hanya menerima dan
menanggapu, tetapi mereka akan mengolah informasi yang di berikan dan akan berpikir
untuk menghasilkan ide dan mengembangkan pengetahuan. Selain itu, teori kognitif
juga mendorong siswanya untuk menjadi mandiri karena mereka akan aktif untuk
mencari informasi, memecahkan masalah, dan merenungkan apa yang telah mereka
pelajari.
 Kekurangan Teori Kognitif
- Tidak dapat memperhatikan perkembangan umum mereka.
Terkadang teori ini tidak memperhatikan bagaimana mengembangkan pengetahuan atau
siswa belajar dan bagaimana mencarinya, sebab pada dasarnya setiap siswa akan
memiliki cara belajar yang berbeda.
- Pentingnya pemahaman sebagai prasyarat.
Pembelajaran kognitif kerap kali menuntut pemahaman sebagai prasyarat untuk belajar.
Tetapi, dalam beberapa kasus, siswa mungkin perlu mengingat dasar-dasar sebelum
mereka dapat memahaminya secara langsung dan mendalam.
- Tidak semua orang mempunyai daya ingat yang sama.
Pada dasarnya teori ini menekankan daya ingat secara keseluruhan pada setiap siswa.
Hal ini bahwa teori kognitif menganggap semua siswa memiliki kemampuan daya ingat
yang sama dan tidak dibedakan sama sekali.
- Tidak memperhatikan emosional.
Teori pembelajaran kognitif lebih cendenrung terhadap proses kognitif dan pemahaman,
tetapi kurang memperhatikan tentang aspek emosional dalam pembelajaran. Emosi
siswa contohnya seperti motivasi dan kepercayaan diri, hal ini jika tidak diperhatikan
juga maka dapat memperngaruhi mereka untuk belajar.
 Implementasi Teori Kognitif Dalam Pendidikan
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil dalam mengimplementasikan
pembelajaran kognitif di kelas:
- Keaktifan siswa
Pembelajaran menekankan pada peran aktif siswa daalam pengetahuan yang mereka
miliki di dalam kelas, dan guru harus bida mendorong siswa untuk berpikir,
menganalisis, dan memecahkan masalah.
- Mendorong pemikiran kritis.
Guru mengajak siswanya untuk mempertanyakan, menganalisis, dan memecahkan suatu
perihal. Dan sering memberikan tantangan untuk bisa memecahkan masalah yang
kompleks.
- Memberikan umpan balik.
Guru memberikan umpan balik yang konstruktif kepada peserta didiknya tentang yang
mereka berikan. Dan umpan balik yang diberikan berfokus dalam perbaikan
pemahaman dan kemampuan pemecahan masalah siswa.
- Mengaitkan dengan pengetahuan sebelumnya.
Guru dapat menghubungkan materi yang baru dengan materi yang telah dijelaskan
sebelumnya yang telah dimiliki siswa. Hal ini dapat membantu peserta didik
membangun kerangka kerja yang lebih kuat untuk mendapat pemahaman baru.
 Perbedaan teori pembelajaran kognitif denganteori pembelajaran lainnya.
Perbedaan utama yang sangat terlihat dalam teori pembelajaran kognitif dengan teori
pembelajaran lainnya terdapat pada pendekatannya yang menjelaskan sebagaimana siswa
belajar, memahami, dan mengingat berbagai informasi yang mereka terima.
Perbedaan teori kognitif dengan teori behavioristik adalah bahwa teori behavioristik
menekankan pada pembelajaran perubahan perilaku yang dapay diamati, dan
pembelajaran terjadi melalui stimulus eksternal dan respon yang siswa berikan.
Sedangkan teori kognitif menekankan pada pemahaman ingatan dan pemecahan masalah,
serta berfokus pada pamahaman pemrosesan informasi.
Perbedaan teori kognitif dengan teori konstruktif adalah bahwa teori konstruktif aktif
membangun pengetahuan siswa itu sendiri melalui interaksi dengan lingkungan.
Sedangkan teori kognitif mengakui peran konstruksi pengetahuan individu juga
menekankan pemrosesan infomasi mendalam.
Perbedaan teori kognitif dengan teori humanistik adalah bahwa teori humanistik
menekankan peran psikologis siswa, seperti motivasi, pengalaman pribadi, dan
kepercayaan diri dalam belajar, teori ini menekankan pentingnya kebebasan dan
pemahaman diri dalam pembelajaran. Sedangkan teori kognitif berfokus pemrosesan
informasi dan pemahaman konsep.

DAPUS
Anidar, J. (2017). Teori belajar menurut aliran kognitif serta implikasinya dalam
pembelajaran. Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan Dan Konseling Islami, 3(2),
8–16. https://doi.org/10.15548/atj.v3i2.528
Sutarto, S. (2017). Teori Kognitif dan Implikasinya Dalam Pembelajaran. Islamic
Counseling. https://doi.org/10.29240/jbk.v1i2.331
Thabroni, oleh G. (2022, June 23). Teori Belajar Kognitif - Pengertian, Ciri, prinsip.
serupa.id. https://serupa.id/teori-belajar-kognitif-pengertian-ciri-prinsip-dsb/

Vous aimerez peut-être aussi