Vous êtes sur la page 1sur 13

MAKALAH OBSERVASI

KOMUNITAS AYLA HOLIC


JOMBANG

KELOMPOK 2 KELAS XI IPS 1

1. Ferdi Ardiansyah ( 14 )
2. Ivan Rekso Pamungkas ( 20 )
3. Lintang Zahira Syanmi Aprilia ( 23 )
4. Nik Nur Aini (30)
5. Nattasya Indah Kartika S(28)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Komunitas Ayla Holic Jombang
dengan baik.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi orang yang ingin berwirausaha.

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan
makalah ini,serta pihak yang memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan makalah.

Kami mohon maaf jika ada kesalahan dan kekurangan dalam penulisan Makalah
Komunitas Ayla Holic Jombang ini.Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk menyempurnakan makalah ini.

Bareng, 30 Sept 2022

PENYUSUN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Kelompok Sosial
B. Dasar Pembentukan Kelompok Sosial
C. Tahap Pembentukan Kelompok Sosial
D. Klasifikasi Bentuk Kelompok Sosial
E. Analisis Dinamika Kelompok Sosial

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA dan Dokumentasi


BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gaya antarmolekul adalah gaya aksi di antara molekul-molekul yang menimbulkan
tarikan antarmolekul dengan berbagai tingkat kekuatan. Pada suhu tertentu, kekuatan
tarikan antarmolekul menentukan wujud zat, yaitu gas, cair, atau padat.Kekuatan gaya
antarmolekul lebih lemah dibandingkan ikatan kovalen maupun ikatan ion. Ikatan kimia
dan gaya antarmolekul memiliki perbedaan. Ikatan kimia merupakan gaya tarik menarik
di antara atom-atom yang berikatan, sedangkan gaya antar molekul merupakan gaya tarik
menarik di antara molekul. Ada tiga jenis gaya antarmolekul, yaitu gaya dipol-dipol, gaya
London, dan ikatan hidrogen. Gaya dipol-dipol dan gaya London dapat dianggap sebagai
satu jenis gaya, yaitu gaya van der Waals. Gaya antarmolekul yang dihasilkan
mempengaruhi sifat fisis senyawa, diantaranya titik didih dan titik leleh, wujud zat,
kekentalan, kelarutan dan bentuk permukaan cairan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah tertulis di atas,maka rumusan masalah yang ada
di makalah ini yaitu:

1. Apakah yang dimaksud dengan gaya antar molekul ?


2. Apa saja macam-macam gaya antar molekul?
3. Apakah pengaruh gaya antar molekul terhadap sifat fisis suatu zat?

C. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah

1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari gaya antar molekul


2. Untuk mengetahui seluruh jenis-jenis gaya antar molekul.
3. Untuk mengetahui dan memahami proses pengaruh gaya antar molekul terhadap sifat
fisis suatu zat.
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Gaya Antar Molekul

Gaya antarmolekul adalah gaya tarik-menarik antar molekul yang saling berdekatan Gaya
antarmolekul berbeda dengan ikatan kimia. Ikatan kimia, seperti ikatan ionik, kovalen, dan
logam, semuanya adalah ikatan antar atom dalam membentuk molekul. Sedangkan gaya antar
molekul adalah gaya tarik antar molekul.

Tiga macam gaya antar molekul. yaitu:

 Gaya Van der Waals


 Ikatan Hidrogen
 Gaya London

Agar dapat memahami gaya antar molekul dengan baik, kita harus memahami terlebih dahulu
tentang apa yang dimaksud dengan dipol dalam suatu molekul.

a. Dipol

Dipol adalah singkatan dari di polar, yang artinya dua kutub, Senyawa yang memiliki dipol
adalah senyawa yang memiliki kutub positif (8) di satu sisi, dan kutub negatif (6) di sisi yang
lain. Senyawa yang memiliki dipol biasa disebut sebagai senyawa polar. Senyawa polar
terbentuk melalui ikatan kovalen polar. Perlu diperhatikan bahwa dipol berbeda dengan ion.
Kekuatan listrik yang dimiliki dipol lebih lemah dibanding kekuatan listrik ion. Kita pasti ingat,
bahwa ion terdapat pada senyawa ionik, dimana molekul terbagi menjadi dua yaitu ion
positif/kation (+) dan ion negatif/anion (-).

Perbedaan antara ion dan dipol.

Molekul terbagi (bisa juga dikatakan terbelah) menjadi dua bagian. Jadi ion positif dan ion
negatif sebenarnya terpisah. Mereka bersatu hanya karena adanya gaya tarik-menarik antar ion
positif dan negatif (gaya coulomb).Pada senyawa polar, tidak terjadi pemisahan.Molekul
merupakan satu kesatuan. Hanya saja pada satu sisi/tepi terdapat kutub positif (6) dan di sisi
yang lain terdapat kutubnegatif (6). Untuk senyawa non polar, sama sekali tidak ada muatan
listrik yang terkandung.
B. Macam-Macam Gaya Antarmolekul

1. Gaya Van der Waals (Gaya tarik antara dipol-dipol)

Gaya Van der Waals merupakan gaya tarik antar dipol pada molekul polar. Molekul polar
memiliki ujung-ujung yang muatannya berlawanan. Ketika dikumpulkan, maka molekul polar
akan mengatur dirinya (membentuk formasi) sedemikian hingga ujung yang bermuatan positif
akan berdekatan dengan ujung yang bermuata negatif dari molekul lain.

Catatan:

Molekul, atom, zat akan diam tak bergerak jika energi kinetiknya 0 (nol). Keadaan ini disebut
keadaan diam mutlak, dicapai jika benda berada pada suhu 0°K (-273°C).

*GAYA Van der Waals

Gaya Van der Waals diperlihatkan dengan garis (putus-putus). Kekuatan gaya tarik antara dipol
ini biasanya lebih lemah dari kekuatan ikatan ionik atau kovalen (kekuatannya hanya 1% dari
ikatan). Kekuatannya juga akan berkurang dengan cepat bila jarak antar dipol makin besar, jadi
gaya Van der Waals suatu molekul akan lebih kuat pada fase padat dibanding cair dan gas.
Sebenarnya gaya dipol-dipol dan gaya london masuk ke dalam macam-macam gaya van der
Walls. Gaya Van Der Waals terjadi akibat interaksi antara molekul-molekul non polar
(GayaLondon), antara molekul-molekul polar (Gaya dipole-dipol) atau antara molekul non
polardengan molekul polar (Gaya dipole-dipol terinduksi). Ikatan Van Der Waals terdapat
antarmolekul zat cair atau padat dan sangat lemah. Gaya Van Der Waals dahulu dipakai
untukmenunjukkan semua jenis gaya tarik-menarik antar molekul. Namun kini merujuk pada
padagaya-gaya yang timbul dari polarisasi molekul yang terlemah menjadi dipole seketika.
Padasaat tertentu, moleku-molekul dapat berada dalam fase dipole seketika ketika salah
satumuatan negative berada di sisi tertentu. Dalam keadaan dipol ini, molekul dapat menarik
ataumenolak electron lain dan menyebabkan atom lain menjadi dipole. Gaya tarik menarik
yangmuncul sesaat ini merupakan gaya Van Der Waals

2. Ikatan Hidrogen

Ikatan hidrogen adalah ikatan yang terjadi antara atom hidrogen pada satu molekul dengan atom
nitrogen (N), oksigen (O), atu fluor (F) pada molekul yang lain. Gaya tarik dipol yang kuat
terjadi antara molekul- molekul tersebut. Gaya tarik antar molekul yang terjadi memiliki
kekuatan 5 sampai 10% dari ikatan kovalen.. Ikatan Hidrogen juga dapat didefenisikan sebagai
sejenis gaya tarik antarmolekul yang terjadi antara dua muatan listrik parsial dengan polaritas
yang berlawanan. Walaupun lebih kuat dari kebanyakan gaya antarmolekul, ikatan hidrogen jauh
lebih lemah dari ikatan kovalen dan ikatan ion. Ikatan hidrogen seperti interaksi dipol-dipol dari
Van der Waals.
*Ikatan hidrogen

Ikatan hidrogen diperlihatkan pada garis biru (putus-putus). Meskipun tidak terlalu kuat, ikatan
hidrogen tersebar diseluruh molekul. Inilah sebabnya air (HO) memiliki titik didih yang relatif
lebih tinggi bila dibandingkan dengan senyawa lain dengan berat molekul (Mr) yang hampir
sama. Sebut misalnya CO: (Mr-48) dalam suhu kamar sudah berwujud gas sedangkan air (H2O)
dengan berat molekul lebih kecil (Mr-18) pada suhu kamar (20 °C) masih berada pada fase cair.

Yang harus diperhatikan bahwa:

1) Hidrogen tertarik secara langsung pada salah satu yang unsur yang paling elektro
negatif, menyababkan hidrogen memperoleh jumlah muatan positif yang signifikan.
2) Tiap-tiap unsur yang mana hidrogen tertarik padanya tidak hanya negatif secara
signifikan, tetapi juga memiliki satu-satunya pasangan elektron bebas yang aktif.

Macam-macam ikatan hidrogen:

1) Ikatan Hidrogen Intermolekular, yaitu ikatan hidrogen yang terjadi pada molekul yang
berbada (antar molekul). Contohnya reaksi antara HO dengan Cl(aq) terdapat beberapa
ikatan hidrogen yang terjadi antar molekul, yaitu dan C sebanyak pasangan elektron
bebas disekitar ion Cl. (4 pasang elektron bebas)
2) Ikatan Hodrogen Intramolekular, yaitu ikatan hidrogen yang terjadi pada satu molekul
(dalam satu senyawa). Contohnya molekul air (H:O). dalam air terdapat ikatan hidrogen
sejumlah pasangan elektron bebas pada pusat senyawa.
3) Ikatan hidrogen intramolekular banyak ditemukan dalam makromolekul seperti protein
dan asam nukleat dimana ikatan hidrogen terjadi antara dua bagian dari molekul yang
sama yang berperan sebagai penentu bentuk molekul keseluruhan yang penting.

Beberapa gugus hidroksil memberikan banyak kesempatan untuk ikatan hidrogen dan mengarah
pada viskositas tinggi zat-zat seperti gliserin dan sirup gula, mengandung gugus hidroksi OH
atau gugus amino-NH₂ relatif lebih larut dalam air disebabkan karena pembentukan ikatan
hidrogen dengan molekul air.

Dimerisasi asam karboksilat seperti asam asetat CHCOOH juga merupakan contoh yang sangat
baik adanya ikatan hidrogen. Secara fisika titik didih suatu molekul seharusnya bergantung pada
berat molekulnya, yakni semakin berat molekul suatu senyawa maka makin sulit menguap maka
semakin tinggi titik didihnya.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi ikatan hidrogen

a) Elektronegativitas, adalah suatu ukuran kecenderungan atom untuk menarik pasangan


elektron ikatan. Jika atom-atom memiliki elektronegatifitas yang setara, keduanya
memiliki kecenderungan yang sama untuk menarik pasangan elektron ikatan, dan karena
itu akan ditemukan setengah rata-rata antara kedua atom, sebagai contoh, pada molekul
H: atau Cl. "semakin besar perbedaan keelektronegatifan atom dalam suatu molekul atau
antarmolekul,maka semakin kuat ikatan hidrogen"
b) Polaritas, adalah kepolaran suatu unsur yang berikatan dengan unsur lain dan masih
terdapat pasangan elektron bebas pada pusat molekulnya. "Semakin banyak pasangan
elektron bebas (pasangan elektron tak berikatan), maka semakin mudah membentuk
ikatan hidrogen"

•Gaya London

Gaya London (disebut juga gaya dispersi London atau hanya gaya dispersi) merupakan gaya
tarik menarik antara atom dan molekul.[1] Gaya London merupakan bagian dari gaya antar
molekul yang terjadi antara molekul nonpolar dengan molekul nonpolar.

Gaya ini merupakan gaya tarik menarik antarmolekul nonpolar akibat adanya dipol terimbas
yang ditimbulkan oleh perpindahan elektron dari suatu orbital ke orbital yang lain membentuk
dipol sesaat.

Keterangan:

Namun Gaya London relatif lemah sehingga apabila suatu zat yang molekulnya hanya
mengalami tarik-menarik berdasarkan Gaya London saja maka titik didih dan titik lelehnya lebih
rendah dibandingkan dengan zat lain yang mengalami tarik-menarik tidak hanya berdasarkan
Gaya London saja (Mr hampir sama).

Kekuatan Gaya london bergantung pada berbagai faktor:

1. Kerumitan Molekul
Makin rumit molekul (Mr makin besar) Mr disebut juga Massa atom relatif, maka gaya
london makin kuat.
2. Ukuran Molekul
Makin besar ukuran molekul, gaya london juga makin kuat. Hal ini dikarenakan molekul
besar lebih mudah terpolarisasi, sehingga dipol sesaat lebih mudah terjadi.
3. Jumlah atom didalam molekul
Semakin banyak jumlah atom didalam molekul maka akan semakin besar kekuatan gaya
londonnya.
C. Pengaruh Gaya Antarmolekul Terhadap Sifat Fisis Suatu Zat

Gaya antarmolekul yang dihasilkan mempengaruhi sifat fisis senyawa. diantaranya titik
didih dan titik leleh, wujud zat, kekentalan, kelarutan dan berntuk permukaan cairan.

1. Pengaruh Ikatan Hidrogen terhadap Titik Didih dan Titik Leleh


•Peristiwa pendidihan dan pelelehan pada dasarnya merupakan pemutusan ikatan.
Semakin kuat ikatan yang terjadi, semakin tinggi titik didih dan titik leleh zat. Perhatikan
baik-baik titik didih senyawa unsure hidrida golongan IVA, VA. VIA, VIIA, dan VIII A
pada grafik diatas yang mempengaruhi titik didih senyawa unsure hidrida golongan IVA,
VA, VIA, VIIA, dan VIIIA. Dalam satu golongan, dari atas kebawah, unsure memiliki
Gaya Van der Walls yang semakin bertambah sebanding dengan bertambah besarnya Mr.
Sebagai akibat yang seharusnya, titik didih dari atas kebawah dalam satu golongan
semakin bertambah. Namun kenyataannya tidaklah demikian.

2. Pengaruh Gaya London terhadap Titik Didihdan Titik Leleh


•Jumlah elektron yang dimiliki suatu molekul akan berbanding lurus dengan massa
molekul relatifnya (Mr). Selain itu, struktur molekul mempengaruhi kekuatangaya
London. Semakin luas permukaan sentuh, artinya semakin sedikit cabang, gaya London
akan semakin kuat. HCI dibandingkan dengan HI Pada senyawa polar HCI dibandingkan
HI, HCI memiliki gaya tarik dipole lebih besar dibandingkan dengan HI tetapi gaya
London pada HCl akan lebih kecil dibandingkan dengan HI. pada HI gaya London
memberikan pengaruh yang sangat besar dibandingkan gaya tarik dipole pada HCI.
CCI4 dibandingkan dengan CHC13. CHC13 termasuk senyawa polar sehingga gaya Van
der Waals-nya dipengaruhi oleh gaya London dan gaya tarik dipol-dipol, sedangkan pada
CC14 termasuk senyawa non polar yang berarti gaya Van der Waals hanya dipengaruhi
oleh gaya London saja.
Dari hasil pengukuran ternyata titik didh CHC13 lebih kecil dibandingkan CC14.
Sehingga Gaya London sangat mempengaruhi besarnya titik didih pada senyawa.
Struktur CC14 yang mempunyai Mr lebih besar dari CHC13, mempunyai titik didih lebih
tinggi. Hal tersebut dipengaruhi oleh gaya London yang bekerja pada CC14 yang non
polar.

3. Pengaruh Gaya Antarmolekul terhadap Wujud Gas


•Pada suhu rendah, gas nitrogen berwujud cair dan pada suhu tinggi berwujud gas. Hal
ini dikarenakan pada suhu rendah, atom-atom N pada molekul N2 berikatan kovalen
(intramolekul) yang sangat kuat dan gaya antar molekulnya lemah, sehingga berbentuk
cair.

4. Pengaruh Gaya Antarmolekul terhadap Kekentalan


Cairan Kekentalan merupakan ukuran halangan suatu zat untuk mengalir. Hal ini
dipengaruhi oleh gaya antar molekul. Semakin kuat gaya anta molekul, zat akan suli
tmengalir (kekentalannya tinggi), dan sebaliknya. Kenaikan suhu akan mempengaruhi
jarak antar molekul sehingga kekuatan gaya dan kekentalan berkurang.

5. Pengaruh Gaya Antarmolekul terhadap Kelarutan


•Kelarutan adalah kemampuan zat terlarut bercampur secara homogeny dalam zat
pelarut. Ada 3 jenis gaya tarik dalam larutan, yaitu gaya tarik antar zat terlarut (A-A), zat
terlarut-zat pelarut (A-B), dan antar zat pelarut (B-B). Selain itu, terdapat prinsip Like
Dissolved Like, dimana senyawa polar akan larut dalam senyawa polar, dans enyawa
nonpolar larut dalam senyawa nonpolar.

6. Pengaruh Gaya Antarmolekul terhadap Bentuk Permukaan Cairan


•Gaya antar molekul dapat menyebabkan permukaan cairan menjadi cekung atau
cembung. Interaksi antara molekul yang berbeda (cairan dengan wadah yang di tempati)
disebut adhesi. Sedangkan interaksi antar molekul yang sama (antar molekul cairan)
disebut kohesi. Jika adhesi lebih kuat dari pada kohesi, permukaan cairan akan berbentuk
cekung. Dan sebaliknya, jika kohesi lebih kuat dari adhesi, maka permukaan cairan
cembung
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan yang dilakukan oleh seluruh anggota Ayla Holic Jombang adalah kegiatan positif.
Contonya : Saling membantu satu sama lain, Memberi donasi, Sering melakukan Sholat
berjamaah disela sela pertemuan. Komunitas ini juga tergolong sangat baik dalam menjaga
keutuhan nya, walaupun ada permasalahan besar yang membuat nya terpecah belah. Namun,
akhirnya bisa diselesaikan dengan aman dan damai.

B. Saran
Untuk dikurangi/ dihilangkan sikap individualisme. Karena adanya sikap itu akan
membuat Ayla Holic Jombang terpecah belah lagi, Tentunya tutur kata saat adanya
pertemuan harus lebih sopan lagi agar tidak menimbulkan perselisihan.
DAFTAR PUSTAKA

http://printums.co.id
http://Scribd.com

Vous aimerez peut-être aussi