Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DDM Rahmat
DDM Rahmat
Nim : G061231091
Dosen : Dr. Ir. Rahmadani, M.Si
Matkul : Dasar-dasar Manajemen
Ruangan : P305 (Kelas A)
Asas-asas Manajemen :
1. Pembagian Kerja
Setiap karyawan memiliki keahlian yang berbeda-beda sehingga perlu dikelompokkan
berdasarkan pembagian kerja. Dengan menerapkan prinsip ini, karyawan bisa menjalankan
tugasnya dengan baik karena sudah terbagi-bagi. Selain itu, ini juga berfungsi agar pekerjaan
lebih efisien. Artinya bahwa dalam suatu pekerjaan kita sudah di aturkan bagian-bagian dari
keahlian masing-masing karyawan yang dimiliki dengan menggunakan hal tersebut suatu
pekerjaan pasti terasa mudah dan ringan dikarenakan dikerjakan sesuai dengan keahliannya
masing-masing.
2. Wewenang dan tanggungjawab
Wewenang menimbulkan hak dan tanggungjawab menimbulkan kewajiban. Maksudnya
adalah wewenang sebenarnya mengalir dari atasan ke bawahan jika atasan melakukan
perintah atau tugas, tanggungjawab itu sendiri merupakan kewajiban bawahan dalam
melakukan tugasnya, Wewenang dan tanggung jawab juga harus seimbang, Oleh karena itu,
makin kecil wewenang makin kecil pula pertanggungjawaban demikian pula sebaliknya
3. Disiplin
suatu sikap yang dengan sadar mematuhi aturan terhadap perintah-perintah atau larangan
yang ada terhadap sesuatu hal, karena mengerti betul-betul tentang pentingnya disiplin
contohnya selalu datang dan pulang telat waktu, mematuhi aturan yang ada dan Mengerjakan
suatu pekerjaan dengan baik. Oleh karena itu pemegang wewenang harus menanamkan sifat
disiplin terhadap dirinya sendiri sehingga tanggung jawab terhadap pekerajaan sesuai dengan
wewenang yang telah tersedia padanya.
4. Kesatuan perintah
Seorang bawahan cuman dapat perintah dari seorang atasan/manajer contohnya jikalau kita
diberikan tugas atau perintah maka karyawan memiliki haknya yaitu bertanggungjawab
5. Kesatuan arah
Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya, karyawan perlu diarahkan
menuju sasarannya. Kesatuan pengarahan bertalian ketat dengan pembagian kerja. Kesatuan
pengarahan tergantung pula terhadap kesatuan perintah. Dalam pelaksanaan kerja bisa saja
terjadi hal telah tersedia dua perintah sehingga menimbulkan arah yang berlawanan. Oleh
karena itu, perlu alur yang jelas dari mana karyawan mendapat wewenang untuk
pmelaksanakan pekerjaan dan kepada siapa beliau harus mengetahui batas wewenang dan
tanggung jawabnya agar tidak terjadi kekeliruan. Pelaksanaan kesatuan pengarahan tidak
dapat terlepas dari pembagian kerja, wewenang dan tanggung jawab, disiplin, serta kesatuan
perintah
6. Kepentingan umum diatas kepentingan pribadi
Setiap karyawan harus mengabdikan kebutuhan sendiri kepada kebutuhan organisasi. Hal
semacam itu merupakan suatu syarat yang sangat penting agar setiap aktivitas berlanjut
dengan lancar sehingga tujuan dapat tercapai dengan berpegang pada kebenaran.
7. Pembagian gaji yang wajar
Gaji untuk karyawan merupakan kompensasi yang menentukan terwujudnya kelancaran
dalam melakukan pekerjaan. Karyawan yang diliputi perasaan cemas dan kekurangan akan
sulit berkonsentrasi terhadap tugas dan kewajibannya sehingga dapat mengakibatkan
ketidaksempurnaan dalam melakukan pekerjaan. Oleh karena itu, dalam prinsip penggajian
harus dipikirkan bagaimana agar karyawan dapat melakukan pekerjaan dengan tenang.
8. Pemusatan wewenang
Pemusatan wewenang akan menimbulkan pemusatan tanggung jawab dalam suatu
aktivitas. Tanggung jawab terakhir terletak telah tersedia orang yang memegang wewenang
tertinggi atau manajer puncak. Pemusatan bukan berfaedah hal telah tersedia kekuasaan untuk
menggunakan wewenang, melainkan untuk menghindari kesimpangsiuran wewenang dan
tanggung jawab. Pemusatan wewenang ini juga tidak menghilangkan asas pelimpahan
wewenang
9. Rantai berkala
Pembagian kerja menimbulkan hal telah tersedia atasan dan bawahan. Bila pembagian
kerja ini mencakup area yang cukup lapang akan menimbulkan hirarki, maka setiap karyawan
akan mengetahui kepada siapa beliau harus bertanggung jawab dan dari siapa beliau
mendapat perintah.
10. Ketertiban/Keteraturan
Ketertiban dalam melaksanakan pekerjaan merupakan syarat utama karena pada dasarnya
tidak telah tersedia orang yang bisa melakukan pekerjaan dalam keadaan acak-acakan atau
tegang. Ketertiban dalam suatu pekerjaan dapat terwujud apabila seluruh karyawan,
berpegang pada kebenaran atasan maupun bawahan benar disiplin yang tinggi. Oleh karena
itu, ketertiban dan disiplin sangat dibutuhkan dalam sampai tujuan
11. Keadilan dan kejujuran
Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai suatu tujuan yang
telah ditentukan. Keadilan dan kejujuran terkait dengan moral karyawan dan tidak dapat
dipisahkan. Keadilan dan kejujuran harus ditegakkan mulai dari atasan karena atasan
berwenang. Manajer yang tidak sewenang-wenang dan jujur akan menggunakan
wewenangnya dengan sebaik-baiknya untuk melakukan keadilan dan kejujuran pada
bawahannya.
12. Stabilitas kondisi karyawan
Kestabilan karyawan terwujud karena hal telah tersedia disiplin kerja yang berpegang
pada kebenaran dan hal telah tersedia ketertiban dalam aktivitas. Manusia sebagai makhluk
sosial yang benar budaya benar hasrat, perasaan dan kelicikan. Apabila hasratnya tidak
terpenuhi, perasaan tertekan dan kelicikan yang acak-acakan akan menimbulkan goncangan
dalam melakukan pekerjaan.
13. Prakarsa
Prakarsa timbul dari dalam diri seseorang yang menggunakan kekuatan pikir. Prakarsa
menimbulkan keinginan untuk mewujudkan suatu yang berfaedah untuk penyelesaian
pekerjaan dengan sebaik-beiknya. Jadi dalam prakarsa terhimpun keinginan, perasaan,
kelicikan, keahlian dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu, setiap prakarsa yang datang
dari karyawan harus dihargai. Prakarsa (inisiatif) mengandung guna menghargai orang lain,
karena itu hakikatnya manusia butuh penghargaan. Setiap penolakan terhadap prakarsa
karyawan
14. Semangat kesatuan dan semangat korps
semangat kesatuan akan lahir apabila setiap karyawan benar kesadaran bahwa setiap
karyawan berfaedah untuk karyawan lain dan karyawan lain sangat dibutuhkan oleh dirinya.
Manajer yang benar kepemimpinan akan mampu melahirkan semangat kesatuan (esprit de
corp), sedangkan manajer yang suka memaksa dengan cara-cara yang kasar akan melahirkan
friction de corp (perpecahan dalam korp) dan membawa bencana
Selain itu didalam manajemen ada yang namanya fungsi manajemen yaitu sebagai berikut:
1. Planning (Perencanaan) adalah sebuah fungsi manajemen dasar yang melibatkan
keputusan sebelumnya, apa yang harus dilakukan, kapan harus dilakukan, bagaimana hal itu
harus dilakukan dan siapa yang akan melakukannya
2. Organizing (Pengorganisasian)
suatu situasi dimana organisasi dapat digerakkan menjadi satu kesatuan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
3. Directing (Pengarahan)
memberikan stimulus, agar perintah atau tugas dari pusat (atasan) dapat dilaksanakan oleh
individu-individu yang memiliki tanggung jawab terkait (bawahan).
4. Controlling (Pengawasan)
adalah proses kegiatan pemantauan untuk memastikan bahwa hal yang dipantau tercapai
sesuai rencana dan mengoreksi penyimpangan yang signifikan
5. Reporting (Pelaporan)
Penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai
segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.
6. Evaluating (Evaluasi)
adalah menilai, mengukur secara objektif hasil kegiatan organisasi. Idealnya ialah tidak
memihak (objektif), berani mengatakan atau memastikan jika ada penyimpangan apa yang
telah direncanakan sebelumnya.