Vous êtes sur la page 1sur 15

MAKALAH AL ISLAM KEMUHAMMADIYAAN III

MATAN, KEYAKINAN DAN CITA-CITA HIDUP MUHAMMADIYAH

Disusun Oleh Kelompok 4 :


1. AMANDA ELIANA PUTRI (162201064)
2. REZKI NOVIANTI (162201066)
3. AYU HARNITA (162201108)
4. DEVI RAMADHANI HAMZAH (162201115)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON

TAHUN AJARAN 2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

BAUBAU, 20 NOVEMBER 2023

PENULIS

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 2

C. Tujuan................................................................................................................................ 2

D. Manfaat ............................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................. 3

A. Pengertian Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah ................................ 3

B. Sejarah Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhmmadiyah ....................................... 3

C. Isi Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah.............................................. 4

D. Sistematika dan Pedoman Untuk Memahami Rumusan MKCHM .................................. 6

BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 10

A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 10

B. Saran .................................................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap yang hidup pasti memiliki sebuah cita-cita, bahkan kita hidup ini harusmemiliki
sebuah cita-cita, dengan cita-cita kita hidup, dengan cita-cita pula kita berambisi.Tetapi cita-cita
tanpa sebuah keyakinan adalah sebuah mimpi belaka.Cita-cita diiringi dengan keyakinan akan
memberikan kita semangat dalam mengejar cita-cita kita itu.
Setiap yang manusia pasti memiliki suatu cita-cita karena dengan cita pula kita dapat
melakukan sebuah ambisi dan mempunyai tujuan yang jelas. Tetapi cita-cita tanpa sebuah
keyakinan hanyalah menjadi mimpi belaka. Keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh
manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran.
Karena keyakinan merupakan suatu sikap, sebab keyakinan seseorang tidak selalu benar atau,
keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran. Cita-cita diiringi dengan keyakinan akan
memberikan kita semangat dalam mengejar cita-cita kita itu.

Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah dijadikan sebagai butir-butir yang
dipelajari di segala aspek yang berkaitan dengan kegiatan kemuhammadiyahan, baik di sekolah-
sekolah, di kantor-kantor, serta dilapangan. Matan ini selayaknya ada di setiap tempat tersebut,
karena setiap butirnya mesti ditanamkan di setiap hati para partisipan Muhammadiyah pada
khusunya, bahkan setiap muslim pada umumnya. Namun, setiap butir matan keyakinan dan cita-
cita hidup Muhammadiyah memang berisi segala pedoman-pedoman yang telah ada dari ajaran
Islam itu sendiri, sehingga dari isinya diharapkan sejalan dan tidak bertentangan dengan ajaran
Islam yang dibawa oleh Rasulullah pada masanya.
Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada
para Rasul-Nya, sejak nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada nabi
penutup Muhammad saw sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa,
dan menjamin kesejahtraan hidup materiil dan sprituil, duniawi dan ukhrawi. Muhammadiyah
dalam mengamalkan Islam berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah selain al-Quran dan Sunnah
Rasul, seperti Ijma dan Qiyas bukan
sumber, melainkan hanya Ijtihad. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-
ajaran Islam yang meliputi yang meliputi bidang aqidah, akhlak dan ibadah dan Muamalah
Duniawiyah.

Maka dari itu makalah kami ini mengangkat Matan "Keyakinan dan Cita- Cita Hidup
Muhammadiyah" diputuskan oleh Tanwir Muhammadiyah tahun 1969 di Ponorogo dalam rangka
1
melaksanakan amanat Muktamar Muhammadiyah ke 37 tahun 1968 di Yogyakarta. Kemudian
oleh pimpinan pusat Muhammadiyah Matan ini diubah dan disempurnakan, khususnya pada segi
peristilahannya berdasarkan amanat dan kuasa Tanwir Muhammadiyah tahun 1970.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Matan Keyakinan dan Cita-cita hidup Muhammadiyah ?


2. Bagaimana Sejarah Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhmmadiyah ?
3. Apa Isi Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah ?
4. Bagaimana Sistematika dan Pedoman Untuk Memahami Rumusan MKCHM ?

C. Tujuan

1. Untuk memahami pengertian Matan Keyakinan dan Cita-cita hidup Muhammadiyah


2. Untuk memahami Sejarah Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhmmadiyah
3. Untuk memahami Isi Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
4. Untuk memahami Sistematika dan Pedoman Untuk Memahami Rumusan MKCHM

D. Manfaat
1. Agar memahami tentang pengertian Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup
Muhammadiyah
2. Agar memahami tentang Sejarah Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhmmadiyah
3. Agar memahami tentang Isi Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
4. Agar memahami tentang Sistematika dan Pedoman Untuk Memahami Rumusan MKCHM

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah


Matan keyakinan dan cita-cita Hidup Muhammadiyah adalah sebuah teks dan putusan
resmi persyarikatan yang disahkan oleh siding Tanwir. Berisi matan atau teks keyakinan dan cita-
cita persyarikatan.
Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah pada dasarnya merupakan rumusan
ideologi Muhammadiyah yang menggambarkan tentang hakekat muhammadiyah, faham agama
menurut Muhammadiyah dan misi Muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah adalah sistem paham (ideologi)
Muhammadiyah dalam memperjuangkan gerakan untuk mencapai tujuan atau dengan kata lain
substansi ideologis yang mengandung paham agama yang fundamental.

B. Sejarah Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhmmadiyah

Sejarah perumusan MKCHM tidak bisa dilepaskan dari perkembangan pemikiran


mengenai ideologi Muhammadiyah yang muncul pada tahun 1960-an. Pada waktu itu, ada
pemikiran untuk melakukan pembaruan kembali (re-tajdid) di lingkungan Muhammadiyah,
khususnya dalam bidang ideologi. Pemikiran untuk melakukan re-tajdid pada gilirannya
melahirkan sebuah rumusan yang dikenal dengan MKCHM.

Rumusan ini (MKCHM) mengandung gagasan ideologis yang di dalamnya terdapat


keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah. Dengan demikian, MKCHM dapat disebut sebagai
ideologi Muhammadiyah yang disusun secara sistematis.

Secara historis, konsep MKCHM yang diputuskan dalam Sidang Tanwir tahun 1969 di
Ponorogo ini merupakan amanah Muktamar Muhammadiyah ke-37 tahun 1868 di Yogyakarta.
Muktamar ini sangat bersejarah karena dalam forum permusyawaratan tertinggi ¡tu persyarikatan
mulai menetapkan Iangkah baru untuk melakukan re-tajdid gerakan Muhammadiyah dari
kejumudan.

Tema Muktamar Muhammadiyah saat itu adalah “Tajdid Muhammadiyah” (Pembaruan


Muhammadiyah). Maksud dan tajdid Muhammadiyah adalah mengadakan pembaruan
Muhammadiyah, salah satunya dalam bidang ideologi (Keyakinan dan Cita-Cita Hidup). Karena
itulah, MKCHM merupakan pilar konsepsional untuk memperbarui gerakan Muhammadiyah
melalui pninsip-prinsip keyakinan dan pemikiran yang mendasar tentang Islam, Muhammadiyah
dan peran persyarikatan di tengah dinamika baru masyarakat Indonesia.

3
Pada rumusan pokok-pokok persoalan di Muktamar ke-37 tahun 1968 dinyatakan bahwa
ideologi adalah ajaran atau ilmu pengetahuan secara sistematis dan menyeluruh yang membahas
mengenai gagasan, cara-cara, angan-angan, atau gambaran dalam pikiran untuk mendapatkan
keyakinan mengenai hidup dan kehidupan yang benar dan tepat. Di dalam rumusan tersebut juga
dtnyatakan bahwa ideologi berarti keyakinan hidup yang mencakup pandangan dan tujuan hidup,
serta ajaran dan cara yang dipergunakan untuk melaksanakan pandangan hidup dalam mencapai
tujuan hidup. Berdasarkan pemaknaan ini, maka ideology bukan sekedar seperangkat paham atau
pemikiran, tetapi juga teori, sistem maupun strategi perjuangan untuk mewujudkan paham tersebut
dalam kehidupan.

Pada masa ini Muhammadiyah mendapatkan predikat sebagai ormaspol (organisasi


kemasyarakatan dan politik), yang artinya Muhammadiyah sebagai organisasi kemasyarakatan
yang berpolitik praktis. Keterlibatan persyarikatan dalam politik praktis inilah yang dikhawatirkan
bias mengakibatkan Muhammadiyah kehilangan jati dirinya sebagai gerakan Islam dakwah amar
ma’ruf nahi munkar. Kekhawatiran tersebut dikemukakan sejumlah tokoh Muhammadiyah. Hal
¡ni pada gilirannya mendorong mereka untuk melakukan gerakan pembaruan (tajdid) di segala
bidang, termasuk juga ideologi. Muktamar Muhammadiyah ke-37 merupakan momentum penting
untuk mewujudkan gagasan itu, sehingga para tokoh persyarikatan dalam forum permusyawaratan
tertinggi Muhammadiyah menyepakati perlunya dilakukan pembaruan ideologi persyarikatan.
Karena ¡tu, “Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah” adalah sebuah konsep ideologi
persyarikatan yang lahir dalam momentum Muktamar Muhammadiyah ke-37 yang sangat
monumental itu.

C. Isi Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah


1. Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar, beraqidah
Islam dan bersumber pada Al-Qur'an dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja untuk
mewujudkan masyarakat utama, adil, makmur yang diridhoi Allah SWT, untuk
menjalankan fungsi dan misi sebagai manusia hamba dan khalifah Allah di muka bumi.
2. Muhammdiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada
Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada
Nabi penutup Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia
sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan spritual, duniawi serta
ukhrawi.
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:
a. Al-Qur'an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW;

4
b. Sunnah Rasul : Penjelasan dan palaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur'an yang diberikan
oleh Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa
ajaran Islam.
4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang-
bidang:
a. Aqidah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni, bersih dari
gejala- gejala kemusyrikan, bid'ah dan khufarat, tanpa mengabaikan prinsip
toleransi menurut ajaran Islam.
b. Akhlak
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan
berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Qur'an dan Sunnah rasul, tidak bersendi
kepada nilai-nilai ciptaan manusia.
c. Ibadah

Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah


SAW, tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.
d. Muamalah Duniawiyah

Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya mu'amalat duniawiyah (pengolahan


dunia dan pembinaan masyarakat) berdasarkan ajaran Agama serta menjadi semua
kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.
5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat karunia
Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa
dan Negara Republik Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945, untuk berusaha bersama-sama mewujudkan suatu negara yang adil dan makmur dan
diridhoi Allah SWT:

"Baldatun Thayyibatub Wa Robbun Ghofur" (Keputusan Tanwir Tahun 1969 di


Ponorogo)
Catatan:

Rumusan Matan tersebut telah mendapat perubahan dan perbaikan oleh Pimpinan Pusat
Muhammadiyah:
a. Atas kuasa Tanwir tahun 1970 di Yogyakarta:
b. Disesuaikan dengan Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke 41 di Surakarta.

5
D. Sistematika dan Pedoman untuk memahami rumusan MKCHM
Keyakinan dan Cita-cita hidup Muhammadiyah memuat hal-hal sebagai berikut:

1. Ideologi
Istilah ideology dibentuk oleh kata ideo yang artinya pemikiran, khayalan, konsep atau
keyakinan dan "logoi" artinya logika ilmu atau pengetahuan. Secara harfiayah ideology berarti
pengetahuan tentang ide keyakinan atau tentang berbagai gagasan. Menurut Sastra Pratedja
ideology aalah seperangkat gagasan atau pikiran yang berorientasi pada tindakan yang diorganisir
menjadi suatu sistem yang teratur. Selanjutanya ia menyatakn bahwa setiapa ideology
mengandung 3 unsur, yaitu:
a. Adanya suatu penafsiran terhadap kenyataan atau realitas (interpretasi)
b. Setiap ideologi memuat nilai atau suatu ketentuan (preskripsi) moral.
c. Ideology memuat suatu orientasi pada tindakan (program aksi).
Dengan memahami makna ideology dengan ketiga unsurnya seperti di atas dapat ditegaskan
bahwa pada setiap ideology terdapat 3 aspek yang merupakan satu kesatuan yang utuh, yaitu:

1. Adanya suatu realitas yang diyakini dalam hidupnya (keyakinan hidup)


2. Keyakinan ini dijadikan asas atau landasan untuk merumuskan tujuan hidup yang di cita-
citakan (cita-cita hidup)
3. Cara atau ajaran yang digunakan untuk merealisasikan tujuan hidup yang dicita-citakan.
Pada pertama kalinya ketika masih dalam konsep keyakinan dan cita-cita hidup
Muhammadiyah ini dinamakan ideology Muhammadiyah namun setelah di diskusikan dan
ditelaah lebih mendalam akhirnya tim perumus memutuskan istilah idcology perlu diganti dengan
mencari padanannya. Semua itu dengan pertimbangan agar pihak lain tidak dengan mudahnya
menuduh Muhammadiyah memiliki ideology tandingan terhadap ideology Negara dan akhirnya
tim mengganti istilah ideology Muhammadiyah dengan istilah "keyakinan dan cita- cita
Muhammadiyah". Dalam Matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah pokok- pokok
persoalan yang bersifat ideologis terkandung dalam angka 1 dan 2 yang mengandung inti
persoalan:
a. Asas muhammadiyah adalah berasas islam

b. Keyakinan hidup bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya
c. Ajaran untuk agama islam ialah agama Allah sebagai hidayah menjalankan "asas"
hidayah dan rahmat Allah kepada umat dalam mencapai cita-cita manusia sepanjang masa
dan menjamin kesejahteraan materi dan spiritual, duniawi dan ukhrawi.

6
2. Faham Agama
Agama islam adalah agama Allah yang diturunkan kepada para Rasull-Nya, sejak Nabi
Adam AS hingga Nabi Akhir nabi adalah Muhammad SAW. Sebagai Nabi terakhir ia diutus
dengan membawa syariat agama yang sempurna, untuk seluruh umat manusia sepanjang masa,
maka dari itu agama yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW itulah yang tetap berlaku
sampai sekarang dan untuk masa selanjutnya.
a. Dasar Agama
Al-qur'an dan sunnag Rasul sebagai penjelasannya adalah pokok dasar hukum/ajaran islam
yang mengandung ajaran yang kebenarannya secara mutlak. Akal pikiran Al-ra'yu adalah
alat untuk mengungkapkan dan mengetahui kebenaran yang terkandung dalam al-qur'an
dan sunnah Rasul serta mengetahui maksud yang tercakup dalam al-qur'an dan sunnah
Rasul sedangkan untuk jalan atau cara melaksanakan atau ajaran al- qur'an dan sunnah
Rasul dalam mengatur dunia guna memakmurkannya akal pikiran yang kritis dinamis dan
progresif mempunyai peranan yang penting dan lapangan yang luas sekali. Begitu pula
akal pikiran bisa mempertimbangkan seberapa jauh pengaruh keadaan dan waktu terhadap
penerapan suatu ketentuan hukum dalam batas maksud pokok ajaran agama yang lazim
disebut ijtihad.
b. Ijtihad
Ijtihad menurut bahasa berasal dari akar kata ja-ha-da artinya mencurahkan segala
kemampuan atau menanggung beban atau segala kesulitan.Bentuk kata yang mengikuti
wazan "ifti'a:lun" seperti ijtihadun menunjukan arti berlebih (mubalighah). Arti ijtihad dari
segi bahasa adalah mencurahkan semua kemampuan dalam segala perbuatan atau dapat
diartikan sebagai mengerahkan segala kesanggupan untuk mengerjakan sesuatu yang sulit.
Dari segi istilah ijtihad adalah mengerahkan segala kesanggupan oleh seorang ahli
fiqh atau mujtahid untuk memperoleh pemahaman tingkat dzan mengenai Sesuatu hukum
syara Adapun macam-macam metode ijtihad yang dipergunakan oleh muhammadiyah
yaitu:
➢ litihad bayani yaitu ijtihad terhadap nash yang mujmal (global) baik karena belum
jelas lafadz/kata/kalimat yang dimaksud, maupun karena lafadz itu mengandung
makna ganda. mengandung arti musytarak,atau karena pengertian lafadz dalam
pengungkapan yang konteksnya mempunyai arti yang jumbuh (musytabiahat)
ataupun adanya beberapa dalil yang bertentangan (ta'arud). Dalam hal yang terakhir
digunakan jalan ijtihad dengan jalan tarjih yaitu apabila tidak dapat ditempuh
dengan cara jama' dan taufiq.
➢ Iitihad divasy yaitu menyeberangkan hokum yang telah ada nashnya kepada
masalah baru yang belum ada hukumnya berdasarkan nash karena adanya
kesamaan 'illat. Dan dalam masalah qiyas muhammadiyah memberikan ketentuan
sebagai berikut :

7
• Hal yang akan ditetapkan hukumnya dengan qiyas itu sudah muncul dan terjadi
di tengah-tengah masyarakat.
• Hal yang akan ditetapkan hukumnya memang dirasa perlu ditetapkan
hukumnya karena akan diamalkan.
• Hal yang akan ditetapkan hukumnya lewat qiyas bukan merupakan hal yang
termasuk ibadah mahdlah.
➢ Litihad istislahi yaitu ijtihad terhadap masalah yang tidak ditunjuki nash sama
sekali secara khusus, maupun tidak adanya nash mengenai masalah yang ada
kesamaannya. Dalam hal tersebut, penetapan hukum dilakukan berdasarkan 'illah
untuk kemaslahatan.

Ijtihad jama'i
Ijtihad dapat dilakukan secara perseorangan (fard) atau secara kelompok (jama'i).
dan dalam hal ijtihad, muhammadiyah dilakukan secara kelompok.
Adapun syarat-syarat yang harus dimiliki oleh seseorang yang akan melakukan ijtihad
menurut Yusuf Qardawy sebagaimana yang dijelaskan dalam buku "ijtihad dalam syariat
islam" secara garis besarnya adalah:
➢ Mengenal al-qur'anul karim dengan serangkaian ilmu yang muncul darinya
➢ Mengenal as-sunah dengan serangkaian ilmu yang muncul darinya
➢ Mengetahui bahasa arab dengan serangkaian ilmu yang muncul darinya
➢ Mengetahui tempat-tempat ijma
➢ Mengetahui ushul fiqh dengan serangkaian ilmu yang muncul darinya
➢ Mengetahui maksud-maksud syariah
➢ Mengenal manusia dan kehidupannya
➢ Bersifat adil dan takwa

Kesatuan ajaran islam


Muhammadiyah berpendirian bahwa ajaran islam merupakan satu "kesatuan
ajaran" yang bulat dan tidak boleh dipisah pisahkan dan meliputi :
• Aqidah; Ajaran yang berhubungan dengan kepercayaan
• Akhlak: Ajaran yang berhubungan dengan pembentukan sikap mental
• Ibadah: Ajaran yang berhubungan dengan peraturan dan tata cara hubungan
manusia dengan tuhan
• Mu'amalat Ajaran yang berhubungan dengan pengolahan dunia dan pembinaan
masyarakat

8
3. Fungsi dan misi muhammadiyah
Berdasarkan keyakinan dan cita-cita hidup yang bersumberkan ajaran islam yang murni,
muhammadiyah menyadari kewajibannya berjuang dan mengajak segenap golongan dan lapisan
bangsa Indonesia, untuk mengatur dan membangun tanah air dan Negara Indonesia, schinnga
merupakan masyarakat dan Negara adil dan makmur, sejahtera bahagia, materiil dan spiritual yang
di ridhoi alloh SWT.
Pola perjuangan hidup muhammadiyah dalam menjalankan dan mencapai keyakinan dan cita-
cita kehidupan dalam masyarakat Negara republik Indonesia muhammadiyah menggunakan
dakwah islam dan amar ma'ruf nahi munkar dalam arti dan proporsi yang sebenar benarnya sebagai
jalan satu-satunya.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah adalah sistem paham (ideologi)
Muhammadiyah dalam memperjuangkan gerakan untuk mencapai tujuan atau dengan kata lain
substansi ideologis yang mengandung paham agama yang fundamental.

Rumusan ini (MKCHM) mengandung gagasan ideologis yang di dalamnya terdapat


keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah. Dengan demikian, MKCHM dapat disebut sebagai
ideologi Muhammadiyah yang disusun secara sistematis.

Secara historis, konsep MKCHM yang diputuskan dalam Sidang Tanwir tahun 1969 di
Ponorogo ini merupakan amanah Muktamar Muhammadiyah ke-37 tahun 1868 di Yogyakarta.
Muktamar ini sangat bersejarah karena dalam forum permusyawaratan tertinggi ¡tu persyarikatan
mulai menetapkan Iangkah baru untuk melakukan re-tajdid gerakan Muhammadiyah dari
kejumudan.

Isi Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah


1. Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar, beraqidah
Islam dan bersumber pada Al-Qur'an dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja untuk
mewujudkan masyarakat utama, adil, makmur yang diridhoi Allah SWT, untuk
menjalankan fungsi dan misi sebagai manusia hamba dan khalifah Allah di muka bumi.
2. Muhammdiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada
Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada
Nabi penutup Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia
sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan spritual, duniawi serta
ukhrawi.
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:
a. Al-Qur’an
b. Sunnah Rasul
4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang-
bidang:
a. Aqidah
b. Akhlak
c. Ibadah
d. Muamalah Duniawiyah

10
Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah memuat hal-hal berikut :
1. Ideologi
Dalam Matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah pokok- pokok
persoalan yang bersifat ideologis terkandung dalam angka 1 dan 2 yang mengandung inti
persoalan:
a. Asas muhammadiyah adalah berasas islam
b. Keyakinan hidup bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat Islam
yang sebenar-benarnya
c. Ajaran untuk agama islam ialah agama Allah sebagai hidayah menjalankan
"asas" hidayah dan rahmat Allah kepada umat dalam mencapai cita-cita manusia
sepanjang masa dan menjamin kesejahteraan materi dan spiritual, duniawi dan
ukhrawi.
2. Faham Agama
Agama islam adalah agama Allah yang diturunkan kepada para Rasull-Nya, sejak
Nabi Adam AS hingga Nabi Akhir nabi adalah Muhammad SAW. Sebagai Nabi terakhir
ia diutus dengan membawa syariat agama yang sempurna, untuk seluruh umat manusia
sepanjang masa, maka dari itu agama yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW
itulah yang tetap berlaku sampai sekarang dan untuk masa selanjutnya.
3. Fungsi dan Misi Muhammadiyah
Berdasarkan keyakinan dan cita-cita hidup yang bersumberkan ajaran islam yang
murni, muhammadiyah menyadari kewajibannya berjuang dan mengajak segenap
golongan dan lapisan bangsa Indonesia, untuk mengatur dan membangun tanah air dan
Negara Indonesia, schinnga merupakan masyarakat dan Negara adil dan makmur, sejahtera
bahagia, materiil dan spiritual yang di ridhoi alloh SWT.

B. Saran
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini itu semua
karena keterbatasan pengetahuan dari penyusun sendiri oleh karena itu, kami meminta saran dan
kritik dari pembaca supaya makalah ini menjadi lebih baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/517984364/MATAN-KEYAKINAN-DAN-CITA-CITA-
HIDUP-MUHAMMADIYAH
https://www.judin.my.id/2021/01/mkchm-matan-keyakinan-dan-cita-cita-hidup-
muhammadiyah.html
https://www.academia.edu/6899762/MATAN_KEYAKINAN_DAN_CITA_CITA_HIDUP_
MUHAMMADIYAH

12

Vous aimerez peut-être aussi