Vous êtes sur la page 1sur 62

CA PARU

E NISI
DEF
b u h a n s e l, y an g ti dak hanya
k e r a da lah s u a tu p enyakit pertum n g dan tumbuh-
Kan g a p a d a b in a ta
usia tetapi ju
terdapat pada man sak a n g e n y a n g m engatur
danya keru
tumbuhan, akibat a an d if e re nsiasi sel.
pertu m b uh an d

Kanker paru mer


upakan kanker y
paru-paru diman ang onsetnya dim
a terjadi pertum ulai dari
sangat cepat dan b u han sel abnorma
tidak terkendali. l yang
tidak normal ters Pe rtu mbuhan sel yang
ebut dipicu oleh
diantaranya ada kerusakan DNA
nya delesi pada b
supresor tumor, agian DNA, inakti
aktivasi proto-on vasi gen
tidak terjadinya k og e n menjadi onkog
apoptosis dan ak en,
telomerase.(Yu, ti v it as dari enzim
dkk, 2014; Yolde
r dkk,2010).

Kanker paru adalah tumor ganas paru primer yang berasal dari saluran napas atau epitel
bronkus. Terjadinya kanker ditandai dengan perteumbuhan sel yang tidak normal, tidak
terbatas, dan merusak sel – sel jaringan yang normal. Proses keganasan pada epitel bronkus
didahului oleh masa pra kanker. Perubahan pertama yang terjadi pada masa prakanker
disebut metaplasia skuamosa yang ditandai dengan perubahan bentuk epitel dan
menghilangnya silia.
ETIOLOGI
Pengaruh Rokok
Pengaruh genetik dan status
imunologi
Predisposisi karsinoma bronkogenik
karena penyakit lain
Pengaruh paparan industri
PATOFISIOLOGI
Kanker paru bervariasi sesuai tipe sel, daerah asal, dan kecepatan
pertumbuhan. Empat tipe sel primer pada kanker paru adalah karsinoma
epidermoid (sel skuamosa), karsinoma sel kecil (sel oat), karsinoma sel
besar (tak terdeferensiasi) dan adenokarsinoma. Sel skuamosa dan
karsinoma sel kecil umumnya terbentuk di jalan napas utama bronkial.
Karsinoma sel besar dan adenokarsinoma umumnya tumbuh di cabang
bronkus perifer dan alveoli. Karsinoma sel besar dan karsinoma sel oat 
tumbuh sangat cepat  sehingga mempunyai prognosis buruk. Sedangkan
pada sel skuamosa dan adenokarsinoma prognosis baik karena sel ini 
pertumbuhan lambat.
MANIFESTASI KLINIS
Terjadi sesak napas.
Batuk yang tak kunjung sembuh (lebih dari 2 minggu).
Bunyi menciut-ciut saat bernafas tetapi bukan penderita asma.
Batuk berdarah.
Perubahan pada warna dahak dan peningkatan jumlah dahak.
Perubahan suara,menjadi serak atau kasar saat bernafas.
Kelelahan kronis dan penururnan bobot badan secara drastis.
Bengkak di bagian leher dan wajah.
KARSINOMA SEL SKUAMOSA Berdiameter tumor
jarang melampaui beberapa sentimeter dan
ADENOKARSINOMA cenderung menyebar secara langsung ke kelenjar
memperlihatkan susunan selular
bening hilus, dinding dada, dan mediasternum.
seperti kelenjar bronkus dan
dapat mengandung mukus.
Karsinoma ini lebih sering pada laki -laki daripada
Kebanyakan jenis tumor ini perempuan
timbul di bagian perifer segmen
bronkus dan kadang-kadang
dapat dikaitkan dengan jaringan
parut lokal pada paru dan KLASIFIKASI
fibrosis interstitial kronik
KARSINOMA
BRONKOALVEOLUS
Karsinoma ini adalah sel –sel
KARSINOMA SEL BESAR ganas yang besar dan
Karsinoma sel besar adalah sel - berdiferensiasi sangat buruk
KARSINOMA SEL dengan sitoplasma yang besar
sel ganas yang besar dan
KECIL berdiferensiasi sangat buruk dan ukuran inti bermacam-
Karsinoma sel kecil umumnya dengan sitoplasma yang besar macam. Sel-sel ini cenderung
tampak sebagai massa abu - dan ukuran inti bermacam - timbul pada jaringan paru
perifer, tumbuh cepat dengan
abu pucat yang terletak di macam. Sel-sel ini cenderung
timbul pada jaringan paru perifer, penyebaran ekstensif dan
sentral dengan peluasan ke cepat ke tempat - tempat yang
dalam parenkim paru dan tumbuh cepat dengan penyebaran
ekstensif dan cepat ke tempat - jauh
keterlibatan dini kelenjar
tempat yang jauh
getah bening hilus dan
mediastinum.
PENATALAKSANAAN MEDIS PENATALAKSANAAN NON-BEDAH
•Memperpanjang masa bebas penyakit dan •Terapi Oksigen
meningkatkan angka harapan hidup klien. •Terapi Obat
•Mengurangi dampak kanker, meningkatkan •Kemoterapi
kualitas hidup. •Terapi Radiasi
•Mengurangi dampak fisis maupun fisiologi •Terapi Laser
•Menunjang pengobatan kuratif, paliatif, dan
terminal seperti pemberian nutrisi, transfusi darah
dan komponen darah, obat anti nyeri dan anti
infeksi.
PENGKAJIAN
1. Identitas Diri Klien
Nama : Tn. A
No MR : 448301
Tempat/Tggl Tahir : Koto Tangah, 01 Januari 1953
Umur : 65 tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswata
Alamat : cimahi
Tggl Masuk RS : 01 Desember 2019
Tggl Pengkajian : 01 Desember 2019
Diagnosa Medik : CA Paru
Sumber Informasi : Keluarga pasien
Penanggung jawab:
Nama : Ny. M
Umur : 34 tahun
Pendidikan : SMA
Alamat : cimahi
Hub dengan Klien : Anak
2. Status Kesehatan Saat Ini
RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Klien mengatakan pernah
dirawat di RSAM Bukittinggi
ALASAN MASUK RUMAH SAKIT pada tahun 2008 dengan
Pasien baru masuk ruang paru melalui IGD rujukan RS diagnosa pneumonia, pasien
Madina datang ke rumah sakit Dr Achmad Moctar sudah memiliki riwayat batuk
Bukitinggi pada tanggal 01 Desember 2017 dengan selama 3 tahun belakangan, dan
keluhan nyeri dibagian dada sejak 1 tahun pasien terdiagnosa penyakit Ca
belakangan, sesak napas sejak 2 hari sebelum masuk paru sejak 1 tahun yang lalu dan
rumah sakit, batuk sejak 3 tahun belakangan dan sudah menjalani kemoterapi di
pasien pro kemo yang ke-9, vital sign didapatkan TD: ruang paru RSAM Bukittinggi
100/80 mmHg, nadi: 73x/i, pernafasan: 23x/i, Suhu: sebanyak 8 kali.
36,60C.

RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Pada saat pengkajian pada tanggal 1 Desember Klien mengatakan tidak ada
2017, pasien mengatakan nyeri di bagian dada, anggota keluarga yang menderita
sesak napas, batuk, nyeri bagian punggung kanan penyakit dan keluhan serupa
saat batuk, nafsu makan menurun, pasien post mini dengan Klien, dan tidak ada
WSD, dan pasien pro kemo terapi yang ke 9. keluarga menderita penyakit
menular ataupun penyakit
keturunan lainnya.
No Pola kesehatan Sehat Sakit

1 Pola nutrisi dan 1. Frekuensi makan 3 x sehari 1. Frekuensi makan 3 x sehari.


cairan 2. Tidak ada diet selama dirumah 2. Diet klien makan pagi: MB makan
3. Tidak ada keluhan atau kelainan siang : MB makan malam : MB
yang dirasakan 3. Tidak ada keluhan atau kelainan
4. Nafsu makan meningkat yang dirasakan
5. Tidak ada makanan pantangan 4. Dalam 6 bulan terakhir
mengalami penurunan BB yaitu
5Kg
 
 
2 Pola eliminasi BAB BAB
1.Frekuensi BAB 1x/ hari 1.Frekuensi BAB 1x/hari
2.Konsistensi setengah padat 2.Konsistensi setengah padat.
BAK BAK
1.Frekuensi 3-4 x/hari 1.Frekuensi 3-4x/hari
2.Warna urin kuning 2.Warna urin kuning

3 Pola tidur dan 1. Kesulitan dalam tidur kadang ada 1. Kesulitan dalam tidur ada
istirahat kadang tidak 2. Lama tidur kurang lebih 1-2 jam
Pola Aktivitas

Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan/minum         
Mandi         
Berpakaian         
Toileting         
Mobilisasi di tempat tidur         
Berpindah         
Berjalan         
POLA KOGNITIF/PERSEPSI

Status mental : Composmentis


Bicara : Normal
Bahasa sehari hari : Minang
Kemampuan bahasa Indonesia : Baik
Kemampuan berkomunikasi : Baik
Kemampuan memahami : Baik
Keterampilan interaksi : Baik
Pendengaran : Normal
Pemeriksaan fisik
1. Kepala
 Rambut : Penyebaran rambut tidak merata, ada kerontokan, dan beruban
 Mata : Simetris, konjungtiv anemis, sclera tidak ikterik
 Hidung : Tidak ada sekret atau cairan, tidak ada pembengkakan
 Telinga : Bersih, pendengaran normal
 Mulut : Mukosa bibir kering lidah bersih, gigi tidak lengkap (gigi atas
lengkap dan gigi bawah tidak lengkap)
2. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjer tyroid
3. Thorak
 Inspeksi : Simetris, ada penggunaan otot bantu otot bantu napas, irama
pernapasan regular
 Palpasi : terdapat nyeri tekan pada thorak bagian kanan, taktil fremitus
tmenurun pada thorak kanan ( +/-)
 Perkusi : pekak/redup pada bagian kanan karena ada massa
 Auskultasi : Suara napas vesikuler, tidak ada bunyi nafas tambahan
Abdomen
Inspeksi : Tidak ada luka, tidak ada asites
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Tympani
Auskultasi : Bising usus ada
4. Genetalia dan perineal : Tidak terpasang kateter
5. Ekstermitas atas : Akral hangat, tangan kanan terpasang
infus, dan CRT > 3 detik
Ekstermitas bawah : Tidak ada udem, akral hangat,
pergerakkan ekstremitas bebas.
Neurologi
1.Tingkat kesadaran : Composmentis
2.GCS : 15 E4M6V5
3.Saraf Kranial
N. Olfaktorius ( penciuman ) normal
N. Optikus ( penglihatan ) terdapat respon
N. Okulomotorius ( mengangkat kelopak mata keatas,
konstriksi pupil) terdapat respon
N. Trochlearis ( gerak mata kebawah dan kedalam )
terdapat respon
N.Trigeminus ( gerakan mengunyah, sensasi wajah,
lidah, gigi, reflek kornea dan reflek kedip ) terdapat
respon
 N. Abdusen ( deviasi mata ke lateral ) ada respon
 N. Fasialis ( ekspresi wajah ) tenang
 N.Vestibulocochlearis ( pendengaran dan keseimbangan )
pendengaran baik pasien dapat mendengar dengan suara ,
keseimbangan tidak dilakukan
 N. Glosofaringus ( sensasi rasa ) tidak dilakukan
 N. fagus ( reflek muntah dan menelan ) normal
 N. Acesoris ( menggerakkan bahu ) mampu mengerakkan bahu
 N. Hipoglosus ( gerakan lidah ) terdapat gerakan lidah
Data Penunjang
1. Laboraturium
Tanggal Jenis Pemeriksaan Data Yang Ditemukan Nilai Normal Analisa

01 Desember 2017 Hemoglobin 9,2 g/dl L: 14 – 17,5 g/dl Hemoglobin kurang


Hematologi     P : 12-15,3 g/dl  
       
    5000-10000  
      Leukosit normal
Leukosit 9900 mm/jam    
    L: 4,5-5,5 Eritrosit kurang
    P: 4,0-5,0  
Eritrosit 3,47 juta   Trombosit kelebihan
    150-400 ribu  
      Hematokrit kurang
Trombosit 469.000 ribu    
    L: 40-48  
    P: 37-43  
Hematokrit 29,2 %  
 
 
01 Desember 2017 Glukosa-R 123 mg/dl 76-180 Glukosa-R normal
Kimia Klinik        
      Ureum normal
Ureum 28 mg/dl 10-50  
      Creatinin normal
       
Creatinin 1,08 mg/dl 0,5-1,1 SGOT kelebihan
       
      SGPT normal
SGOT 46 U/I <35  
       
     
SGPT 28N/I <41
Laboratorium (Hematologi
Lengkap)
Tanggal Jenis Pemeriksaan Data Yang Ditemukan Nilai Normal Analisa
HGB 10,5[g/dL] P : 13,0 – 16,0 Hemaglobin normal
03     W: 12,0 – 14,0 Sel darah merah kurang
RBC 3,88 [10^6/uL] P : 4,5 – 5,5 Hematokrit kurang
Desember 2017
    W: 4,0 – 5,0  

Hematologi HCT 33,2 [%] P : 40,0 – 48,0  


    W: 37,0 – 43,0  
Lengkap MCV 85,6 - [fL]    

  MCH 27,1 [pg]    


MCHC 31,6 [g/dL] 5,0 – 10,0 Sel darah putih normal
 
RDW-SD 51,7 [fL]   Normal
RDW-CV 16,8+ [%] 1–3 Normal
  9,55 [10^3/uL] 0–1 Kelebihan
WBC 0,6 [%] 50 – 70 Kekurangan
  0,3 [%] 20 – 40 Kelebihan
EO% 79,2 + [%] 2–8  
BASO% 10,1 – [%]    
NEUT% 9,8[%]    
LYMPH%      
MONO% 0,06 [10^3/uL]    
  0,03 [10^3/uL]    
EO# 7,56 +[10^3/uL]    
BASO# 0,69 - [10^3/uL]   Kelebihan
NEUT# 0,94 +[10^3/uL] 150 - 400
LYMPH#  
MONO# 446 + [10^3/uL]
  8,1 – [fL]
PLT 8,6 – [fL]
PDW 13,6 [%]
MPV 0,38 + [%]
P-LCR  
Penatalaksanaan Obat
No Jenis Obat Dosis Alur Indikasi Kontra Efek Samping
Pemberian indikasi
1 MST 2 x 15g Oral Penatalaksanaan nyeri kronik Depresi pernapasan, penyakit Hipoventilasi, mual,
pada pasien yang perlu analgesik obstruksi jalan napas, penyakit hati muntah, konstipasi,
opioid akut, ileus paralitik, penggunaan samnolen, konfusi,
bersama dengan MAOI ( atau dalam halusinasi, euforia
waktu 2 minggu sesudah
menggunakan MAOI) atau obat lain
yang bekerja pada SSP. Perhatian
nyeri pasca.op, anak-anak, ibu hamil

2 Inj 2x1g Parenteral Membantu mengobati meningitis, Memiliki hiprsensitif atau alergi Tempat bekas suntikan
mengatasi pneumonia, membantu terhadap cefriaxone dan obat membengkak, mual,
Ceftriaxone
mnegtasi keracunan darah, antibiotik cephalosporin lainnya, muntah, sakit perut,
mengobati gonore (kencing seperti cefadroxil dan cefalexin, pusing, sakit kepala,
nanah), infeksi kulit dan jaringan memiliki hipersensitivitas atau alergi lidah bengkak,
lunak, infeksi pada pasien terhadap penicilin dan obat berkeringat, vagina
neutropenia (kelainan darah), antibakteri beta laktam lainnya, terasa gatal dan
mangatasi sepsis, peradangan neonatus yang mengalami mengeluarkan cairan
pelvis, infeksi saliran kemih, hiperbilirubinemia, tidak digunakan
infeksi saluran pernafasan bawah, dengan larutan atau produk yang
infeksi intra-abdomen, mengatasi mengantung kalsium pada bayi
fli dan pilek, otitis media bakterial
akut, profilaksis bedah
 
3 Inj Ranitidin 2 x 1amp Parenteral Mengobati ulkus lambung dan Riwayat alergi terhadap ranitidin, ibu Sakit kepala, saulit
deodenum, melindungi yang menyusui, pemberian ranitidin buanng aur besar, diare,
lambung dan duodenum agar juga perlu diawasi pada kondisi gagal mual, nyeri perut, gatal-
tidak sampai terjadi ulkus, ginjal gatal pada kulit
mengobati masalah yang
disebabkan oleh asam
kerongkongan, mencegah
tukak lambung agar tidak
berdarah, digunakan sebelum
operasi bedah, supaya asam
datang tidak tinggi selama
pasien tidak sadar, mengobati
sakit magh beserta gejala-
gejala yang ditimbulkannya.

4 Ventolin Nebu 1 x 2,5 mg Nebulizer Digunakan untuk mengobati Jangan menggunakan bat ini untuk Palpitasi, nyeri dada,
bronkospasme, untuk pasien yang memiliki riwayat denyut jantung cepat,
mengobati hiperkalemia akut hipersensitif pada salbutamol atau obat tremor terutama pada
karena kemampannya agonis adrenoreseptor beta-2 lainnya tangan, kram otot, sakit
merangsang aliran kalium ke kepala dan gugup
dalam sel sehingga konsentrasi
kalium dalam darah berkurang,
untuk mengobati kejang
bronkus pada pasien yang
memiliki penyakit jantung atau
tekanan darah tinggi.
Reaksi-reaksi yang
5 IVFD NaCl 0,9% Cairan IV Untuk Hipernatremia, asidosis,
mungkin terjasi
20tts/i mengembalikan hipokalemia karena larutannya
keseimbangan atau cara
pemberiannya,
elektrolit pada
termasuk timbulnya
dehidrasi panas, infeksi pada
tempat penyuntikan,
thrombosis vena
atau flebitis yang
meluas dari tempat
penyuntikan,
ekstravasasi, bila
terjadi reaksi efek
samping, pemakaian
harus dihentikan
dan lakukan evaluasi
terhadap penderita
Obat Kemoterapi
No Jenis Obat Dosis Alur Indikasi Kontra indikasi Efek samping
Pemberian
1 Carbolplatin 500 ml Cairan IV Untuk mengobati Jangan digunakan Anemia, mual
berbagai bentuk untuk pasien yang muntah, sakit
kanker. memounyai riwayat perut, diare,
hipersensitif (Alergi) konstipasi.
terhadap carboplatin
atau senyawa
mengandung
platinum atau
manitol lainnya.
2 Vinorelbin 40 mg 40 mg Untuk mengobati Jangan digunakan Pusing, sakit
dilarutkan berbagai bentuk pada pasien yang kepala, batuk,
dalam 50 cc kanker hipersensitif sakit
NaCl 0,9 % terhadap alkaloid tenggorokkan,
melalui IV vinka, pada pasien rasa lelah dan
hamil dan laktasi. lemah,
konstipasi, mual
dan muntah,
nyeri,
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah Keperawatan

1. Ds : Agen patologis. Nyeri Akut


1.Klien mengatakan nyeri pada dada dan bagian  
punggung sebelah kanan bekas mini WSD
2.Klien mengatakan nyeri saat batuk
3.Klien mengatakan nyeri datang tidak menentu
4.Klien mengatakan jika nyeri timbul rasa nya seperti
tertusuk dan sangat mengganggu
5.Klien mengatakan nyeri hilang setelah minum obat dan
istirahat
Do :
1.Klien tampak meringis
2.Kesadaran : Composmentis, GCS : 15 E4M6V5
3.Skala nyeri 7
4.TTV : TD : 100/80 MmHg
RR : 23x/i
N : 73x/i
S : 36,60c
Terapi Inf. NaCL 0.9%
 
2 Ds: Penurunan suplay O2 ke Gangguan perfusi jaringan
1. Klien mengatakan sakit kepala dan pusing otak
2. Klien mengatakan bibir kering
3. Klien mengatakan badan terasa letih dan lesu
4. Klien mengatakan wajah pucat
Do:
1. Klien tampak pusing dan sakit kepala
2. Klien tampak meringis
3. Klien tampak tidur seperti sujud
4. Konjungtiva Anemis
5. TTV : TD : 100/80 MmHg
RR : 23x/i
N : 73x/i
S : 36,60c
6. Hb: (9,2)
7. CRT >3 detik
 
3 Ds : Intake inadekuat Ketidakseimbangan nutrisi
1.Klien mengatakan tidak nafsu makan kurang dari kebutuhan
2.Klien mengatakan hanya makan ±1/2 porsi tubuh
dari makanan yang diberikan
3.Klien mengatakan terjadi penurunan berat
badan yang drastic selama sakit yaitu 23 kg,
( dari 65kg ke 42 kg)
Do :
1.Klien tampak tidak nafsu makan
2.Perubahan BB selama sakit 23 kg
3.Klien tampak lemah
4.Tampak diit tidak dihabis kan, habis hanya ½
porsi
5.Turgor kulit kering
6.TTV : TD : 100/80 MmHg
RR : 23x/i
N : 73x/i
S : 36,60c
7. Terapi Inf. NaCL 0.9%
 
4 Ds : Gangguan agen patologis Gangguan pola tidur
  1.Klien mengatakan tidak bisa tidur pada malam hari
  karena nyeri
  2.Klien mengatakan tidur siang hanya sebentar dan
  sering terbangun
  3.Klien mengatakan tidak segar setelah bangun tidur
  4.Klien mengatakan tidur pada malam hari kurang
  dari 3 jam
   
  Do :
  1.Klien tampak lemah dan terbaring ditempat tidur
  2. Tampak lingkar hitam pada
  mata pasien
  3. TTV : TD : 100/80 MmHg
  RR : 23x/i
  N : 73x/i
  S : 36,60c
  4. Terapi Inf. NaCL 0.09%
  5. CRT >3 dtk
   
 
Diagnosa Keperawatan
1.Nyeri akut b/d agen patologis.
2.Gangguan perfusi jaringan b/d penurunan suplay O2
3.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d Intake inadekuat
4.Gangguan pola tidur b/d gangguan agen patologis.
Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi
1 Nyeri akut  Pain Level, Pain Management
berhubungan dengan  Pain control,
1.Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk
agen patologis  Comfort level
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
 
presipitasi
Kriteria Hasil :
2.Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri

1. Mampu mengontrol nyeri (tahu 3.Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti
penyebab nyeri, mampu suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
menggunakan tehnik 4.Kurangi faktor presipitasi nyeri
nonfarmakologi untuk mengurangi 5.Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non
nyeri, mencari bantuan) farmakologi dan inter personal)
2. Melaporkan bahwa nyeri 6.Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
berkurang dengan menggunakan 7.Ajarkan tentang teknik non farmakologi
manajemen nyeri 8.Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri

3. Mampu mengenali nyeri (skala, 9.Evaluasi keefektifan kontrol nyeri


intensitas, frekuensi dan tanda 10.Tingkatkan istirahat
nyeri) 11.Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan
4. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri tidak berhasil
nyeri berkurang 12.Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri

5. Tanda vital dalam rentang normal  


 
2 Perfusi jaringan tidak efektif NOC : NIC :
b/d penurunna suplay O2 Circulation status Peripheral Sensation Management (Manajemen

  Tissue Prefusion : cerebral sensasi perifer)


Kriteria Hasil : 1. Monitor adanya daerah tertentu yang hanya
a.    mendemonstrasikan status sirkulasi yang peka terhadap panas/dingin/tajam/tumpul
ditandai dengan : 2. Monitor adanya paretese
Tekanan systole dandiastole dalam rentang 3. Instruksikan keluarga untuk mengobservasi
yang diharapkan kulit jika ada lsi atau laserasi
Tidak ada ortostatikhipertensi 4. Gunakan sarun tangan untuk proteksi
Tidak ada tanda tanda peningkatan tekanan 5. Batasi gerakan pada kepala, leher dan
intrakranial (tidak lebih dari 15 mmHg) punggung
b.    mendemonstrasikan kemampuan kognitif 6. Monitor kemampuan BAB
yang ditandai dengan: 7.  Kolaborasi pemberian analgetik
berkomunikasi dengan jelas dan sesuai 8. Monitor adanya tromboplebitis
dengan kemampuan 9. Diskusikan menganai penyebab perubahan
menunjukkan perhatian, konsentrasi dan sensasi
orientasi
memproses informasi
membuat keputusan dengan benar
c.    menunjukkan fungsi sensori motori cranial
yang utuh : tingkat kesadaran mambaik, tidak
ada gerakan gerakan involunter
3. Ketidakseimbangan  Nutritional Status: Nutrition Management
nutrisi kurang dari Adequacy of nutrient 1.Kaji adanya alergi makanan
kebutuhan  Nutritional Status: Food 2.Kolaborasi dengan ahli gizi
berhubungan and fluid intake untuk menentukan jumlah
dengan mual,  Weight Control kalori dan nutrisi yang
muntah, anoreksia   diburuhkan pasien
dan intake Kriteria Hasil: 3.Monitor jumlah jumlah
inadekuat 1. Adanya peningkatan BB nutrisi dan kandungan kalori
sesuai dengan tujuan 4.BB pasien dalam batas
2. BB ideal sesuai dengan normal
TB Nutrition Monitoring
3. Mampu 1.BB pasien dalam batas
mengidentifikasi normal
kebutuhan nutrisi 2.Monitor adanya penurunan
4. Tidak ada tanda-tanda BB
malnutrisi 3.Monitor turgor kulit
4. Gangguan pola tidur b/d  Anxiety reduction Sleep Enhancement
gangguan agen patologis  Comfort level
1.Determinasi efek-efek medikasi terhadap
   Pain level
pola tidur
 Rest : Extent and Pattern
2.Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat
 Sleep : Extent an Pattern
3.Fasilitas untuk mempertahankan aktivitas
Kriteria Hasil: sebelum tidur (membaca)
4.Ciptakan lingkungan yang nyaman
1. Jumlah jam tidur dalam batas
5.Kolaborasikan pemberian obat tidur
normal 6-8 jam/hari
6.Diskusikan dengan pasien dan keluarga
2. Pola tidur, kualitas dalam
tentang teknik tidur pasien
batas normal
7.Instruksikan untuk memonitor tidur pasien
3. Perasaan segar sesudah tidur
8.Monitor waktu makan dan minum dengan
atau istirahat
waktu tidur
4. Mampu mengidentifikasikan
9.Monitor/catat kebutuhan tidur pasien
hal-hal yang meningkatkan
setiap hari dan jam
tidur
 
 

 
Catatan Perkembangan Pasien
No Hari/ Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi

1 Jum’at/ 1 Nyeri akut berhubungan 1. Mengukur TTV S:


Desember 2017 dengan agen patologis 2. Mengkaji skala nyeri 1.Klien mengatakan nyeri pada punggung sebelah kanan bekas mini WSD
3. Menciptakan lingkungan yang 2.Klien mengatakan nyeri pada saat batuk
nyaman O:
4. Meningkatkan istirahat 1.Klien tampak meringis
5. Mengajarkan teknik tarik nafas 2.Skala nyeri 7
dalam 3.TD : 100/80 mmHg
6. Berkolaborasi dalam pemberian 4.RR : 23x/i
analgetik MST 2x 15 gr 5.N : 73x/i
6.S : 36oC
A : Masalah belum teratasi
P : Melanjutkan Implementasi 1 s/d 5

    Perfusi jaringan tidak 1. Mengukur TTV S:


efektif b/d penurunan 2. Melakukan transfusi darah 1.Klien mengatakan sakit kepala & pusing
suplay O2 3. Memantau adanya penurunan 2.Klien mengatakan badan letih dan lesu

  hemoglobin O:
4. Berkolaborasi dalam pemberian 1.Klien tampak letih dan lesu
terapi 2.Klien bedrest
3.Klien tampak tidur seperti sujud
4.TD : 100/80 mmHg
5.RR : 23x/i
6.N : 73x/i
7.S : 36oC
A : Masalah belum teratasi
P: Melanjutkan Implementasi 1 s/d 9
    Ketidakseimbangan 1. Mengukur TTV S:
nutrisi kurang dari 2. Memberikan informasi bahwa 1.Klien mengatakan tidak nafsu makan
kebutuhan menghabiskan diit itu penting 2.Klien mengatakan hanya makan ±1/2 porsi dari makanan yang diberikan
berhubungan 3. Menganjurkan makan selagi hangat O:
dengan mual, 4. Menganjurkan makan sedikit tapi 1.Klien tampak tidak nafsu makan
muntah, anoreksia sering 2.Klien menghabiskan diit ±1/2 porsi dari makanan yang diberikan.
dan intake 5. Berkolaborasi dengan Dokter dan 3.Turgor kulit kering
inadekuat Ahli Gizi 4.CRT > 3 detik
5. TD : 100/80 mmHg
6. RR : 23x/i
7. N : 73x/i
8. S : 36oC
A :Masalah belum teratasi
P: Melanjutkan Implementasi 1 s/d 8

    Gangguan pola tidur 1. Mengukur TTV S:


b/d gangguan agen 2. Mengkaji dan pantau kualitas tidur 1.Klien mengatakan tidak bisa tidur di malam hari
patologis 3. Menciptakan lingkungan yang 2.Klien mengatakan tidur siang sebentar dan sering terbangun
  nyaman O:
4. Berkolaborasi dalam pemberian 1.Klien tampak tidak segar
terapi 2.Tampak lingkar hitam dimata klien
3.Klien tampak tidak bisa tidur
4.TD : 100/80 mmHg
5.RR : 23x/i
6.N : 73x/i
7.S : 36oC
A :Masalah belum teratasi
P: Melanjutkan Implementasi 1 s/d 7
2 Sabtu / 2 Nyeri akut berhubungan 1. Mengukur TTV S:
Desember dengan agen patologis 2. Mengkaji skala nyeri 1. Klien mengatakan masih nyeri pada punggung
2017 3.Menciptakan lingkungan yang nyaman sebelah kanan bekas mini WSD
4. Meningkatkan istirahat 2. Klien mengatakan nyeri pada saat batuk
5. Mengajarkan teknik tarik nafas dalam O:
6.Berkolaborasi dalam pemberian analgetik 1. Klien tampak meringis
MST 2x 15 gr 2. Skala nyeri 7
3. TD : 110/70 mmHg
4. RR : 20x/i
5. N : 80x/i
6. S : 36,3oC
A : Masalah belum teratasi
P : Melanjutkan Implementasi 1 s/d 5
    Perfusi jaringan tidak 1. Mengukur TTV S:
efektif b/d penurunan 2. Melakukan transfusi darah 1.Klien mengatakan sakit kepala & pusing
suplay O2 3. Memantau adanya penurunan 2.Klien mengatakan badan terasa lemas dan lesu

  hemoglobin O:
4. Berkolaborasi dalam pemberian terapi 1.Klien tampak letih dan lesu
2.Klien tampak bedrest
3.TD : 110/70 mmHg
4.RR : 20x/i
5.N : 80x/i
6.S : 36,3oC
7.Terpasang O2 3 liter
A :Masalah belum teratasi
P: Melanjutkan Implementasi 1 s/d 9
  Ketidakseimbangan nutrisi 1. Mengukur TTV S:
kurang dari kebutuhan 2.Memberikan informasi bahwa 1.Klien mengatakan masih tidak nafsu untuk makan
berhubungan dengan mual, menghabiskan diit itu penting 2.Klien mengatakan hanya menghabiskan ±1/2 porsi dari makanan yang
muntah, anoreksia dan 3. Menganjurkan makan selagi hangat diberikan
intake inadekuat 4.Menganjurkan makan sedikit tapi O:
sering 1.Klien tampak tidak nafsu makan
6.Berkolaborasi dengan Dokter dan Ahli 2.Klien menghabiskan diit ±1/2 porsi dari makanan yang diberikan.
Gizi 3.Turgor kulit kering
4.CRT > 3 detik
5.TD : 110/70 mmHg
6.RR : 20x/i
7.N : 80x/i
8.S : 36,3oC
9. 
A : Masalah belum teratasi
P: Melanjutkan Implementasi 1 s/d 8
  Gangguan pola tidur b/d 1. Melakukan TTV S:
gangguan agen patologis 1.Klien mengatakan tidak bisa tidur dimalam hari
2. Mengkaji dan pantau kualitas tidur
  2.Klien mengatakan tidur siang sebentar dan sering terbangun

3. Menciptakan lingkungan yang nyaman O:


1.Klien tampak tidak segar
4. Berkolaborasi dalam pemberian terapi
2.Klien tampak tidak bisa tidur
3.Tampak lingkar hitam di mata klien
4.TD : 110/70 mmHg
5.RR : 20x/i
6.N : 80x/i
7.S : 36,3oC
A : Masalah belum teratasi
P: Melanjutkan Implementasi 1 s/d 7
3 Minggu/ Nyeri akut 1. Mengukur TTV S:
3 berhubungan 2. Mengkaji skala nyeri 1. Klien mengatakan masih nyeri
Desemb dengan agen 3.Menciptakan lingkungan pada punggung sebelah kanan
er 2017 patologis yang nyaman bekas mini WSD
4. Meningkatkan istirahat 2. Klien mengatakan masih nyeri
5. Mengajarkan teknik tarik pada saat batuk
nafas dalam O:
6.Berkolaborasi dalam 1. Klien tampak meringis
pemberian analgetik MST 2. Skala nyeri 5
2x 15 gr 3. TD : 100/80 mmHg
4. RR : 24x/i
5. N : 82x/i
6. S : 36,5oC
A : Masalah belum teratasi
P : Melanjutkan Implementasi 1
s/d 5
    Perfusi jaringan 1. Mengukur TTV S:
tidak efektif b/d 2. Melakukan transfusi darah 1. Klien mengatakan sakit kepala &
penurunan 3. Memantau adanya pusing
suplay O2 penurunan hemoglobin 2. Klien mengatakan badan terasa

  4. Berkolaborasi dalam lemas dan lesu


pemberian terapi O:
1. Klien tampak letih dan lesu
2. Klien tampak bedrest
3. Telah dilakukan transfusi darah
sebanyak 2 kolf
4. TD : 100/80 mmHg
5. RR : 24x/i
6. N : 82x/i
7. S : 36,5oC
8. Terpasang O2 3 liter
A :Masalah belum teratasi
P: Melanjutkan Implementasi 1 s/d 9
    Ketidakseimb 1. Mengukur TTV S:
angan nutrisi 2.Memberikan informasi 1. Klien mengatakan nafsu
kurang dari bahwa menghabiskan diit makan sudah ada
kebutuhan itu penting O:
berhubungan 3. Menganjurkan makan 1. Klien tampak ada nafsu
dengan mual, selagi hangat makan
muntah, 4.Menganjurkan makan 2. Klien tampak menghabiskan
anoreksia dan sedikit tapi sering diit dari makanan yang
intake 6.Berkolaborasi dengan diberikan.
inadekuat Dokter dan Ahli Gizi 3. TD : 100/80 mmHg
4. RR : 24x/i
5. N : 82x/i
6. S : 36,5oC
A : Masalah teratasi
P: implementasi dihentikan
    Gangguan pola 1. Melakukan TTV S:
tidur b/d 2. Mengkaji dan pantau 1. Klien mengatakan sudah bisa
gangguan agen kualitas tidur tidur dimalam hari
patologis 3. Menciptakan lingkungan 2. Klien mengatakan tidur siang
  yang nyaman sebentar
4. Berkolaborasi dalam DO:
pemberian terapi 1. Klien tampak tidak segar
2. Klien tampak tidak bisa tidur
3. Tampak lingkar hitam di mata
klien
4. TD : 100/80 mmHg
5. RR : 24x/i
6. N : 82x/i
7. S : 36,5oC
A : Masalah setengah teratasi
P: Melanjutkan Implementasi 1 s/d
7
4 Senin/ 4 Nyeri akut 1. Mengukur TTV S:
Desemb berhubungan 2. Mengkaji skala nyeri 1. Klien mengatakan masih nyeri
er 2017 dengan agen 3.Menciptakan lingkungan pada punggung sebelah kanan
patologis yang nyaman bekas mini WSD
4. Meningkatkan istirahat 2. Klien mengatakan masih nyeri
5. Mengajarkan teknik tarik pada saat batuk
nafas dalam O:
6.Berkolaborasi dalam 1. Klien tampak meringis
pemberian analgetik MST 2. Skala nyeri 5
2x 15 gr 3. TD : 120/70 mmHg
4. RR : 25x/i
5. N : 78x/i
6. S : 36oC
A : Masalah belum teratasi
P : Melanjutkan Implementasi 1
s/d 5
    Perfusi 1. Mengukur TTV S:
jaringan tidak 2. Melakukan transfusi 1. Klien mengatakan sakit
efektif b/d darah kepala & pusing
penurunan 3. Memantau adanya 2. Klien mengatakan badan
suplay O2 penurunan hemoglobin terasa lemas dan lesu

  4. Berkolaborasi dalam O:
pemberian terapi 1. Klien tampak letih dan lesu
2. Klien tampak bedrest
3. TD : 120/70 mmHg
4. RR : 25x/i
5. N : 78x/i
6. S : 36oC
7. Terpasang O2 3 liter
A :Masalah belum teratasi
P: Melanjutkan Implementasi 1
s/d 9
    Gangguan 1. Melakukan TTV S:
pola tidur 2. Mengkaji dan pantau 1. Klien mengatakan sudah
b/d kualitas tidur bisa tidur dimalam hari
gangguan 3. Menciptakan 2. Klien mengatakan tidur
agen lingkungan yang siang sebentar
patologis nyaman DO:
  4. Berkolaborasi dalam 1. Klien tampak segar
pemberian terapi 2. Klien tampak bisa tidur
3. 4. TD : 120/70 mmHg
5. RR : 25x/i
6. N : 78x/i
7. S : 36oC
A : Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
5 Selasa/ 5 Nyeri akut berhubungan 1. Mengukur TTV S:
Desember 2017 dengan agen patologis 2. Mengkaji skala nyeri 1. Klien mengatakan masih nyeri pada punggung sebelah kanan bekas mini
3.Menciptakan lingkungan yang WSD
nyaman 2. Klien mengatakan masih nyeri pada saat batuk
4. Meningkatkan istirahat O:
5. Mengajarkan teknik tarik nafas 1. Klien tampak meringis
dalam 2. Skala nyeri 5
6.Berkolaborasi dalam pemberian 3. TD : 110/70 mmHg
analgetik MST 2x 15 gr 4. RR : 20x/i
5. N : 76x/i
6. S : 36,2oC
A : Masalah belum teratasi
P : Melanjutkan Implementasi 1 s/d 5

    Perfusi jaringan tidak 1. Mengukur TTV S:


efektif b/d penurunan 2. Melakukan transfusi darah 1. Klien mengatakan sakit kepala & pusing
suplay O2 3. Memantau adanya penurunan 2. Klien mengatakan badan terasa lemas dan lesu

  hemoglobin O:
4. Berkolaborasi dalam pemberian 1. Klien tampak letih dan lesu
terapi 2. Klien tampak bedrest
3. TD : 110/70 mmHg
4. RR : 20x/i
5. N : 76x/i
6. S : 36,2oC
7. Terpasang O2 3 liter
A :Masalah belum teratasi
P: Melanjutkan Implementasi 1 s/d 9
PEMBAHASAN

Pada pembahasan, kelompok akan membahas mengenai


kesenjangan antara konsep teori dengan kenyataan yang
dijumpai di lapangan dari asuhan keperawatan pada klien
dengan penyakit Ca Paru. Berdasarkan tinjauan teoritis dengan
tinjauan kasus yang telah dibuat serta faktor-faktor penghambat
dan pendukung dalam pelaksananan asuhan keperawatan yang
mengacu pada teori yang ada.
Pengkajian Keperawatan

Pengkajian yang telah dilakukan berdasarkan teoritis dan


anamnesa dari pasien. Kemudian data dikumpulkan dan
dianalisa sehingga dapat diketahui kebutuhan klien sesuai
dengan kebutuhan yang ada. Data yang didapat setelah
pengkajian pada Tn.A sudah cukup sesuai berdasarkan tinjauan
teoritis yang dibuat. Data-data tersebut menunjang untuk
dilakukan asuhan keperawatan selanjutnya karna data sudah
didapatkan jelas dan sesuai.
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 01 Desember
2017 sampai dengan tanggal 05 Desember 2016 dengan
keluhan pasien mengatakan sesak napas, batuk, nyeri dada,
nyeri punggung saat batuk, dan pro kemo yang ke 9, pasien
juga post pemasangan mini WSD.
Klien datang ke RSAM Bukittinggi untuk kemo terapi yang ke 9.
Tingkat kesadaran pasien composmentis dengan GCS 15 : E4, V5, M6.
Pada saat pengkajian tanggal 01 Desember 2017 keadaan pasien adalah
: pasien tampak merintis menahan nyeri pada bagian dada dan
punggung kanan setelah melakukann aspirasi cairan paru. Pasien juga
tidak dapat tidur dan mengalami penurunan nafsu makan.
Pada pemeriksaan faktor pencetus penyakit, timbulnya Ca paru
pada klien sebenarnya belum diketahui biasa jadi diakibatkan karena
klien memiliki pola hidup yang tidak sehat seperti merokok atau pun
mengkonsumsi makanan yang dapat menimbulkan terjadinya kanker.
Pada teori, salah satu faktor pencetus terjadi nya Ca Paru adalah
merokok, baik itu perokok pasif atau pun perokok aktif.
Diagnosa Keperawatan

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d peningkatan jumlah/perubahan mukus,


keterbatasan gerak dada, nyeri, kelemahan dan kelelahan.
2. Pola nafas tidak efektif b/d obstruksi trakeobronkial oleh sekret, perdarahan aktif,
penurunan ekspansi paru, dan proses inflamasi.
3. Nyeri akut berhubungan dengan invasi kanker ke pleura dan dinding dada.
4. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang b/d intake yang tidak adekuat,
peningkatan metabolisme, dan proses keganasanKelebihan volume cairan b/d
sekresi ADH yang tidak proporsional.
5. Gangguan pola tidur b/d sesak, batuk, kecemasan.
6. Resiko tinggi infeksi b/d nekrosis sel epitel paru.
7. Ansietas b/d kurangnya pengetahuan.
8. Defisiensi pengetahuan b/d kurangnya terpapar informasi
9. Intoleransi aktivitas b/d kelelahan.
Sesuai dengan data objektif dan data subjektif klien
maka dirumuskan beberapa diagnosa keperawatan yang
sesuai dengan keadaan klien saat ini yaitu :
1.Nyeri b.d agen patologis
2.Gangguan perfusi jaringan b.d penurunan suplay O2
3.Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake
inadekuat
4.Gangguan pola tidur b.d gangguan agen patologis

Pada kasus ini diagnosa yang muncul pada saat


pengkajian hampir sama dengan teori.
Intervensi Keperawatan
Dalam penyusunan rencana keperawatan mahasiswa mengunakan rencana
keperawatan yang telah disusunkan oleh Nanda, NIC, NOC sebagai standar.
Dalam hal ini setiap rencana keperawatan dikembangkan berdasarkan teori
yang dapat diterima secara logis dan sesuai dengan kondisi klien.
Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan yang telah dilakukan selama 3 hari (01-03
desember 2017) hari berturut-turut. Implementasi yang sudah dilakukan
kepada klien adalah seperti memantau tanda-tanfa vital pasien, memantau
skala nyeri pasien, menganjurkan makan sedikit tapi sering, ciptakan lingkan
yang nyaman, memberikan terapi O2, dan berkolaborasi.
Evaluasi Keperawatan
Evaluasi asuhan keperawatan merupakan upaya untuk melihat
sejauh mana keberhasilan asuhan keperawatan yang telah dicapai
dengan mengacu pada tujuan, dari diagnosa tersebut dapat dilakukan
dengan baik.
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 jam atau lebih
dalam sehari selama 2x pertemuan kepada Tn.A Untuk masalah
keperawatan gangguan perfusi jaringan b.d penurunan O2sudah teratasi.
Untuk masalah nyeri b.d gangguan agen patologis, belum teratasi
karena pasien masih sering mengalami nyeri. Untuk masalah
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake
inadekuat sudah teratasi pasien telah menghabiskan diit 1 porsi penuh
yang diberikan, gangguan pola tidur setengah teratasi karena pasien
dapat tidur jika nyeri hilang atau berkurang.
TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi