Vous êtes sur la page 1sur 6

SOSIOLOGI

BAB 1.1

Fungsi sosiologi:
sebagai penelitian, pembangunan, perencanaan, dan pemecah maslah sosial. Adapun peran
sosiologi adalah sebagai ahli riset, sebagai konsultan kebijakan, sebagai praktisi dan sebagai guru
atau pendidik.

Sosiologi : Ilmu tentang kemasyarakatan, yang mempelajari

hubungan timbal balik antar individu, individu dengan kelompok,

maupun kelompok dengan kelompok.

Ahli Riset : Seseorang yang ahlinya pada investigasi yang

dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistematis yang bertujuan

untuk menemukan, menginterpretasikan dan merevisi fakta-fakta.

Fakta Sosial : seluruh cara bertindak, baik baku maupun tidak

yang dapat berlaku pada diri individu maupun masyarakat.

Masyarakat : Sekumpulan individu-individu yang hidup bersama

dan memiliki tujuan bersama dalam waktu yang lama.

Empiris : Sosiologi tidak spekulatif dan hanya menggunakan

akal sehat.

Teoritis : Menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi, disusun

secara logis.

Komulatif : Teori-teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori-teori

yang sudah ada sebelumnya dalam arti memperbaiki,

memperluas, dan memperhalus teori teori lama.

Nonetis : Tidak mencari baik buruk suatu fakta, tetapi

menjelaskan fakta-fakta tersebut secara analitis.

Agen : Individu anggota masyarakat

Applied science : Ilmu pengetahuan terapan

Das sollen : Apa yang seharusnya terjadi.

Das sein : Apa yang ada

Diskriminasi : Perlakuan yang tidak sama/ membeda bedakan


Glosarium

General Social Science : Suatu ilmu pengetahuan yang bersifat

umum

Kapitalisme : Sistem ekonomi di mana perdagangan, industri dan

alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan

membuat keuntungan dalam ekonomi pasar

Borjuis : Punya alat-alat produksi

Proletar : Kelas buruh

Normatif : Berkaitan dengan kaidah atau aturan atau norma

Perspektif : sudut pandang

Pure science : Ilmu pengetahuan murni

Religius : Keagamaan

Sosialisme : Sistem sosial dan ekonomi yang ditandai dengan

kepemilikan sosial dari alat-alat produksi

Statika sosial : Melihat struktur atau bentuk masyarakat, struktur,

susunan masyarakat

Metode Kualitatif : Metode yang berfungsi untuk memberi

penjelasan dalam bentuk pendeskripsian.

Metode Kuantitatif : Metode yang berfungsi untuk menjelaskan

dalam bentuk angka.

BAB 1.2

Ruang lingkup sosiologi:


Sebagai suatu ilmu pengetahuan, sosiologi memiliki ruang lingkup yang dipelajari. Ruang
lingkup sosiologi mencakup objek yang dikaji dalam ilmu sosiologi. Dalam artikel ini, detikcom
akan membahas mengenai apa saja yang termasuk dalam ruang lingkup sosiologi.

Sebelum membahas ruang lingkup sosiologi lebih jauh, kita perlu memahami apa itu sosiologi.
Sosiologi adalah ilmu tentang berteman atau ilmu tentang bermasyarakat.

Istilah sosiologi sendiri diambil dari kata socius yang berarti berteman atau rekan dan logos yang
berarti ilmu.

Ruang lingkup sosiologi mencakup pengetahuan dasar pengkajian kemasyarakatan. Menurut


buku Ada Apa Sosiologi yang dilansir Kemdikbud, ruang lingkup sosiologi adalah semua
interaksi sosial yang terjadi antara individu dan individu, individu dan kelompok, atau antara
kelompok dan kelompok.

Sosiologi biasanya digunakan untuk mempelajari suatu fenomena sosial yang terjadi di
masyarakat lewat sudut pandang bervariasi. Tidak hanya mempelajari, ruang lingkup sosiologi
juga termasuk merumuskan solusi untuk mengatasi masalah sosial yang muncul di masyarakat.

Objek Sosiologi

Objek sosiologi dibagi menjadi 2, yakni objek material dan objek formal. Berikut penjelasan
selengkapnya mengutip Ada Apa Sosiologi Kemdikbud.

1. Objek Material

Dalam sosiologi, objek material mencakup kehidupan sosial, gejala sosial, dan proses hubungan
antarmanusia yang mempengaruhi kesatuan hidup manusia.

2. Objek Formal

Objek formal dalam sosiologi mencakup hubungan antarmanusia sebagai makhluk sosial serta
proses yang timbul dari hubungan sosial dalam masyarakat.

Hakikat Ilmu Sosiologi

. Sosiologi memiliki sifat dan hakikat sebagai suatu ilmu pengetahuan. Berikut sifat dan
hakikatnya menurut Ada Apa Sosiologi Kemdikbud.

. Sosiologi termasuk rumpun ilmu sosial yang berkaitan dengan gejala kemasyarakatan.
. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan kategoris yang membatasi diri pada apa yang tengah
terjadi atau sudah terjadi (dan sein), bukan apa yang seharusnya terjadi (das sollen).

. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan murni yang bertujuan membentuk dan


mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak, bukan ilmu pengetahuan terapan atau
terpakai.

. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan bersifat abstrak yang memperhatikan pola dan
peristiwa yang terjadi di masyarakat.

. Sosiologi menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum dengan meneliti prinsip


dan hukum umum dari interaksi manusia serta struktur masyarakat manusia.
. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempergunakan metode rasional.
. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum, bukan ilmu pengetahuan khusus. Sosiologi
mempelajari gejala masyarakat yang umum dan empiris.

Ruang Lingkup Sosiologi Meliputi :

. Kedudukan dan peran sosial individu dalam keluarga, kelompok sosial, dan masyarakat.
. Nilai dan norma sosial yang mendasari atau mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang dalam
interaksi sosial.

. Perubahan sosial budaya yang berlangsung karena faktor internal maupun faktor eksternal.
. Masyarakat, kebudayaan daerah, dan kebudayaan nasional Indonesia.
. Masalah-masalah sosial budaya dalam kehidupan sehari-hari.
Objek Kajian Sosiologi
Objek kajian yang dipelajari dalam sosiologi meliputi:

. Keluarga sebagai tempat pendidikan pertama dalam bermasyarakat.


. Ketentuan atau aturan yang mengatur perilaku manusia.
. Lembaga sosial yang mempengaruhi kehidupan manusia.
. Klasifikasi individu, kelompok, atau masyarakat berdasarkan keturunan, pendidikan, tingkat
kemakmuran, jabatan, keanggotaan kelompok, dan status sosial lainnya.

. Perubahan nilai budaya yang timbul dari komunikasi dengan kebudayaan masyarakat lain.
Fungsi Ruang Lingkup Sosiologi
modul Ruang Lingkup Sosiologi menjelaskan bahwa mempelajari ruang
lingkup sosiologi memiliki fungsi dan manfaat praktis, yaitu:
. Mendapatkan pemahaman tentang ilmu sosiologi sejak awal ide-ide dasar tentang hubungan
sosial dan masyarakat hingga penerapan ilmu pada gejala atau fenomena sosial yang
konkret.

. Memahami masyarakat dan berbagai permasalahannya sehingga dapat membantu pemangku


kepentingan merumuskan kebijakan yang relevan.

BAB 1.3

Teori pendekatan ilmu sosiologi


Pendekatan Sosiologi

Dalam pendekatan sosiologi, minimal ada tiga teori yang

digunakan yakni:

1.Teori fungsional yakni teori yang mengasumsikan masyarakat sebagai organisme


ekologi mengalami pertumbuhan. Semakin besar pertumbuhan terjadi semakin kompleks pula
masalah-masalah yang akan dihadapi. Adapun langkah-langkah yang diperlukan dalam
menggunakan teori fungsional antara lain: (a) Membuat identifikasi tingkah laku sosial yang
problematik, (b) mengidentifikasi konteks terjadinya tingkah laku yang menjadi obyek
penelitian. (c) Mengidentifikasi konsekuensi dari satu tingkah laku sosial.

2. Teori Interaksionisme yang mengasumsikan dalam masyarakat pasti ada


hubungan antara masyarakat dengan individu, antara individu dengan individu lain. Teori
Interaksionis sering diidentifikasi sebagai deskripsi yang interpretatif yaitu suatu pendekatan
yang menawarkan analisis yang menarik perhatian besar pada pembekuan sebab senyatanya
ada. Ada sejumlah kritik muncul pada teori ini yakni: (a) Menggunakan analisis yang kurang
ilmiah, karena teori ini menghindari pengujian hipotesis, menjauhi hubungan sebab akibat. (b)
Teori ini terlalu memfokuskan pada proses sosial yang terjadi ditingkat makro. (c) Teori ini
terlalu mengabaikan kekuasaan. Kemudian prinsip yang digunakan interaksionisme adalah (a)
Bagaimana individu menyikapi sesuatu yang ada dilingkungannya (b) Memberikan makna pada
fenomena tersebut berdasarkan interaksi sosial yang dijalin dengan individu lain. (c) Makna
tersebut dipahami dan dimodifikasi oleh individu melalui proses interprestasi atau penafsiran
yang berkaitan dengan hal-hal lain yang dijumpainya.

3. Teori konflik yakni teori yang kepercayaan bahwa setiap masyarakat mempunyai
kepentingan (interst) dan kekuasaan (power) yang merupakan pusat dari segala hubungan sosial.
Menurut pemegang aliran ini nilai dan gagasan-gagasan selalu dipergunakan sebagai senjata
untuk melegitimasi kekuasaan. Teori-teori yang berhubungan dengan pendekatan sosiologi
adalah teori-teori perubahan sosial yakni teori evolusi, teori fungsionalis structural,teori
modernisasi, teori sumber daya manusia,teori

ketergantungan,dan teori pembebasan.

Vous aimerez peut-être aussi