Vous êtes sur la page 1sur 6

MAKALAH BIOLOGI

ENZIM

Guru Pengampu : Tuti Sulistyani,S.Pd.

XII MIPA 3
KELOMPOK 2
Anggota Kelompok :
1. Aidah Aslamiyah (03)
2. Berliana Tsania Ramadhani (09)
3. Dinar aurellya jasmine (11)
4. M. Khoiruz zakky (22)

SMA NEGERI 1 TAHUNAN


TAHUN PELAJARAN 23/24
A. Latar Belakang
Enzim adalah suatu kelompok protein yang menjalankan dan mengatur perubahan-
perubahan kimia dalam sistem biologi. Reaksi atau proses kimia yang berlangsung dalam sel
hidup dikarenakan adanya enzim yang bersifat sebagai katalisator yaitu zat-zat yang dapat
mempercepat reaksi tetapi zat itu sendiri tidak ikut bereaksi. (Enzim terbagi menjadi dua tipe
yaitu: enzim ekstraseluler atau eksoenzim (berfungsi di luar sel) dan enzim intraseluler atau
endoenzim (berfungsi dalam sel). Salah satu enzim ekstaseluler adalah enzim amilase yang
dapat menguraikan pati menjadi unit-unit gula yang lebih kecil.
Kegunaan utama enzim bagi organisme adalah sebagai katalis hayati. Walaupun dalam
jumlah yang amat sedikit, katalis mempunyai kemampuan unik untuk mempercepat
berlangsungnya reaksi kimiawi tanpa enzim itu sendiri terkonsumsi atau berubah setelah
reaksi selesai.

B. Tujuan
 Untuk mengetahui apa itu enzim
 Untuk mengetahui peranan enzim
 Untuk mengetahui komponen penyusun enzim
 Untuk mengetahui ciri-ciri enzim
 Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim
 Untuk mengetahui mekanisme kerja enzim

C. Dasar Teori
 Pengertian Enzim
Metabolisme dapat diartikan sebagai seluruh reaksi kimia yang terjadi suatu organisme.
Reaksi in melibatkan interaksi antarsuatu sel yang sangat penting dalam menunjang proses
kehidupan.Metabolisme selalu dimulai dengan molekul tertentu dan berakhir dalam bentuk
produk. Dalam proses pembentukan produk, metabolisme melewati beebrapa tahapan yang
dikenal dengan istilah jalur metabolisme, setiap proses pada setiap tahap dibantu oleh enzim
tertentu.
Enzim adalah satu zat yang dapat mempercepat reaksi kimia di dalam tubuh, tetapi
tidak ikut berproduksi. Oleh karena itu, enzim serinf juga biokatalisator. Menurut Kuhne,
seorang ahli yang banyak melakukan penelitian tentang fermentasi menyatakan bahwa enzim
berasal dari kata in dan zyme yang artinya sesuatu di dalam ragi. Kemudian, berdasarkan
penelitian-penelitian selanjutnya diperoleh simpulan bahwa enzim adalah suatu protein yang
mempunyai molekul besar yang bobotnya ribuan.
Selain enzim, reaksi kimia di dalam tubuh makhluk hidup dapat dipercepat dengan
bantuan katalisator nonprotein. Perbedaan utama enzim dan katalisator nonprotein adalah
pada jenis reaksi yang dapat dikatalisis. Enzim bersifat sangat spesifik dimana hanya bekerja
pada substrat dan kondisi lingkungan tertentu serta menghasilkan satu jenis produk saja.Bagi
makhluk hidup, fungsi enzim sebagai biokatalisator mempercepat reaksi tanpa ikut bereaksi)
memainkan peran penting dalam fungsi kehidupan. Hal ini dikarenakan enzim
memungkinkan percepatan reaksi biokimia terjadi pada pH netral dan temperatur tubuh
normal.

 Peranan Enzim

a. Reduksi, yaitu reaksi penambahan hidrogen, elektron atau pelepasan oksigen.


b. Dehidrasi, yaitu pelepasan molekul uap air (H2O).
c. Oksidasi, yaitu reaksi pelepasan molekul hidrogen, elektron atau penambahan
oksigen.
d. Hidrolisis, yaitu reaksi penambahan H2O pada suatu molekul dan diikuti
pemecahan molekul pada ikatan yang ditambah H2O.
e. Deaminase, yaitu reaksi pelepasan gugus amin (NH).
f. Dekarbolisasi, yaitu reaksi pelepasan CO, dan gugusan karbosil.
g. Fosforilasi, yaitu reaksi pelepasan fosfat.
h. Transferase, yaitu reaksi pemindahan suatu radikal.

 Komponen Penyusun Enzim

Secara kimia, enzim tersusun atas dua komponen, yaitu komponen protein
(Apoenzim) dan kompopen bukan protein (gugus prostetik). Apoenzim dan gugus
prostetik merupakan kesatuan yang disebut holoenzim.
a. Apoenzim yang tersusun oleh senyawa protein mempunyai sifat termolabil.
Termolabil artinya tidak tahan panas. Hal inilah yang menyebabkan kerja enzim
sangat dipengaruhi oleh suhu.
b. Gugus prostetik merupakan gugus yang aktif. Gugus prostetik dibedakan menjadi
dua, yaitu sebagai berikut.
1. Kofaktor, yaitu gugus prostetik yang berasal dari molekul anorganik, seperti
besi, tembaga, dan seng.
2. Koenzim, yaitu gugus prostetik yang berasal dari senyawa organik kompleks,
seperti NADH, FADH koenzim-A, dan vitamin-B.

 Ciri – ciri Enzim

a. Bersifat biokatalisator, artinya enzim dapat mempercepat jalannya reaksi tanpa


ikut bereaksi.
b. Enzim merupakan suatu protein sehingga memiliki sifat-sifat seperti protein yang
bekerja pada kondis lingkungan tertentu.
c. Bekerja secara khusus, artinya enzim hanya bereaksi dengan satu jenis substrat
dan menghasilkan satu jenis produk saja.
d. Enzim diperlukan dalam jumlah yang sangat sedikit sehingga dapat digunakan
berulang kali selama struktur enzim tersebut tidak rusak.
e. Sebagian kecil enzim dapat bekerja bolak-balik, artinya enzim tersebut dapat
bekerja untuk menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-senyawa lain, atau
sebaliknya menyusun senyawa - senyawa tersebut menjadi senyawa semula.
 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim

a. Suhu
Pada suhu jauh diatas suhu optimal,menyebabkan enzim terbenaturasi,mengubah
bentuk,struktur,dan fungsinya.Pada suhu jauh dibawah suhu optimal,enzim tidak
aktif.
b. Derajat keasaman ( PH )
Derajat keasaman optimal bagi kerja enzim umunya mendekati PH netral,sekitar 6-8.
Diluar rentang tersebut,kerja enzim dapat terganggu bahkan dapat terbenaturasi.PH
tergantung pada lokasi enzim yang bersangkutan.
c. Hasil akhir (produk)
Jika sel menghasilkan produk lebih banyak daripada yang dibutuhkan,produk yang
berlebih tersebut dapat menghambat kerja enzim (feedback inhibitor).Jika produk
yang berlebih habis digunakan kerja enzim akan kembali normal.
d. Konsentrasi Enzim
Pada reaksi dengan konsentrasi enzim yang jauh lebih sedikit daripada
substrat,penambahan enzim akan meningkatkan laju reaksi.Peningkatan laju reaksi ini
terjadi secara linier.Akan tetapi,jika konsentrasi enzim dan substrat sudah
seimbang,laju reaksi akan relatif konstan.
e. Konsentrasi Substrat
Mekanisme kerja enzim juga ditentukan oleh jumlah atau konsentrasi substrat
yang tersedia. Jika jumlah substratnya sedikit, kecepatan kerja enzim juga rendah.
Sebaliknya, jika jumlah substrat yang tersedia banyak, kerja enzim juga cepat. Pada
keadaan substrat berlebih, kerja enzim tidak sampai menurun tetapi konstan.

 Pada kepekatan substrat rendah, bilangan molekul enzim melebihi


bilangan molekul substrat. Oleh itu,cuma sebilangan kecil molekul
enzim bertindak balas dengan molekul substrat.

 Apabila kepekatan substrat bertambah, lebih molekul enzim dapat


bertindak balas dengan molekul substrat sehingga ke satu kadar
maksimum.

 Penambahan kepekatan substrat selanjutnya tidak akan menambahkan


kadar tindak balas kerana kepekatan enzim menjadi faktor
penghambat.
f. Zat Penghambat
Kerja enzim dapat dihambat oleh zat penghambat atau inhibitor. Terdapat dua jenis
inhibitor, yaitu inhibitor kompetitif dan inhibitor nonkompetitif. Inhibitor kompetitif
1. Inhibitor kompetitif menghambat kerja enzim dengan cara berikatan dengan
enzim pada sisi aktifnya. Oleh karena itu, inhibitor ini bersaing dengan substrat
menempati sisi aktif enzim. Hal ini terjadi karena inhibitor memiliki struktur yang
mirip dengan substra Enzim yang telah berikatan dengan inhibitor tidak dap
menjalankan fungsinya sebagai biokatalisator.
2. inhibitor nonkompetitif tidak bersaing dengan substrat untuk berikatan dengan
enzim. Inhibitor jenis ini berikatan dengan enzim pada sisi yang berbeda (bukan
sisi aktif). Jika telah terjadi ikatan enzim-inhibitor, sisi aktif enzim akan berubah
sehingga substrat tidak dapat berikatan dengan enzim. Banyak ion logam berat
bekerja sebagai inhibitor nonkompetitif, misalnya Ag. Hg, dan Pb.

 Mekanisme Kerja Enzim

a) Teori Kunci Gembok

Teori ini menjelaskan bahwa enzim dan substrat bergabung bersama


membentuk kompleks, seperti kunci yang masuk dalam gembok. Di dalam
kompleks, substrat dapat bereaksi dengan energi aktivasi yang rendah. Setelah
bereaksi, kompleks lepas dan melepaskan produk serta membebaskan enzim.

b) Teori Induksi Pas


Menurut teori kecocokan yang terinduksi, sisi aktif enzim merupakan bentuk
yang fleksibel. Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif
termodifikasi melingkupi substrat membentuk kompleks. Ketika produk sudah
terlepas dari kompleks, enzim tidak aktif menjadi bentuk yang lepas. Dengan
demikian, substrat yang lain kembali bereaksi dengan enzim tersebut.

D. Kesimpulan
Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai biokatalisator, senyawa yang
meningkatkan kecepatan reaksi kimia. Enzim hanya mengubah kecepatan reaksi, bekerja
secara spesifik, Enzim merupakan protein, diperlukan dalam jumlah sedikit, bekerja secara
bolak-balik, dan enzim dipengaruhi oleh faktor lingkungan.Cara kerja enzim dijelaskan
dengan dua teori, yaitu teori gembok dan anak kunci, dan teori kecocokan yang terinduksi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah suhu, pH, aktivator (pengaktif), dan
inhibitor (penghambat) serta konsentrasi substrat.

Vous aimerez peut-être aussi