Vous êtes sur la page 1sur 98

SEJARAH, RUANG LINGKUP

ANTROPOLOGI DAN
PERCABANGANNYA
Pertemuan ke-1

Daud, S.Pd., M.Si

daud.belajarbudaya.com
Secara Etimologi

• Anthropos = manusia
• Logos = ilmu

daud.belajarbudaya.com
Riwayat
Antropologi berkembang dari penelaahan keanekaragaman manusia dan
cara hidupnya dalam catatan-catatan etnografi yang dibuat oleh:

• Herodotus (Yunani)
• Bangsa Cina
• Bangsa India
• Ibn Batutah (Maroko)- Rihla
• Ibn Khaldun (Tunisia) – Mukaddimah
• Marcopolo
• Bangsa Eropa/Amerika

daud.belajarbudaya.com
Fase pertama
• Pada awal tahun 1800-an negara-negara Eropa Barat
melakukkan kolonialisasi atas negara–negara Afrika,
Asia dan Amerika.

• Menurut pandangan orang Eropa bangsa-bangsa yang


dijajah masih primitif, buas dan sering dikatakan
bangsa-bangsa yang masih asli, yang belum
mengalami perubahan dan kemajuan.

daud.belajarbudaya.com
Fase kedua
• Pada fase ini pertengahan abad 19 banyak ditemukan
tulisan mengenai aneka warna kebudayaan dan
tingkat evolusinya.

• Mempelajari masyarakat dengan maksud mendapat


suatu pengertia tentang tingkat-tingkat kuno dalam
sejarah evolusi dan penyebaran manusia

daud.belajarbudaya.com
Fase ketiga
• Pada awal abad ke 20 ilmu Antropologi mengalami
kemajuan, ilmu Antropologi dipergunakan oleh
bangsa Eropa untuk mempelajari adat-istiadat dan
keabiasaan bangsa yang terjajah.

• Dengan meangetahui data tentang kebiasaan itu


dapat dipergunaklan untuk mempertahankan
kolonialismenya di negara yang dijajah tersebut

daud.belajarbudaya.com
Fase keempat
• Sesudah tahun 1930-an ilmu Antropologi mengalami
perkembangan luar biasa, dipengaruhi oleh metode
ilmiah dalam melakukan penelitian.
• Masyarakat terjajah mengalami perkembangan, maka
Antropologi seakan mengalami kehilangan objek
penelitian. Antropologi mengembangkan metode
ilmiah terutama PT di Eropa dan Amerika, dan seluruh
dunia.
• Tujuan akademisnya untuk mencapai pengertian
tentang manusia dan keragaman bentuk fisik,
masyarakat, dan kebudayaannya

daud.belajarbudaya.com
Antropologi Menjadi Ilmu
Antropologi mulai dikenal banyak orang sebagai sebuah
ilmu setelah diselenggarakannya simposium International
symposium on Anthropology pada tahun 1951, yang
dihadiri oleh lebih dari 60 tokoh antropologi dari negara-
negara di kawasan Ero-Amerika dan Uni Soviet.

Simposium ini menghasilkan buku antropologi berjudul


Anthropology Today” yang di redaksi oleh A.R. Kroeber
(1953), “An Appraisal of Anthropology Today” yang di
redaksi oleh S. Tax, dkk. (1954), “Yearbook of
Anthropology” yang di redaksi oleh W.L. Thomas Jr.
(1955), dan “Current Anthropology” yang di redaksi oleh
W.L. Thomas Jr. (1956).
daud.belajarbudaya.com
Pengertian Antropologi
• Havilland (1999) menyatakan bahwa Antropologi merupakan studi
tentang keanekaragaman umat manusia yang disusun secara lengkap.
• Koentjaraningrat (1998) mendefinisikan Antropologi sebagai sebuah
kajian tentang manusia dari aneka warna, bentuk fisik, dan
kebudayaannya

daud.belajarbudaya.com
Sub-disiplin
Antropologi
(Koentjaraningrat, 1982)
Sub-disiplin Antropologi di Amerika
KONSEP DASAR KEBUDAYAAN
Pertemuan ke-2
• Kebudayaan adalah suatu hal yang tidak dapat
dipisahkan dalam kehidupan manusia. Dalam
kehidupan manusia, kebudayaan diciptakan untuk
mempermudah manusia dalam menjalani
kehidupannya.
• Kebudayaan tidak akan ada tanpa manusia,
sebaliknya manusia tanpa kebudayaan tidak akan bisa
bertahan dalam mengarungi kehidupan.
Pada umumnya orang
awam mengartikan
kebudayaan secara
sempit, seperti
kebudayaan adalah hasil
seni, keindahan, tari-
tarian. (dalam Pelly dan
Menanti, 1994: 22).
Sifat Kebudayaan

• Tidak diwariskan secara genetika melainkan melalui


proses belajar
• Diperoleh melalui pendidikan, baik secara formal
maupun tidak formal
• Milik masyarakat, bukan milik individu
• Biasanya Bersifat tradisional
Definisi Kebudayaan
• Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta
karya yang dihasilkan manusia dalam kehldupan bermasyarakat, yang
dijadlkan miliknya dengan belajar

• E. B. Tylor
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat dan lain
kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan
oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Dengan lain perkataan, kebudayaan mencakup kesemuanya yang
didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
•Definisi "kebudayaan"
dikumpulkan A. L. Kroeber
dan C. Kluckhohn lebih dari
160-an
Definisi Kebudayaan
• Budi sebagai sumber kebudayaa. Yang dinamakan
kebudayaan itu adalah penjelmaan nilai-nilai. (STA dalam
Alfian 1985:145)
• R.Linton
Kebudayaan adalah konfigurasi dari tingkah laku dan
hasil dari perilaku tersebut, yang kemudian unsur-unsur
pembentukannya didukung serta diteruskan oleh
kelompok masyarakat tertentu.
Kebudayaan secara Etimologi

• “kebudayaan" dari kata Sanskerta buddhayah,


bentuk jamak dari buddhi yang berarti "budi"
atau "kekal".
(Koentjaraningrat)
Kebudayaan secara Etimologi
• Culture (Inggris) dari kata Latin colere "mengolah",
"mengerjakan", dan berhubungan dengan tanah atau
bertani sama dengan "kebudayaan", berkembang menjadi”
"segala daya upaya serta tindakan manusia untuk
mengolah tanah dan mengubah alam".
Wujud Kebudayaan
1. Ideas : Sistem gagasan
2. Activities : tindakan
3. Artifacts : hasil karya

(J. J. Honigmann dalam buku The World of Man, 1959)


Wujud Kebudayaan
1. Wujud ide, gagasan, nilai, norma, peraturan dsb
2. Aktivitas serta tindakan
3. Benda hasil karya manusia

(Koentjaraningarat)
Unsur Kebudayaan
TUJUH unsur kebudayaan universal C. KLUCKHOHN

1. Bahasa
2. Sistem pengetahuan
3. Sistem organisasi sosial
4. Sistem peralatan hidup dan teknologi
5. Sistem mata pencarian hidup
6. Sistem religi atau kepercayaan
7. Kesenian
4 unsur Melville J. Herskovits:

1. alat-alat teknologi
2. sistem ekonomi
3. keluarga
4. kekuasaan politik
Unsur Kebudayaan menurut Bronislaw
Malinowski
1. sistem norma,
2. organisasi ekonomi,
3. alat-alat dan lembaga pendidikan,
4. organisasi kekuatan
Kerangka
Kebudayaan
MANUSIA DAN ADAPTASI
LINGKUNGAN
Konsep Adaptasi
• Julian H. Steward adalah antropolog terkemuka yang merintis
pemahaman mengenai bagaimana cara-cara manusia beradaptasi
terhadap lingkungan budaya.
• Menurut Steward adaptasi ialah proses interaksi antara perubahan
yang ditimbulkan oleh organisme pada lingkungannya dun perubahan
yang ditimbulkan oleh lingkungan pada organisme
 Lingkungan mempengaruhi sosial-budaya
 Eropa 4 musim di Eropa → dinamis,
kreatif dan adaptif
 Jepang selalu gempa → keras dan
gerak cepat
 Tanah subur → malas dan menerima
apa adanya
 Curah hujan tinggi → rumah gadang
beratap lancip
 Lingkungan dipengaruhi sosial-budaya
 Tumbuhan untuk upacara Mentawai →
lingkungan dipertahankan
 Rumah adalah gengsi → pohon depan
rumah ditebangi
 Air adalah sumber kehidupan →
pemukiman di tepian sungai / pantai
 Belakang sebagai areal kotor → buang
sampah ke sungai yang ada dibelakang
rumah
Fokus kajian Antropologi (1)
 Fokus kajian Antropologi → mengkaji
kebiasaan-kebiasaan lokal (kebudayaan)
yang berkembang dan dikembangkan
dalam sebuah komunitas manusia
Fokus kajian Antropologi Ekologi →
kajian tentang kebiasaan-kebiasaan lokal
(kebudayaan) yang mempengaruhi dan
dipengaruhi lingkungan dalam konteks
kehidupan komunitas manusia
 Kebiasaan khas komunitas (kebudayaan) ini
tercermin dalam sistem pengetahuannya,
perilaku, peralatan, bahasa, religi, dll
 Lingkungan mempengaruhi pengetahuan
lokal → eks : kondisi tanah membentuk
tata ruang
→ Nan lunak ditanam baniah -- nan kareh di
buek ladang -- nan bancah palapeh itiak --
ganangan katabek ikan -- bukik batu
katambang ameh --padang lapang bakeh
taranak.
 Pengetahuan lokal mempengaruhi lingkungan
 Lumba-lumba sebagai temannya pelaut
 Sungai sebagai pembawa kotoran →
tempat buang sampah
 Pestisida sebagai racun pemusnah hama
→ membunuh nyamuk tapi cecak pun
ikut musnah → membunuh tikus tetapi
ular pun ikut musnah
 Tingkat kesuburan lahan menurun karena
monokultur → variasi jenis tanaman
Fokus kajian Antropologi (2)
 Lingkungan mempengaruhi perilaku
manusia
 Musim dingin → manusia menyukai
alam terbuka (tanaman diminimalisir
agar sinar matahari bisa leluasa)
 Perilaku mempengaruhi lingkungan
 Rumah sebagai gengsi → membangun
rumah besar-besar dan tanpa tanaman
Fokus kajian Antropologi (3)
 Lingkungan mempengaruhi teknologi (peralatan)
manusia
 Bushman → kering dan hewannya liar →
kelompok kecil dan kepemilikan komunal
 Kalimantan wilayah rawa / sungai → pasar
terapung
 Teknologi mempengaruhi lingkungan
 Banyaknya kendaraan bermotor → kampus
Limau Manis semakin panas
Fokus kajian Antropologi (4)
 Lingkungan mempengaruhi bahasa
 Tidak ditemukan kata tsunami dalam bahasa
Minangkabau – why ?
 Ungkapan kemarahan Jawa ditujukan pada
kepala --- Mentawai ditujukan pada perut ---
Minangkabau pada kelamin --- why ?
Bahasa mempengaruhi lingkungan
 Harimau dipanggil inyiak → harimau
diperlakukan sebagai raja
Fokus kajian Antropologi (5)
Lingkungan mempengaruhi religi manusia
 Ketidakmapuan menjelaskan
fenomena alam → lahir mistik
Religi mempengaruhi lingkungan
 Ungkapan “permisi mbah” → tidak
memperlakukan lingkungan semena-
mena
 Hutan larangan → lingkungan menjadi
lestari
SMONG
Peringatan dini mengantisipasi tsunami

Kearifan lokal masyarakat di


Pulau Simeulue dalam
membaca fenomena alam
pantai. Teriakan Smong
merupakan peringatan dini
yang diartikan adanya situasi
dimana air laut surut dan
masyarakat harus lari ke bukit.
• SMONG
SABULUNGAN
Kepecayaan untuk menjaga hutan
• Sabulungan mengajarkan
keseimbangan antara
alam dan manusia.
Kepercayaan itu mengajarkan
manusia untuk
memperlakukan alam,
tumbuh-tumbuhan, air, dan
binatang seperti
dirinya. Suku Mentawai
meyakini bahwa hutan
merupakan tempat
bersemayam dewa-dewa
yang
LEUWEUNG KOLOT
Hutan konservasi suku bangsa Baduy

• Zonasi terhadap kawasan


permukiman, lahan pertanian,
dan hutan
NGAHURU
Kearifan Lokal Suku Baduy Mitigasi Kebakaran Hutan

• Membakar
tebangan sehabis membuka
ladang. Dahan, ranting,
dedaunan, dan
rerumputan bekas potongan atau
tebasan harus dikeringkan dan
dionggokkan untuk dibakar
TANE’ OLEN
Menjaga Hutan Masyarakat Dayak Kenyah, Kalimantan Timur

• kawasan hutan dikuasai dan menjadi milik masyarakat adat.


Pengelolaan hutan diatur dan dilindungi oleh aturan adat, sehingga
hutan dengan berbagai pepohonannya tidak boleh ditebang
sembarang yang bertentangan dengan adat
SISTEM KEKERABATAN
Evolusi Keluarga menurut pemikiran Antropolog Klasik
J. J. Bachofen dalam buku Das Mutterrecht (1867)
• Promiskuitas (tanpa ikatan)
• Matriarchate
• Partriarchate
• Parental
Berdasarkan Garis Keturunan
• Patrilinear adalah keturunan sedarah yang terdiri dari
sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi,
dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
• Matrilinear adalah keluarga sedarah yang terdiri dari
sanak saudara sedarah dalam beberapa ganerasi
dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
• Parental : Keduanya.
Berdasarkan Jenis Perkawinan
• Monogami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dengan
seorang istri.
• Poligami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dengan
lebih dari satu istri.
• Poliandri adalah keluarga dimana terdapat seorang istri dengan lebih
dari satu suami.
Berdasarkan Kekuasaan
• Patriakal adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan
dalam keluarga adalah dipihak ayah.
• Matrikal adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan
dalam keluarga adalah pihak ibu.
• Equalitarium adalah keluarga yang memegang kekuasaan adalah ayah
dan ibu.
Adat setelah menikah
• Utrolokal = bebas memilih kediaman
• Virilokal = menetap di sekitar kerabat suami
• Uxorilokal =menetap di sekitar kerabat perempuan
• Bilokal = berganti di kerabat suami dan di kerabat istri
• Neolokal = tidak di sekitar salah satu kerabat
• Avunkulokal = menetap di sekitar kediaman saudara laki-laki ibu dari
suami
• Natolokal = pengantin tinggal terpisah, di kediaman kerabat masing-
masing
TEORI & PARADIGMA
ANTROPOLOGI
Daud, S.Pd., M.Si
TEORI
Gambar
apakah ini ?
Bandingkan
dengan
gambar ini !
Apakah teori itu?

Cara pandang atau kerangka


berpikir yang sifatnya sudah teruji
kebenarannya yang digunakan
untuk melihat fenomena agar lebih
sistematis dan mudah dipahami
• Teori menjawab pertanyaan “Apa” dan “Mengapa”
• Teori harus melaksanakan fungsi ganda:
a. menjelaskan fakta yang sudah diketahui
b. membuka celah pemandangan baru untuk
menemukan fakta baru

(Kaplan & Manners, Teori Budaya hal. 15)


Penerapan Teori

TEORI dalam Kajian TEORI dalam Kajian


Antropologi Ilmu Eksakta

MERASIONALISASIKAN
PARADIGMA
Paradigma (Thomas Khun)
Beberapa konsep lain dengan makna yang kurang
lebih sama dengan paradigma:

• kerangka teoritis (theoretical framework)


• kerangka konseptual (conceptual framework)
• kerangka pemikiran (frame of thinking)
• orientasi teoritis (theoretical orientation)
• sudut pandang (perspective)
• pendekatan (approach)
• Paradigma (dari teori-teori)
• Ekletisisme (menurut Marvin Harris)
• Berdasarkan waktu (diakronik, sinkronik,
interaksionis)
• Berdasarkan Emik dan Etik
• Tidak ada kesepakatan berapa jumlah paradigma
dalam Antropologi
TEORI & PARADIGMA
Beberapa Paradigma Kajian Sosial Budaya/Antropologi
• Evolusionisme Klasik (sederhana -> kompleks)
• Difusionisme (transmisi budaya)
• Partikularisme Historis (catatan lapangan yg lengkap)
• Struktural-Fungsionalisme
• Strukturalisme
• Materialisme Dialektik (masyarakat ditentukan mode produksi)
• Kultural Materialisme (mode produksi dan reproduksi
menentukan struktur social, superstruktur, dan ideology)
• Etnosains (mengidentifikasi aturan kebudayaan yang implisit
melandasi perilaku)
• Sosiobiologi
• Antropologi Psikologi (budaya dengan kepribadian msyarakat)
• Antropolologi Simbolik
(Saifuddin, 2005 )
Beberapa Paradigma Kajian Sosial Budaya
(1) Evolusionisme (Evolutionism);
(2) Diffusionisme (Diffusionism);
(3) Partikularisme Historis (Historical Particularism);
(4) Fungsionalisme (Functionalism);
(5) Fungsionalisme-Struktural (Structural-Functionalism);
(6) Analisis Variabel (Variable Analysis);
(7) Perbandingan Kebudayaan (Cross-Cultural Comparison);
(8) Kepribadian dan Kebudayaan (Culture and Personality);
(9) Strukturalisme (Structuralism);
(10) Tafsir Kebudayaan (Interpretive);
(11) Materialisme Budaya (Cultural Materialism);
(12) Materialisme Historis (Historical Materialism);
(13) Paradigma Aktor (Actor-Oriented Approach);
(14) Etnosains (Ethnoscience/Phenomenological);
(15) Post-Modernism
(Ahimsa-Putra, 2009)
BUDAYA BATAK
(TOBA, KARO, MANDAILING, SIMALUNGUN, ANGKOLA, PAKPAK)

Pertemuan ke-5
Mata Kuliah Antropologi Budaya

Daud, S.Pd., M.Si

www.daud-media.com
POLA PERKAMPUNGAN
• Huta : wilayah di huni oleh satu klen
• Kuta : lebih luas dari huta
• Lumban : di huni oleh keluarga-keluarga dari satu klen
• Sosor : penduduk huta membuka perkampungan baru
• Bius
• Urung
• Partumpukan
(Payung Bangun dalam Manusia dan Kebudayaan Indonesia, 1971)

www.daud-media.com
RUMAH ADAT

www.daud-media.com
RUMAH TRADISIONAL KARO “SIWALUH JABU”

• Bangunan rumah besar yang terdiri dari delapan bagian / hunian /


kepala keluarga,

• Hal ini berarti dalam satu rumah adat karo terdapat 8 keluarga
yang tinggal dalam satu atap

www.daud-media.com
Denah Rumah
Tradisional Karo
Tanduk Rumah
• pahatan berbentuk tanduk kerbau di
ujung-ujung bubungan rumah
• sebagai ornamen rumah
• sebagai penjaga penghuni rumah dari
kekuatan roh jahat

www.daud-media.com
MATA PENCAHARIAN
• Penduduknya rata-rata berprofesi sebagai petani
• Kerjasama dalam pertanian: raron (Karo), marsiurupan (Toba),
marsialapari (Mandailing)
• Selain bertani, mata pencaharian lainnya adalah beternak, menangkap
ikan (mengunakan solu di Danau Toba)

www.daud-media.com
SISTEM RELIGI
• Toba: dunia diciptakan Debata Mulajadi na Bolon (konsep ketuhanan)
• Konsep tentang jiwa: Tondi (jiwa, roh), Sahala (roh kekuatan), Begu
(tondinya orang yang meninggal)
• Beberapa begu yang disegani: Sombaon (begu yang tinggal di
pegunungan atau hutan rimba yang mengerikan), Solobean (begu
penguasa tempat-tempat tertentu), Silan (seperti sombaon biasanya
merupakan roh pendiri huta atau marga), Ganjang (begu yang
dipelihara oleh manusia yang membinasakan orang lain)
• Orang Batak juga percaya pada kekuatan sakti dari jimat, tunggal
panaluan dan mantra-mantra yang mengandung kesaktianv

www.daud-media.com
PENANGGALAN / PARHALAAN
(Toba)
Penamaan Bulan:
1. Sipaha sada adalah bulan pertama – Maret – April
2. Sipaha dua adalah bulan kedua – April – Mei
3. Sipaha tolu adalah bulan ketiga – Mei –Juni
4. Sipaha opat adalah bulan keempat – Juni – Juli
5. Sipaha lima adalah bulan kelima – Juli – Agustus
6. Sipaha onom adalah bulan keenam – Agustus – September
7. Sipaha pitu adalah bulan ketujuh – September – Oktober
8. Sipaha ualu adalah bulan kedelapan – Oktober – November
9. Sipaha sia adalah bulan kesembilan – November – Desember
10. Sipaha sampulu adalah bulan kesepuluh – Desember – Januari
11. Li adalah bulan kesebelas – Januari – Februari
12. Hurung adalah bulan keduabelas – Februari – Maret

www.daud-media.com
Nama-nama hari
1. ARTIA
Sada ari nauli mamukka sihataon/ulaon pesta tonggo raja
=> Suatu hari baik untuk mengadakan musyawarah dalam segala hal

2. SUMA
Ari sidua pat manisia dohot pidong, ulaon na hombar sadari i marburu tu harangan,
marsabbil, mangkatai
=> Hari ke dua kaki manusia dan burung, pekerjaan yang bagus dalam hari ini
adalah berburu ke hutan, menjaring buruan, membicarakan sesuatu hal

3. ANGGARA
Ari na rimas mangulahon pangurupion, mambahen ubat, mangarabi, molo marburu
ingkon dapotan
=> Hari naas/buang sial, sangat baik untuk berperang dan membuat obat, berburu.
=> Hari yang bagus untuk melakukan bantuan, mengobati, jika berburu pasti akan
dapat.

www.daud-media.com
4. MUDA
Ari si opat-opat/mangarabi hauma, manabur boni, ulaon pesta pe denggan
do
=> Hari padi, sangat baik untuk menanam tanaman dan penyemaian
=> Hari ke empat/mempersiapkan sawah ladang, menyemai bibit padi,
melakukan pesta adat juga bagus pada hari ini.

5. BORASPATI
Sadarion boi do pajongjong jabu, mamongkot jabu, mamungka martiga-tiga
=> Hari baik untuk berpesta, mendirikan rumah, memasuki rumah baru,
mencari pekerjaan dan untuk memulai suatu usaha

6. SIKKORA
Naeng mangalangka, tu luat naleban/mangaranto, mangalului karejo,
mamungka martiga-tiga
=> Hari baik dalam penentuan, melangkah ke perantauan, melamar
pekerjaan, menjumpai orang besar (berpangkat), memulai berdagang, pesta
perkawinan, meminang kekasih

www.daud-media.com
7. SAMISARA
Ari ni raja, boi do mambahen pesta bolon (gondang) naung tinontuhon ni raja adat
dalihan na tolu
=> Hari kepunyaan Raja, bisa melakukan pesta besar yang sudah ditetapkan Raja
Adat Dalihan Na Tolu.
=> Hari “Raja”, sangat baik untuk pengantin baru, pesta, kawin lari, memanggil roh,
mandi bunga

8. ARTIA NI AEK
Sada ari nauli naeng mangulahon pesta, si las ni roha (marsianjuan) mamokkot
jabu, alai marsada ni roha ma hamu mangulahon nasa ulaon
=> Hari baik untuk semua pesta, musyawarah, mandi bunga, memasuki rumah
baru, maaf-maafan, dan memulai usaha baru.

9. SUMA NI ANGGARA
Hurang do ulina ari sadari on mangulahon nasa ulaon, boi do martaontaonan, tu
ladang/aek, marburu, marsabbil, mangkail
=> Hari yang kurang baik untuk melakukan segala acara/kerja/pesta, bisa jadi sakit,
ke ladang/pancoran, berburu, menjerat buruan, memancing. waspadalah dalam
segala hal.

www.daud-media.com
10. ANGGARA SAMPULU
Na rimas do ari sadari i, jadi ingkon manat manghuling, lobi hasuhuton
bolon, pangoli anak/pamuli boru, paampehon holi tu batu na pir (marhata
ogung)
=> Hari sial, berhati-hatilah dalam berkomunikasi (harus dijaga sopan
santun), sangat baik untuk membuat obat baru dan memancing.

11. MUDA NI MANGADOP


Mariaia do nasa ulaon
=> Hari untuk bersantai dan hari yang sangat menggembirakan segala
pekerjaan/pesta

12. BORASPATI LANGKOP


Mangadopi raja, parpangkat, mandapothon raja, na boi pangunsandean raja,
dalihan na tolu
=> Hari baik untuk menyuapi orang besar (berpangkat) melamar suatu
pekerjaan, memanggil roh keluarga, mandi bunga, bersekutu dengan Tuhan
Yang Maha Esa

www.daud-media.com
13. SIKKORA LAMBOK
Pangoli anak/pamuli boru, manuan ompu-ompu, partanda, parbalohan,
mangebati natuatua, hula, boru, mamokkot jabu, dibagasan tangiang
=> Hari baik untuk pesta perkawinan, mendirikan rumah, mengunjungi orang
tua atau mertua, memasuki rumah baru dan mandi bunga

14. SAMISARA PURNAMA


Ulaon harajaon bolon, mangido pasu-pasu, paebathon tu ompungna
=> Hari “Raja”, sangat baik mengadakan pesta besar, pesta muda-mudi,
mengantar anak ke rumah mertua, mandi bunga

15. TULA
Losok do roha sadari on denggan do manuan harambir, mangarabi,
marsonang-sonang
=> Hari sial, yang baik dilakukan menebas ladang dan menanam kelapa

www.daud-media.com
16. SUMA NI HOLOM
Papunguhon sisolhot dohot angka tutur, mangido tangiang tu Mulajadi
Nabolon, denggan sadarion mambahen taontaonan
=> Hari yang kurang baik, tetapi baik untuk memancing dan berburu

17. ANGGARA NI HOLOM


Ulaon parsili ni tondi, buang sial, maranggir, mangarabi, tu balian
=> Hari buang sial, mandi bunga dan membuat obat

18. MUDA NI HOLOM


Manabi eme, marbabo, mandok mauliate tu Mulajadi Nabolon
=> Hari panen padi, sangat baik untuk memulai panen padi,
memasukkan padi kedalam lumbung
www.daud-media.com
19. BORASPATI NI HOLOM
Pajongjong sopo sopo di balian, pajongjong batu ojahan, pature tangga
ni jabu
=> Hari baik untuk menebang pohon kayu guna bahan bangunan
rumah dan memancing

20. SIKKORA MORA TURUN


Mamulung nasa daon (ubat) ni sahit na adong, mamokkot jabu, laho
borhat mangaranto, tu luat sileban, paampehon holi tu batu na pir
=> Hari baik untuk mengunjungi sanak famili, pindah rumah dan
mengangkat tulang

21. SAMISARA MORA TURUN


Buang sial mangido tangiang, manaon (sabbil), bubu, mangkail
=> Hari baik untuk memasang jerat, memancing dan berburu

www.daud-media.com
22. ARTIA NI ANGGARA
Mambahen daon (ubat) mamungka mangarabi, ulaon parsili ni tondi,
mangido gogo tu Mulajadi Nabolon
=> Hari baik untuk turun ke laut, membuang penyakit, mandi bunga,
membuat obat, memancing ikat dan membuat obat

23. SUMA NI MATE


Mambahen taon-taonan, marburu, marjala, mangkail tu aek
=> Hari baik untuk berburu dan memancing

24. ANGGARA NI BEGU


Palambok ate ate, mangido tangiang, mambahen daon (ubat), pasahat
hamauliateon
=> Hari baik untuk memanjatkan doa, minta rejeki dan mandi bunga

www.daud-media.com
25. MUDA NI MATE
Jumpang ma tingkina, mangarabi hauma, mangaranto, tu luat sileban
=> Hari padi, memanen dan pesta

26. BORASPATI NA GOK


Pasahat sulang sulang tu natua tua, tu hula hula, pangoli anak/pamuli boru
=> Hari baik untuk istrahat, membawa makanan untuk orang tua, mengganti
pakaian orangtua, mengunjungi mertua, pesta pernikahan dan membuat
obat

27. SIKKORA HUNDUL


Parsili ni tondi, buang sial, mangido tangiang, mambahen daon (ubat),
marburu, mangkail
=> Hari penyakit, membuat obat, berburu dan memancing

www.daud-media.com
28. SAMISARA BULAN MATE
Bangkol manghatai, manat mangalangka, mambahen si pir ni tondi,
marburu, mangkail
=> Hari baik turun ke laut, membuat penyakit, berburu dan memancing

29. HURUNG
Humurang do uli ni ari, sadarion dohot mangalangka pe hurang do
ulina
=> Hari kurang baik, berhati-hati dalam rencana/langkah

30. RINGKAR
Mangujungi panghataion naung tinaringotan hian unang
marsihosoman roha, paampehon holi tu batu na pir
=> Hari baik untuk saling maaf-memaafkan (musyawarah)
memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
www.daud-media.com
SEKIAN & TERIMAKASIH

www.daud-media.com
ETNOGRAFI
Daud, S.Pd., M.Si

www.daud-media.com
Asal Kata Etnografi
• Ethnos = bangsa atau suku bangsa
• Graphein = tulisan

Etnografi = tulisan tentang suku bangsa


Etnografi merupakan kajian berupa tulisan, deskripsi,
penggambaran tentang berbagai hal mengenai suku bangsa/ etnik.

www.daud-media.com
Beberapa perbedaan istilah:
Ethnography : pelukisan tentang bangsa-bangsa 
digunakan di Eropa Barat
Etnology: ilmu bangsa-bangsa  digunakan di
Amerika dan Inggris
Volkerkunde: ilmu bangsa-bangsa.  digunakan di
Eropa Tengah

www.daud-media.com
Etnografi memiliki 2 arti
1. Etnografi sebagai produk  Etnografi yang dipakai
sebagai kajian  menghasilkan tulisan/ catatan/
karangan  buku yang ditulis oleh etnografer

2. Etnografi sebagai proses  etnografi yang dipakai


sebagai metode yaitu melalui observasi partisipasi/
kerja lapangan  lazim digunakan pada penelitian
antropologi

www.daud-media.com
www.daud-media.com
Contoh Catatan Etnografi
Malinowski di Trobriand
“ Begitu saya mantap di Omarakana (Kepulauan Trobriand), saya mulai
mengambil bagian… dalam kehidupan desa itu, mengamati peristiwa-
peristiwa penting & berarti, ikut serta dalam gosip & perkembangan
kejadian di pulau itu… Ketika saya jalan pagi menjelajahi desa, saya dapat
melihat hal-hal yang kecil dan intim dalam kehidupan keluarga, dalam
cara buang air, memasak, makan… Pertengkaran, senda gurau,
pemandangan keluarga, kejadian yang seolah-olah sepele, kadang-kadang
dramatis, tapi selalu berarti, membentuk atmosfer kehidupan sehari-hari
saya dan mereka”

www.daud-media.com
Ciri-ciri Etnografi

Holistik Integratif
Thick Description
Analisa Kualitatif
Native’s point of view

www.daud-media.com
Teknik Pengumpulan Data
Partisipant Observer
Wawancara terbuka dan mendalam, berulang, dan
dalam waktu yang lama atau tertentu

www.daud-media.com
ETNOGRAFI KLASIK

• Kerap disebut dengan etnografi di belakang meja


• Sebab etnografi dibuat melalui pengumpulan data-data sekunder  buku-buku atau
tulisan-tulisan

• Biasanya juga diperoleh dari data-data perjalanan yang belum ada penelitian secara mendalam 
umumnya ditulis berdasarkan apa yang penulis alami tanpa melakukan penelitian lebih lanjut 
sehingga hasil tulisannya tidak empiris

• Tulisan etnografi biasanya bersifat eropasentris  dengan menitikberatkan kajiannya pada masyarakat di
luar Eropa  ada pandangan bahwa kebudayaan di luar Eropa  Primitif, terbelakang, dan terasing

• Masa penulisan etnografi klasik berkisar pada sebelum tahun 1800 hingga pertengahan abad ke-19.
ETNOGRAFI MODERN DAN ETNOGRAFI BARU

• Pada masa ini, data-data untuk membuat etnografi dikumpulkan melalui penelitian lapangan dengan metode pengumpulan data
observasi partisipasi dan wawancara

• Tujuan utama  mengungkap kebudayaan suatu masyarakat yang digambarkan pada saat itu tentang bagaimana mereka hidup
(Way of life)

• Umumnya, penulis dituntut untuk dapat menguasai bahasa lokal masyarakat yang diteliti  bertujuan agar peneliti mudah
memeroleh data yang sebenarnya di lapangan

• Etnografi Baru  berkembang sekitar tahun 1960an  metode ini bersumber dari satu aliran baru dalam ilmu antropologi
yakni cognitive anthropology atau ethnoscience

• Etnografi baru memusatkan usahanya untuk menemukan bagaimana masyarakat menggunakan konsep/ ide/ pemikiran mereka
yang kemudian menghasilkan kebudayaan yang nantinya digunakan dalam kehidupan mereka sehari-hari (James P. Spradley: 2006)
ETNOGRAFI VISUAL

• Etnografi visual menggunakan data visual sebagai sumber data

• Visual berarti mengandalkan penglihatan untuk mendapatkan data. Data visual


dapat berupa foto, video,film, replika, dll.
• Data yang berupa fotografi dapat dianalisis untuk mendapatkan sebuah data dengan cara
membaca apa yang ada di dalam foto, baik dilihat dari pakaian yang dikenakan, posisi orang
dalam foto, suasana yang tergambar, dll.

• Dari materi visual tersebut dapat dilihat apa yang hendak dikaji dalam tulisan etnografi,
kemudian dapat menghubungkannya dalam kehidupan nyata pada masa itu berkaitan dengan
kehidupan sosialnya, sistem sosial, struktur sosial, dll  kemudian mengungkap realitas yang
ada di kehidupan nyata
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

www.daud-media.com

Vous aimerez peut-être aussi