Vous êtes sur la page 1sur 13

Trauma

THORAX
BTCLS 2022
Tujuan setelah dilakukan pelatihan ini :
1.Menjelaskan tentang anatomi dan fisiologi sistem pernafasan

2.Menjelaskan macam macam kegawatan pada pasien trauma thorak

3.Menjelaskan tentang penanganan kegawatan pada pasien trauma thorak.

4.Mendemostrasikan tentang penanganan kegawatan pada pasien trauma thorak.


Pendahuluan
Trauma thorak sering ditemukan, sekitar 25% dari
penderita multi trauma ada komponen trauma
thorak. 90% dari penderita dengan trauma thorak
ini dapat diatasi dengan tindakan yang sederhana
oleh dokter di rumah sakit (atau paramedik di
lapangan), sehingga hanya 10% yang memerlukan
operasi.
Anatomi
1. 1.Dinding dada
2. Dinding dada merupakan bungkus untuk organ di dalamnya, yang
terbesar adalah jantung dan paru-paru. Tulang-tulang iga (costa 1-
12) bersama dengan otot intercostal, serta diafragma pada bagian
caudal, membentuk rongga thorak.
3. 2.Pleura
4. Pleura parietalis (kiri dan kanan), pleura visceralis melapisi seluruh
paru kiri dan kanan --> ada tekanan negatif --> rongga pleura. Bila
ada hubungan dengan udara luar (tekanan 1 atm) dengan rongga
pleura, misalnya karena luka tusuk, maka tekanan positif akan
memasuki rongga pleura, sehingga terjadi "open pneumothorak"
hal ini akan menyebabkan paru bersama pleura visceralis akan
kolaps.
1. Bila karena suatu sebab, permukaan pleura visceralis robek dan ada hubungan
antara bronchus dengan rongga pleura, sedangkan pleura parietal tetap utuh,
maka udara akan masuk rongga pleura sehingga juga dapat terjadi
pneumothorak. Apabila ada suatu mekanisme “ventil” sehingga udara dari
bronchus masuk rongga pleura, tetapi tidak dapat masuk kembali, maka akan
terjadi pneumothorak yang semakin berat yang pada akhirnya akan
mendorong paru sebelahnya. Keadaan ini dikenal sebagai "tension
pneumothorak" . Apabila terdapat perdarahan dalam rongga pleura, maka
keadaan ini dikenal sebagai hematothorak.
1. 3.Paru-paru
2. Terdapat dua, masing-masing di kiri dan kanan. Dari pangkal paru
(hilus) keluar bronchus utama kiri dan kanan yang bersatu
membentuk trachea.

3. 4.Mediastinum
4. Antara kedua paru (dan pleura visceralis) terdapat jantung dan
pembuluh darah besar. Apabila ada tension pnemothorak maka
mediastinum akan terdorong kesisi yang sehat, sehingga ada
gangguan arus balik darah melalui vena cava. Keadaan ini akan
menimbulkan syok karena jantung tidak maksimal mencurahkan
darah. Jantung berdenyut dalam suatu kantong yang dikenal
sebagai perikardium. Apabila ada luka tusuk jantung, maka darah
mungkin akan keluar dari jantung dan mengisi rongga perikardium,
sedemikian rupa sehingga denyut jantung akan terhambat dan akan
timbul syok kardiogenik.
Fisiologi
1. 1.Pernafasan
2. inspirasi & ekspirasi, normal 12-20 kali/menit. lebih -->
tachypneu.

3. 2.Hipoksia dan hiperkapnia


4. Gangguan pernafasan akan mengakibatkan gangguan
oksigenasi (kadar 02 rendah) . --> Dysnpe
5. bila disertai penimbunan CO2 --> hiperkapnia -->
sianosis.
PEMERIKSAAN FISIK PARU
Inspeksi
- Jejas pada kedua sisi dada?
- ekspansi keda paru simetris apa tidak

Auskultasi
auskultasi di 4 tenpat : bawah klavikula (pada garis kid klavikula) dan kedua sisi mid-
axila (kosta 4-5)
bunyi nafas harus sama kiri=kanan

Perkusi
- Paru :sonor
- Jantung redup
- atas lambung/usus timpani
- Pneumothorax --> hypersonor, hemtaothorax --> redup

Palpasi
JENIS TRAUMA THORAK
Manifestasi Gangguan airway
1. penekanan trakea di daerah thorax (fraktur sternum) --> penekakanan airway :
stridor inspirasi dan suara serak --. jalan nafas definitif.
Manifestasi Gangguan breathing
2. Open pneumothorak
3. --> karena trauma tajam, hubungan udara luar dengan rongga pleura, --> paru
menjadi kuncup.
4. menghisap saat inspirasi, bila luas lbang 2/3 diameter trachea, maka pada inspirasi,
--> udara > melewati drpd melewati mulut --> sesak yang hebat.
5. --> open pneumothorak, usaha pertama adalah menutup lubang pada dinding dada
ini --> Menutup dengan kasa 3 sisi.
6. Tension pneumothorak
7. komplikasi dari pneumothorak , Apabila ada mekanisme ventil, karena kebocoran
pada paru, --> udara akan semakin banyak sisi rongga pleura, :
8. –Paru-paru menjadi kolap .
9. –Paru sebelahnya akan tertekan dengan akibat sesak yang berat.
10. –Mediastinum akan terdorong ke sisi yang berlawanan dengan akibat timbul syok
Hematothorak masif
Perdarahan hebat dlm rongga dada , perdarahan >> dlm rongga pleura
---> syok : kehilangan darah.
Perkusi redup : darah dalam rongga dada.
Penanganan : WSD (Water Sealed Drainage)/ Chestube.

Flail Chest
Flail chest terjadi akibat fraktur multiple iga
Pada ekspirasi --> menonjol keluar, inspirasi masuk kedalam --> paradoksal
Adanya pernapasan paradoksal ini biasanya tidak menyebabkan hipoksia.

Manifestasi : Circulasi (Syok)


Tamponade jantung : terganggunya fungsi jantung dalam memompa darah akibat adanya
tekanan yang kuat di jantung. Terjadi luka tajam / tumpul jantung.
dalam rongga pericardium --> kontraksi jantung terganggu --> syok yang berat (syok
kardiogenik). Diagnosis cukup sulit dibedakan dengan tension pnemothorak, yaitu adanya
Trias Beck yang terdiri dari peningkatan tekanan vena, penurunan tekanan arteri dan suara
jantung yang menjauh.
Pemasangan CVP dan USG Abdomen --> membantu diagnosis
Metode yang cepat untuk menyelamatkan penderita ini yaitu dilakukan pericardiosintesis
(penusukan rongga pericardium) dengan jarum besar untuk mengeluarkan darah tersebut.
Tindakan definitif adalah dengan perikardiotomi yang dilakukan oleh ahli bedah.
Saat primary sekunder
Fraktur iga
Iga -> paling sering mengalami trauma.
Nyeri akibat terbidainya iga terhadap dinding thorak secara
keseluruhan --> gangguan pernapasan.
Fraktur iga dicurigai : deformitas, nyeri tekan pada palpasi dan
krepitasi.
Waspada : timbulnya pneumothorak atau hematothorak.

Kontusio paru
Pemadatan paru --> Kegagalan bernafas timbul perlahan -->
Monitoring harus dilakukan ketat dan berhati-hati, juga diperlu kan
evaluasi penderita yang berulang-ulang.
Pengelolaan
Pengelolaan penderita terdiri dari :
- Primary survey
- Resusitasi fungsi vital
- Secondary survey yang rinci
- Perawatan definitive

Hipoksia adalah masalah yang sangat serius pada trauma thorak, intervensi dini perlu
dilakukan untuk pencegahan dan mengoreksinya

Trauma yang bersifat mengancam nyawa secara langsung dilakukan terapi secepatnya
dan sesederhana mungkin

Kebanyakan kasus trauma thorak yang mengancam nyawa diterapi dengan


mengontrol airway atau melakukan pemasangan selang thorak atau dekompresi
thorak dengan jarum

Secondary survey membutuhkan riwayat trauma dan kewaspadaan yang tinggi


terhadap adanya trauma-trauma yang bersifat khusus.
Terimakasih…..

Vous aimerez peut-être aussi